Agar Tak Tersesat Radikalisme, Ini Saran Menpora
Menpora Imam Nahrawi menerima tujuh orang Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB Kodrat) di ruang kerjanya lantai 10 Gedung Kemenpora, Jakart, Selasa (12/1) siang. (Foto: kemenpora.go.id)
MerahPutih Olahraga - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menegaskan tidak ingin berpangku tangan dalam mengatasi maraknya aksi radikalisme dan terorisme yang melibatkan anak-anak muda.
Dikatakannya, akar dari masalah radikalisme khususnya di kalangan pemuda, salah satuanya disebabkan karena faktor pemahaman keagamaan yang dangkal dan sempit.
Tidak sedikit kalangan pemuda yang memiliki minat tinggi untuk belajar agama, tapi salah memilih tempat belajar. Mereka bertemu dengan ustadz-ustadz tertentu yang doktrin agamanya selalu diarahkan dan dipilih untuk menebar fitnah dan kebencian.
"Ayat-Ayat yang diajarkan, dipilih yang mengajak perang semua, sementara ayat-ayat Rahmatan lil alamin dan mengajarkan toleransi, perdamaian, keberagamaan, disembunyikan," kata Menteri asal Bangkalan, Madura ini.
Agar para pemuda tidak tersesat dalam memahami Islam, Cak Imam -sapaan Menpora Imam- menyarankan untuk belajar agama ke pesantren atau lembaga pendidikan Islam yang sudah memiliki akar sejarah nusantara cukup lama.
"Pesantren-pesantren NU dan sekolah-sekolah Muhammadiyah saya kira clear soal pemahaman radikalisme," tuturnya. (esa)
BACA JUGA:
Bagikan
Rendy Nugroho
Berita Terkait
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif
Mafindo Imbau Masyarakat Hindari Radikalisasi di Medsos
ASN DKI Diharapkan Terhindar dari Paham Radikalisme Jelang Pemilu 2024
BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024