AS Lobi Jokowi Batalkan Pembelian Pesawat Sukhoi SU-35


Sukhoi SU-35 (Sumber: Screenshot/YouTube)
MerahPutih Peristiwa - Analis pertahanan Universitas Paramadina Jerry Indrawan Gihartono memprediksi Amerika Serikat (AS) akan melobi habis Presiden Joko Widodo untuk membeli pesawat F-16 Viper buatan mereka. Terlebih saat ini Presiden Joko Widodo tengah berada di negeri Paman Sam.
Dugaan tersebut diperkuat dari upaya awal pabrikan pesawat tersebut Lockhead Martin yang datang ke Jakarta pada awal Oktober 2015. Saat tiba di Jakarta pabrikan pesawat F-16 Viper langsung melakukan simulasi terbang.
"AS akan melakukan segara cara apapun asalkan Indonesia tidak membeli pesawat Sukhoi SU-35. Lobi-lobi akan dilakukan AS agar Indonesia beli pesawat F-16 Viper," kata Jerry kepada Merahputih.com, Senin (26/10).
Alumnus Universitas Pertahanan itu melanjutkan, kedatangan Presiden Joko Widodo bersama dengan rombongan ke negara adidaya adalah momentum tepat untuk meyakinkan Indonesia agar membeli pesawat tempur buatan AS.
Bukan hanya itu, tampilnya Rusia sebagai poros kekuatan politik global baru juga membuat AS ketar-ketir. Persaingan antara Rusia dan AS semakin tajam setelah keduanya terlibat dalam konflik langsung di Suriah.
Di sudut lain, sambung Jerry selama ini Indonesia banyak membeli alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dari AS. Indonesia dipandang sebagai mitra potensial bagi AS.
"As tidak ingin Indonesia berpaling kepada blok timur," katanya menegaskan.
Penulis buku "Penjajahan Gaya Baru Kontroversi Seputar Intervensi Kemanusiaan NATO di Libya" melanjutkan, sejauh ini AS memiliki pengaruh dominan di berbagai negara-negara dunia termasuk di kawasan Asia Pasifik.
Kebangkitan Rusia sebagai poros kekuatan ekonomi dan politik baru tentu saja membuat AS khawatir. Terlebih saat ini Rusia bersama denga Tiongkok sedang gencar melakukan perluasa pengaruh.
Jika pemerintah Indonesia jadi membeli pesawat buatan Rusia tentu saja pengaruh AS di kawasan Asia Pasifik akan tereduksi. AS tidak lagi menjadi kekuatan politik tunggal. Atas dasar itulah berbagai cara akan dilakukan AS untuk menjegal pembelian kapal tempur buatan Rusia.
"Yang jelas AS tidak mau kekuatan hegemoni globalnya jatuh dan kehilangan Indonesia sebagai mitra dagangnya," tandas Jerry.
Diberitakan merahputih.com sebelumnya Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu memaparkan, rencananya Indonesia akan membeli satu skuadron pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia sebagai pengganti F-5 Tiger.
Rencana Menhan didukung oleh Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indoensia (DPR RI). Pembelian pesawat berjutuan untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI AU. Sebab negara tetangga semisal Malaysia dan Australia terus memperkuat kekuatan militernya. Alokasi dana yang diperlukan untuk membeli satu skuadron Sukhoi SU-35 sebesar Rp35 triliun.
Sementara itu AS menawarkan pembelian pesawat tempurnya, F-16 Viper. Negara adidaya mengklaim pesawat tempur yang ditawarkan ke Indonesia adalah pesawat tempur paling canggih. Kabar santer yang beredar Presiden Joko Widodo akan membahas tawaran tersebut bersama dengan Presiden Barack Obama. (Bhd)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan

Indonesia Tandatangani Kontrak Beli 48 Pesawat Tempur Turkiye

Prabowo Kembali ke Jakarta Usai Kunjungan Kerja di Solo, Jokowi Ikut Mengantar HIngga Pangkalan Udara

Aksi Drone Kamikaze dan Jet TNI AU Porak-porandakan Markas Musuh

Sukhoi Su-27/30 Hingga F-16 TNI-AU Hujani Langit Kalsel dengan Bom Berdaya Ledak Besar, Ada Apa?

Perbandingan Kekuatan Rudal-Rudal Canggih Iran VS ‘Benteng’ Pertahanan Israel

Penyelidikan Ijazah Palsu Presiden Jokowi Berlanjut, Polda Metro Jaya Klarifikasi Data Sekolah dan Kampus

Hariff Defense dan PT Dahana Resmikan Sinergi untuk Kemandirian Teknologi Pertahanan

DPR Dukung Kontrak Industri Pertahanan Senilai Rp 33 Triliun di Indo Defence 2025

BMC Kirpi & Hariff Defense Garap Kendaraan Lapis Baja Perkuat Industri Pertahanan RI
