Bangunan Vihara Yang Sen Bio Hasil Rancangan Arsitek Tiongkok


Bangunan Vihara Yang Sen Bio yang dibangun tahun 2012 dan merupakan Vihara yang dipindahkan dari tempat sebelumnya di Sewan, Neglasari, Kota Tangerang. (Merahputih.com/Rizk Fitrianto)
MerahPutih Wisata - Vihara Yang Sen Bio merupakan salah satu tempat ibadah bagi umat Budha di Tangerang. Vihara ini dahulunya berlokasi di pinggir jalan dekat Bandara Soekerno Hatta tepatnya di depan komplek Auri.
Pengurus Vihara Yang Sen Bio, Mamah Dede menuturkan jika melihat kondisi vihara terlalu kecil dan sangat sempit. Banyak dari umat Budha kesulitan untuk memarkirkan kendaraannya sehingga tidak layak lagi untuk dijadikan lokasi tempat ibadah.
“Akhirnya kami menemukan tempat yang tepat di lokasi sekarang ini. Pada saat itu pembangunan wihara dimulai tahun 2011,” terang wania yang biasa disapa Mamah Dede di Vihara Yang Sen Bio di Kampung Sewan Kebun, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Kamis (14/1).
Bangunan Vihara dirancang oleh hasil tangan arsitektur asal Tiongkok, proses pengerjaan bangunan Vihara ini memakan waktu hampir empat tahun agar tempat ini layak untuk digunakan seperti saat ini.
Menurut Mamah Dede, semua hasil desain arsitekturnya ditangani oleh ahlinya dan sengaja di datangkan dari Tiongkok. Setiap ukiran patung naga yang melingkar pada pilar tersebut dia yang membuatnya langsung.
“Hasil lukisan gambar hasil goresan aristektur dia yang gambar, selain itu kepala naga itu asli dan didatangkan langsung dari Tiongkok,” terangnya.
Bila dilihat dari depan terdapat sebuah patung yang bernama menyerupai uang cina kuno yang biasa disebut Tien Ti Kong artinya sang Pencipta Alam Semesta. Pada pintu utama, terlihat di patung tengah yakni patung Yang Mulia (YM) Dewi Kwam Im Poe Sat. Menurutnya beliau yang menjadi tuan rumah di vihara ini.
“Kalau anda bisa lihat disekitar sini terlihat banyak patung dewa-dewa seperti YM. Kwan Seng Tee Kun, YM. Cay Sen Lie, YM. Thai Siang Loo Kun, YM. Han Tan Kong, dan bagian belakang terdapat dua ruang keramat yang diperuntukkan bagi sembilan sunan wali serta ruang buat ratu pantai selatn,” pungkasnya. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta

Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan

Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur

Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta

Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman

Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi

Jadi Tradisi dalam Imlek, Ini 6 Ketentuan Pemberian Angpao

Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek

Siu Mie, Hidangan Sedap saat Imlek sebagai Doa Umur Panjang
