Angka Pengangguran Naik di 2015


Para pencari kerja. (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Keuangan - Proyeksi Bank Dunia tahun depan tidak berpengaruh dari proyeksi IEQ (Indonesia Economic Quarterly) Oktober 2015. Proyeksi untuk tahun 2016 pertumbuhan ekonomi tetap 5,3 persen. Sementara angka pengangguran naik dari 5,9 persen pada tahun 2014 menjadi 6,2 persen di tahun 2015.
Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia, Ndiame Diop Mengatakan meskipun belanja sektor publik telah membaik dengan anggaran lebih tnggi bagi prioritas pembangunan dan implementasi yang lebih cepat, penerimaan anggaran masih di bawah harapan.
"Hal ini menjadi kendala bagi implementasi rencana belanja negara untuk tahun depan dan dapat membatasi prospek pertumbuhan," tutur Ndiame saat konfrensi pers di Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (15/12).
Ndiame menuturkan perkembangan sektor-sektor ekonomi lain kurang cermerlang. Investasi swasta tetap lemah untuk tahun 2015, dan ekspor dan impor juga melemah hingga mencapai titik terendah sejak tahun 2010.
"Momentum reformasi telah memicu tujuh paket kebijakan ekonomi. Bila diimplementasikan secara efektif, paket kebijakan dapat membantu pengurangan kendala bagi dunia usaha dan mendorong investasi swasta. Dalam jangka panjang, naiknha investasi tetap sangat penting guna kembalinya pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan perbaikan lapangan kerja," ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, angka pengangguran naik dari 5,9 persen pada tahun 2014 menjadi 6,2 persen pada tahun 2015. "Sektor-sektor penyedia lapangan kerja adalah industri produktivitas dengan mobilitas terbatas seperti konstruksi dan perdagangan," jelasnya.
Hasil laporan IEQ edisi Desember 2015 naik juga mempakarkan mengenai kebakaran hutan dan pilihan kebijakan guna mengurangi kebakaran di masa depan. Edisi terbaru ini juga mengkaji prospek Dana Desa, dimana transfer kepada pemerintah daerah akan bertambah signifikan dalam beberapa tahun ke depan. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Buka Lapangan Kerja, Kementerian PU Gelontorkan Rp 1,2 Triliun Untuk Padat Karya di 1.059 Lokasi

Program Magang Bergaji Diyakini Turunkan Angka Pengangguran, Meningkatkan Kompetensi Lulusan Baru

Menkeu Purbaya Tahan Kenaikan Cukai Rokok di 2026, Khawatir Picu Pengangguran

Indonesia Alami Kesenjangan Program Studi dan Kebutuhan Riil Pasar Kerja

Miliki Anggaran Paling Besar Dibanding Lembaga Negara, Program Makan Bergizi Gratis Serap 600 Ribu Tenaga Kerja

Duit 200 Triliun di Bank Himbara Harus Bisa Ciptakan Lapangan Kerja, Jangan Dibelikan Surat Utang

Pengangguran di Jakarta Didominasi Lulusan SMA dan SMK

4 Juta Tenaga Kerja Dijanjikan Terserap Setelah Pemerintah Salurkan KUR

Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja

Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan
