Bambu yang Digunakan Memukul Angeline Itu Pecah

MerahPutih, Kriminal-Saksi mengatakan pernah menyaksikan bocah malang Engeline dipukul menggunakan bambu, hingga bambu itu terbelah.

Hal itu diungkapkan tiga saksi kasus penelantaran anak yang dihadirkan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar di Polda Bali. Ketiga saksi yakni Francky A Maringka, Yuliet Christien, dan Lorraine I Soriton didatangkan langsung dari Balikpapan Utara, Kalimantan Timur. Ketiganya mantan pekerja di rumah Margriet Ch Megawe, ibu angkat Engeline.

Pendamping hukum P2TP2A Denpasar, Siti Sapurah, mengatakan menyatakan bahwa dari keterangan saksi, tersangka Margriet kerap melakukan penyiksaan kepada Engeline salah satunya memukul korban menggunakan bambu.

"Kalau paling parah itu pakai bambu yang sudah dibelah, sampai bambu itu pecah," katanya di Markas Polda Bali, Kamis (18/6) seperti dikutip Antara.

Akibatnya, hampir seluruh tubuh bocah cantik itu menderita luka dan lebam dan tak jarang tiga saksi itu memberikan bantuan untuk mengobati lebam anak tersebut.

Salah satu saksi, Francky sempat bekerja sebagai pengurus ayam dan rumah di kediaman tersangka. Ia menjelaskan bahwa dirinya kerap mengingatkan wanita berusia 60 tahun itu untuk tidak melakukan kekerasan kepada Engeline.

"Saya sudah sering bicara untuk tidak perlu memukul kan (masih) anak-anak, sudah ada saya yang kerja," ucapnya.

Francky memutuskan berhenti setelah tiga bulan bekerja karena tidak tahan dan tidak cukup dengan biaya hidupnya.

Baca Juga:

Saksi Lihat Margareith Pukul Kepala Angeline dengan Kayu 

Ibu Angkat Angeline Tersangka Kasus Penelantaran Anak 

Ibu Angkat Angeline Bisa Dikenai Pasal Berlapis