Alasan KPK Belum Panggil Bupati Fahri Ahzari
Luhung Sapto - Senin, 22 Juni 2015
Satu dari empat tersangka operasi tangkap tangan (ott) KPK (tengah) berjalan memasuki Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (20/6). (Foto Antara/Hafidz Mubarak)
MerahPutih, Nasional-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mendalami dugaan suap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daeeah (RAPBD) perubahan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan Tahun Anggaran (TA) 2015. Sampai saat ini lembaga antirasuah itu belum melakukan pemanggilan Bupati Musi Banyuasin Fahri Ahzari.
"KPK masih melakukan pendalaman, jadi soal pemanggilan sangat tergantung dari pendalaman itu dan pendalaman adalah secrecy (rahasia) dan tidak dapat di-publish," ujar Pimpinan Sementara (Plt) KPK, Indriyanto Seno Adji di kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said No Jakarta Selatan, Senin (22/6).
Seperti pemberitaan sebelumnya KPK masih mengunci rapat informasi mengenai keterlibatan Bupati Banyuasin Fahri Ahzari dalam kasus dugaan suap RAPBD perubahan ini, padahal KPK sudah mengeluarkan surat pencekalan bepergian keluar negeri terhadap Fahri.
KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Palembang, Jumat (19/6) malam.
Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan empat orang tersangka, yaitu, anggota DPRD Bambang Karyanto (PDI-Perjuangan), Adam Munandar (Partai Gerindra), serta dua pejabat teras daerah yaitu Syamsudin Fei (Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Musi Banyuasin, dan Faisyar (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Musi Banyuasin.
Dalam kasus OTT tersebut KPK menyita barang bukti uang sebesar Rp2,56 miliar, diduga uang tersebut digunakan sebagai uang suap terkait dengan pembahasan RAPBD Perubahan Kabupaten Muba 2015. (AB)
Baca Juga:
OTT di Musi Banyuasin, KPK Tangkap 4 Pejabat
Kejati DKI Tetapkan Dahlan Iskan Tersangka Korupsi Gardu Listrik
Bagikan
