Anggaran Transfer Daerah Perlu Dinaikan
Presiden Jokowi. (Foto: Istimewa)
Merahputih Peristiwa - Pemerintahan era Joko Widodo - Jusuf Kalla menargetkan agar anggaran transfer daerah perlu dinaikan. Hal ini dilakukan oleh mereka guna mendorong perekonomian nasional terutama di bidang infrastruktur.
Anggota Komisi XI DPR, Banggar sekaligus Ketua DPP PPP Amir Uskara mengatakan di dalam nota keuangan tercatat sekitar Rp782 triliun yang bakal ditransfer kepada rekening daerah, sedangkan untuk dana Lembaga Kementerian sekitar Rp780 triliun.
"Nilai anggara tersebut baru masuk di dalam nota keuangan sifatnya pengajuan anggaran, jumlah tersebut bisa saja berubah berdasarkan kesepakatan bersama antara anggota DPR dengan pihak kementerian. Kami akan terus menjaga dana dearah lebih besar dan kita akan terus menjaga itu," ujar Amir saat dihubungi Merahputih.com, Rabu (14/10).
Amir menambahkan, nantinya pemerintah pusat akan memberikan wewenang besar kepada Kepala Daerah dalam menggunakan tersebut untuk membangun infrastruktur di bidang pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
"Fokus utama pemerintah dalam membangun infrastruktur, perbaikan dan penambahan infrastruktur yang masih dikira masih kurang," tuturnya. (Abi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jusuf Kalla soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ada Kekurangan, tapi Jasanya Lebih Banyak
Komisi II DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas Mafia Tanah dalam Kasus Lahan Jusuf Kalla
Eks Wapres JK Murka Gara-Gara Mafia Tanah, Ini Duduk Perkaranya Versi Kepala BPN
Eks Wapres JK Geram, Tanahnya di Makassar Jadi Korban Mafia Tanah
Jusuf Kalla, Nasaruddin Umar dan Arsjad Rasjid Serukan Perdamaian Dunia di Roma
Soal Uang Pemprov DKI Rp 14,6 Triliun Ngendap di Bank, Pramono: 1.000 Persen Betul
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Cari Silfester Matutina Tak Ketemu, Jaksa Minta Tolong Pengacara Serahkan Jika Benar di Jakarta
Pramono tak Ikut Protes ke Menkeu Purbaya soal Pemangkasan APBD 2026, ini Alasannya
Menkeu Purbaya Siap Kucurkan Dana ke Pemda, Bank Jakarta Kebagian Puluhan Triliun