Beri Tanda Pada Imigran Suriah, Ceko Dianggap Meniru Nazi

Ana AmaliaAna Amalia - Jumat, 04 September 2015
Beri Tanda Pada Imigran Suriah, Ceko Dianggap Meniru Nazi

DailyMail

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Internasional – Permasalahan pengungsi dari Suriah yang semakin banyak jumlahnya membuat negara-negara di Eropa terkesan ‘enggan’ menampung mereka.

Jika sebelumnya Slowakia hanya mau menampung pengsi beragama Kristen, kemudian Hungaria menutup jalur kereta internasional bagi para imigran, kini giliran Republik Ceko yang seolah melakukan ‘diskriminasi’ terhadap para migran tersebut.

Seperti yang dilansir Daily Mail, Polisi Ceko menandai para pengungsi yang melintas di negaranya dengan angka-angka di lengan mereka menggunakan spidol. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran Hak Asasi manusia oleh berbagai organisasi HAM dunia.

“Ini hal yang bodoh dan salah, mereka memperlakukan para pengungsi sama seperti saat Nazi memperlakukan para Yahudi,” ungkap Alp Mehmet, wakil ketua 'MigrationWatcht', sebuah lembaga HAM untuk imigran.

Meski begitu polisi Ceko berkelit, menurut mereka hal ini dilakukan untuk kebaikan para pengungsi itu sendiri. Ditambah lagi mereka tidak merasa keberatan.

“Kami menuliskan nomor kereta kedatangan mereka, dan negara tujuan agara bisa didata karena ini adalah peraturan dari Uni Eropa, para pengungsi harus terdaftar dari negara pertama mereka tiba,” ungkap juru bicara Kementerian Dalam Negeri Republik Ceko, Lucie Novakova.

Meski begitu tidak semua organisasi HAM mengecam tindakan para polisi tersebut, mereka menganggap hal ini baik dilakukan karena para pengungsi tidak memiliki dokumen.

Sementara itu masyarakat Ceko justru meminta agar para pengungsi dikembalikan ke negara asalnya. Mereka tidak ingin para imigran tersebut masuk ke Eropa.

BACA JUGA:

9 Pengungsi Suriah Tewas di Lepas Pantai Turki

Bocah 14 Tahun Tewas dalam Serangan Bom di Turki

Jepang Diizinkan dalam Perang Eksternal, Dunia Semakin Jauh dari Damai

Myanmar Setujui UU yang Berpotensi Anti-Muslim

#Pengungsi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Indonesia
Lemhanas Tegaskan Pemindahan Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Dapat Pengobatan Murni Atas Dasar Kemanusiaan
Inisiatif ini muncul karena banyak fasilitas kesehatan di Gaza hancur akibat serangan Israel
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Lemhanas Tegaskan Pemindahan Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Dapat Pengobatan Murni Atas Dasar Kemanusiaan
Indonesia
Pemerintah Mau Evakuasi Warga Gaza, Legislator Malah Khawatir Indonesia Kena Getahnya
Jangan sampai niat baik ini malah mengganggu sistem domestik
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 Agustus 2025
Pemerintah Mau Evakuasi Warga Gaza, Legislator Malah Khawatir Indonesia Kena Getahnya
Indonesia
Lampu Hijau Muhammadiyah untuk Gaza, Evakuasi Sementara Jadi Solusi Kemanusiaan?
Haedar menekankan pentingnya saling pengertian dan toleransi dalam berbagai upaya pembelaan terhadap warga Palestina
Angga Yudha Pratama - Selasa, 22 April 2025
Lampu Hijau Muhammadiyah untuk Gaza, Evakuasi Sementara Jadi Solusi Kemanusiaan?
Indonesia
Indonesia Siaga Tampung Pengungsi Gaza, Rencana Evakuasi Kontroversial Tunggu Restu Palestina!
Pada prinsipnya mereka setuju. Namun, sekali lagi, aspek teknisnya tentu kompleks
Angga Yudha Pratama - Senin, 21 April 2025
Indonesia Siaga Tampung Pengungsi Gaza, Rencana Evakuasi Kontroversial Tunggu Restu Palestina!
Indonesia
85 RT dan 2 Ruas Jalan di Jakarta Masih Terendam Banjir, Ribuan Warga Mengungsi
85 RT dan dua ruas jalan di Jakarta masih terendam banjir. Ribuan warga pun mengungsi.
Soffi Amira - Rabu, 05 Maret 2025
85 RT dan 2 Ruas Jalan di Jakarta Masih Terendam Banjir, Ribuan Warga Mengungsi
Indonesia
Korban Banjir di Pengungsian Kebon Pala Belum Dapat Bantuan, Pemprov Didesak Bergerak
Korban banjir di pengungsian Kebon Pala belum dapat bantuan. Pemprov DKI Jakarta pun didesak bergerak.
Soffi Amira - Jumat, 31 Januari 2025
Korban Banjir di Pengungsian Kebon Pala Belum Dapat Bantuan, Pemprov Didesak Bergerak
Dunia
Berteduh di Gereja Darurat, 13 Anak Tewas Disambar Petir di Kamp Pengungsian
Tragedi naas sekaligus musibah menyesakkan melanda kamp pengungsi di Uganda.
Wisnu Cipto - Senin, 04 November 2024
Berteduh di Gereja Darurat, 13 Anak Tewas Disambar Petir di Kamp Pengungsian
Foto Essay
Asa 35 KK Pengungsi Kampung Bayam Bertahan di Hunian Sementara Pademangan
Batita Ken (11 Bulan) seorang pengungsi Kampung Bayam saat beristirahat di hunian sementara rumah semi permanen di Jalan Tongkol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (7/8/2024).
Didik Setiawan - Rabu, 07 Agustus 2024
Asa 35 KK Pengungsi Kampung Bayam Bertahan di Hunian Sementara Pademangan
Indonesia
Pj Heru Pindahkan Pencari Suaka di Kantor UNHCR ke Tempat Layak
Dwi Astarini - Selasa, 02 Juli 2024
Pj Heru Pindahkan Pencari Suaka di Kantor UNHCR ke Tempat Layak
Indonesia
UNHCR Dukung Penertiban Pengungsi Bikin Tenda di Jalan Kuningan Jakarta
Para pengungsi harus menaati mekanisme formal yakni mengajukan permohonan lalu dipanggil. Bukannya menginap dengan mendirikan tenda di kawasan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Juli 2024
UNHCR Dukung Penertiban Pengungsi Bikin Tenda di Jalan Kuningan Jakarta
Bagikan