Ahmed Bocah Muslim 14 Tahun Ditahan Polisi Karena Jam Rancangannya Mirip Bom

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 17 September 2015
Ahmed Bocah Muslim 14 Tahun Ditahan Polisi Karena Jam Rancangannya Mirip Bom

Ahmed Mohamad siswa muslim Amerika ditahan polisi gara-gara jam buatannya dianggap mirip bom (Foto: Screenshot dailymail.co.uk)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Amerika - Seorang siswa bernama Ahmed Mohamed ditahan pihak kepolisian gara-gara membuat sebuah jam. Bocah berusia 14 tahun ini langsung dibawa ke kantor polisi setelah gurunya melaporkan bahwa jam rancangannya diklaim mirip bom.

Sebelum ditahan polisi, jam tersebut dibuat Ahmed di kamar tidurnya pada Minggu malam. Keesokannya Ahmed membawa jam buatannya ke sekolah. Ahmed bersoklah di MacArthur High School, Irving, Texas, Amerika Serikat.

Ketika ditunjukan kepada gurunya, sang guru kemudian menganggap jam itu mirip bom sehingga menelepon polisi setempat. Ahmed langsung diborgol dan dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi.

Ahmed dikenal sebagai siswa yang menyukai robot dan elektronik. Bocah muslim ini suka mengkutak-katik perangkat elektronik demi meracik hal-hal baru. Kepada Dalas Morning News, Ahmed menuturkan proses pembuatan alarm jam itu hanya butuh waktu sekitar 20 menit. Ahmed juga menyatakan saat pertamakali ditunjukan kepada gurunya, sang guru tersebut memberikan beberapa saran kepadanya. Bahkan gurunya pun memuji hasil rancangan Ahmed tapi meminta Ahmed agar tidak mempertontonkan kepada guru-guru lain.

Ahmed kemudian menyimpan jam tersebut dalam tasnya. Petaka datang manakala dia mengikuti pelajaran bahasa Inggris, Ahmed menunjukan kepada gurunya kemudian guru itu menyatakan jam buatan Ahmed mirip bom. Sang guru mengatakan jam Ahmed terkesan gulungan denonator yang ketika disambungkan dengan kabel sehingga memicu sesuatu yang ada dalam kotak. Kepala sekolah Ahmed mengklaim jam itu adalah sebuah bom.

Polisi kemudian datang menahan dan membawa Ahmed ke kantor polisi dalam kondisi diborgol. Ahmed juga tidak didampingi orang tuanya saat menjalani pemeriksaan. Setelah beberapa jam memeriksa dan menginterogasi Ahmed, kepala polisi kemudian membebaskan Ahmed. Sebagaimana dilansir dailymail Rabu, (16/9), pihak kepolisian tidak menemukan bukti apapun bahwa jam itu adalah sebuah bom.

Usai dibebaskan polisi Ahmed mengungkapkan kegundahannya terhadap pihak sekolah yang memperlakukan dirinya. Ia merasa dirinya seolah-olah bukan manusia tapi seorang pelaku kriminal.

Lembanga Islam Amerika membebaskan Ahmed melalui pengacara mereka. Banyak reaksi keras bermunculan di media sosial seperti twitter dan facebook. Semua mengecam dan memprotes Islamophobia yang melanda sebagian besar warga Amerika Serikat. Kecaman dan protes semakin meluas ketika keluarga Ahmed merilis beberapa foto ketika Ahmed berada di kantor polisi dan jam hasil rancangan sang anak.

Tagar #IstandWithAhmed langsung meroket jadi trending topik dunia. Para netizen makin murka manakala selama diinterogasi polisi, Ahmed tidak diperbolehkan menghubungi orang tuanya.

 

Baca Juga:

  1. Amerika Serikat Termasuk Negara Berbahaya di Dunia
  2. Amerika Serikat Siap Tampung Puluhan Ribu Pengungsi
  3. Amerika Serikat Gandeng Korea Utara Terkait Kerjasama Nuklir
  4. Diduga Teroris, Anak Polisi Amerika Serikat Ditangkap
  5. Amerika Serikat Habiskan Rp120 Miliar per Hari untuk Perangi ISIS

 

#Ahmad Mohamed #Teroris #Islamophobia #IStandWithAhmed
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Dunia
20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
Saat serangan terjadi, misa sedang berlangsung di dalam gereja.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
Dunia
Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS
AS kembali menetapkan Pyongyang sebagai "negara yang tidak kooperatif" dalam upaya global memerangi terorisme.
Wisnu Cipto - Senin, 19 Mei 2025
Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS
Indonesia
Situasi Yang Sempat Mencekam di Mapolres Pacitan, Kewaspadaan Ditingkatkan Antisipasi Teror Susulan
Kapolres masih enggan berspekulasi soal ada atau tidaknya keterkaitan dua pria itu dengan jaringan teroris di tanah air.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Situasi Yang Sempat Mencekam di Mapolres Pacitan, Kewaspadaan Ditingkatkan Antisipasi Teror Susulan
Indonesia
Membangun Harmoni dan Persaudaraan Kebangsaan, Begini Seruan MUI untuk Kolaborasi Lintas Sektor Melawan Islamofobia dan Menjaga Integrasi Nasional
Sudarnoto menyambut baik kebijakan pemerintah yang mengedepankan kerukunan antarumat beragama
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 April 2025
Membangun Harmoni dan Persaudaraan Kebangsaan, Begini Seruan MUI untuk Kolaborasi Lintas Sektor Melawan Islamofobia dan Menjaga Integrasi Nasional
Dunia
Serangan Bom Mobil di Kompleks Militer Pakistan Tewaskan 12 Orang, Mayoritas Anak-Anak
Kelompok Jaish Al Fursan dikabarkan mengaku bertanggung jawab atas serangan
Wisnu Cipto - Rabu, 05 Maret 2025
Serangan Bom Mobil di Kompleks Militer Pakistan Tewaskan 12 Orang, Mayoritas Anak-Anak
Bagikan