Begini Kebiasaan Islam Eks-Gafatar di Youth Center Yogyakarta


Gafatar.org
MerahPutih Peristiwa - Meski telah resmi bubar pada Agustus 2015, Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) masih meninggalkan pemahaman. Kenegaraan dan keagamaan, dua pokok pemahaman Gafatar yang paling mencolok. Bahkan, tidak sedikit pula yang menyebut keagamaan Islam Gafatar menimpang.
Kini masing-masing eks-Gafatar telah dipulangkan pemerintah dari Mempawah, Kalimantan Barat. Di antaranya sebanyak 236 eks-Gafatar asal Yogyakarta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16 orang berasal dari Kabupaten Gunungkidul, 49 orang dari Bantul, 67 orang dari Kota Yogyakarta, dan 166 orang dari Sleman. Tiga di antara mereka merupakan perempuan hamil.
Selama di Youth Center, tidak satu pun keluarga eks-Gafatar diizinkan sembarang berkunjung. Tidak ada silaturahmi atau sekadar memberi makanan enak. Dinas Sosial DI Yogyakarta hanya memberi waktu kemarin, Minggu. Itu pun terbatas waktu, hanya setengah jam atau 30 menit. Tak hanya keluarga, wartawan pun tidak diperkenankan mewawancarai kecuali saat bersamaan pada jam besuk keluarga kemarin.
Berdasarkan informasi yang berkembang, beberapa wanita warga eks-Gafatar di gedung milik Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak lagi mengenakan jilbab. Padahal, sebelum eksodus ke Kalimantan, mereka masih mengenakan jilbab.
Tak hanya itu, tidak sedikit pula di antara mereka memiliki pemahaman bahwa salat sebagai rukun Islam sifatnya tidak wajib. Hal ini pula yang tercermin ketika berada di Youth Center.
"Setahu saya memang begitu, jarang salat. Ada kok musala di sini (Youth Center), tapi cuma satu atau dua aja yang kelihatan salat," papar salah satu petugas keamanan Youth Center yang tidak ingin disebut namanya, kepada merahputih.com, Senin (1/2).
Pria berkostum khusus petugas keamanan itu tidak mengetahui secara pasti isi meteri untuk eks-Gafatar.
"Semua ada di Dinas Sosial. Mungkin bisa tanyakan langsung soal itu (meteri) ke dinas sosialnya," paparnya.
Selama tiga hari, sejak Sabtu (30/1) hingga besok, Selasa (2/2), mereka menjalani pengarahan sebagai deradikalisasi dari Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta di Youth Center, Mlati, Sleman. Selanjutnya, besok, mereka akan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten.
"Sekarang Kesbangpol ada rapat, mungkin persiapan buat (pemulangan ke pemkab) besok," tuturnya. (fre)
BACA JUGA: