Batal Naikkan Harga Pertamax, Pertamina Hadapi Kerugian dengan Bijak


Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (kiri) mengikuti RDP dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/4). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Merah Putih Bisnis - PT Pertamina (Persero) batal menaikkan harga Pertamax yang direncanakan naik pada 15 Mei 2015 lalu. Hal tersebut dikarenakan Pertamina mendapat intervensi dari Pemerintah untuk tidak menaikkan harga Pertamax di tengah polemik masyarakat saat ini.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengakui adanya kerugian yang dialami oleh Pertamina karena batalnya kenaikan harga Pertamax ini. Pertamina harus memikul beban inventory. Namun, menurutnya, kerugian tersebut tidak dapat dikalkulasikan langsung. Hal tersebut dikarenakan, kerugian yang dialami Pertamina hanya bisa dihitung dalam kurun waktu 1 tahun.
"Rugi di sekarang itu kan satu tahun. Oleh karena itu kita enggak bisa menghitung rugi dalam hitungan bulan," tuturnya dengan nada tegas.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah konsen dengan daya beli masyarakat, terlebih kebutuhan mendekati bulan puasa dan lebaran. Tentu itu menjadi poin penting bagi Pertamina.
"Pertamina tentu saja tidak bisa hanya berpikir laba rugi saja. Tetapi juga kepentingan masyrakat. Pertamina jangka panjang ke arah kepentingan negara bagaimana membangun kemandirian energi."
Bahkan Pertamina mengklaim, sejauh ini kinerja Pertamina hingga bulan April masih terpantau cukup bagus. Maka diharapkan, dengan gerakan efisiensi, bisa menutup kerugian yang diderita oleh Pertamina.
Untuk diketahui, sebelumnya, Pertamina mengalami Kerugian sekira USD 12,3 Juta sepanjang Januari-Februari 2015. Penyebab kerugian Pertamina murni karena turunnya harga minyak dunia. Selain itu, penerapan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) penugasan dan PSI (Public Service Obligation) atau BBM bersubsidi yang ditetapkan Pemerintah juga tidak selalu mengacu pada formula yang telah ditetapkan. (rfd)
BACA JUGA:
Total Siap Terima Pengalihan Blok Mahakam ke Pertamina
Pertamina Batal Naikkan Harga Pertamax
Pertamina Rugi Rp2,5 Triliun karena Jual Solar ke PLN
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Gas Elpiji 3 Kg di Sragen Kembali Langka, Pertamina Tambah Pasokan 112 Persen

Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Periksa GM Finance Anak Usaha Telkom

Kasus Salah Isi Pertalite Malah Dapat Solar di Kembangan, Pihak SPBU Bisa Dijerat Pasal UU Perlindungan Konsumen

Salah Isi Bensin Bikin 25 Motor di Jakarta Rusak Total, Bengkel Dekat SPBU Kembangan Auto Cuan

[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
![[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina](https://img.merahputih.com/media/ae/a4/e7/aea4e7c3ad726339e616e8f2ad00d00f_182x135.jpeg)
SPBU Meruya Utara Tanggung Biaya Perbaikan Motor Mogok dan Ganti Isi Pertamax Full

Dampak Ledakan Stasiun Pengumpul Pertamina: Pasokan Gas ke Warga Subang Terhenti

Ledakan Pipa Gas di Subang Memakan Korban, Pertamina Lakukan Investigasi

SPBU Meruya Utara Salah Isi Tabung Biosolar ke Pertalite Ditutup, Pertamina: Statusnya Milik Swasta
