Awal Pekan Rupiah Tembus Rp14.038 per Dollar AS


Foto ilustrasi nilai tukar dollar AS terhadap rupiah. (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih, Keuangan-Mengawali pekan ini rupiah langsung menunjukkan kinerja buruk. Saat pembukaan mata uang Garuda langsung terpuruk menembus Rp14.000 per dollar Amerika Serikat (AS) lalu pada siang hari rupiah bergerak turun 122 poin menjadi Rp14.038 per dolar AS.
Mengutip data Bloomberg, Senin (24/8), rupiah saat ini berada di posisi Rp14.036 per dollar AS atau melemah 95,3 poin yang setara dengan 0,68 persen. Padahal, pagi ini rupiah dibuka di level Rp13.977 per dollar AS.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah dibuka dilevel Rp14.085 per dollar AS dan semakin melemah. Rupiah bahkan ambles 260,5 poin atau setara 1,88 persen jika dibandingkan dengan pergerakan sebelumnya.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan nilai tukar dolar AS kembali menguat terhadap mayoritas mata uang Asia pagi ini menyusul kemungkinan The Fed akan menaikan suku bunganya bulan September.
"Meski masih ada keragu-raguan The Fed menaikan suku bunga menyusul ekonomi global yang masih melambat, namun hal itu tetap mendorong pelaku pasar melakukan akumulasi dolar AS," katanya sebagaimana dilansir Antara.
Bank Indonesia (BI) untuk menahan pelemahan nilai tukar rupiah lebih dalam dengan beberapa kebijakannya mendapat respons positif dari pasar sehingga rupiah tidak tertekan lebih dalam.
BI melakukan intervensi di pasar valas untuk mengendalikan volatilitas rupiah serta melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder dengan tetap memperhatikan dampaknya pada ketersediaan SBN untuk pemasukan dan likuiditas pasar uang.
BI memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah melalui Operasi Pasar Terbuka (OPT) guna mengalihkan likuiditas ke tenor yang lebih panjang, menyesuaikan frekuensi lelang Foreign Exchange (FX)swap dari dua kali sepekan menjadi satu kali sepekan.
BI juga mengubah mekanisme lelang term deposit valas dari variable rate tender menjadi fixed rate tender, menyesuaikan harga dan memperpanjang tenor sampai tiga bulan, menurunkan batas pembelian valas, mewajibkan penggunaan Nomor Pokok Wajib Pajak, dan melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk memperkuat cadangan devisa. (Luh)
Baca Juga:
Harga Emas Menguat Saat Rupiah Melemah
Rupiah Melemah, Tidak Ada Aktivitas Meningkat di Money Changer
Pelemahan Rupiah Hantam Biaya Produksi Produk Otomotif
Bagikan
Berita Terkait
Legislator Minta BI Tak Biarkan Nilai Rupiah Bergerak Liar

Menilik Nilai Tukar Rupiah Hampir Rp 16.500 Per Dollar AS

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat

Rupiah Tembus di Atas Rp 16.000 per USD, BI Diminta Aktif Stabilkan

Cara BI Jaga Kestabilan Rupiah Usai Lebaran dan Memanasnya Konflik di Timur Tengah

Rupiah dan IHSG Kompak Melemah
