AEPI: Pansus Asap Lebih Penting ketimbang Pansus Pelindo II

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 22 Oktober 2015
AEPI: Pansus Asap Lebih Penting ketimbang Pansus Pelindo II

Tim darat terus memadamkan api di Bumi Tambun Bungai, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (21/9) (Foto: Twitter/@Sutopo_BNPB)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) menilai wacana pembentukan panitia khusus (pansus) asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lebih penting ketimbang Pansus Pelindo II yang sudah dibentuk.

"Pansus asap lebih mendesak untuk dibentuk ketimbang pansus Pelindo II," kata Salamuddin Daeng, aktivis AEPI, kepada awak media saat mengisi diskusi, di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/10).

Salamuddin mengatakan, pembentukan pansus asap lebih penting sebab hingga saat ini korban pengaruh asap bekas pembakaran hutan sudah mencapai tahap mengkhawatirkan.

"Kenapa saya bilang lebih penting lihat korban pengaruh asap, kemudian sampai saat ini pelaku pembakaran hutan yaitu perusahaan-perusahaan baru sedikit yang ditetapkan sebagai pelaku," ujarnya.

Salamuddin melanjutkan, pembentukan pansus asap lebih urgen untuk mengungkap para investor yang telah membakar hutan. Menurutnya, pemilik perusahaan yang ditetapkan sebagai pelaku pembakaran hutan belum seberapa ketimbang yang masih belum tersentuh.

"Ada sekira seratusan lebih perusahaan yang membakar hutan, yang baru ditangkap sekira tiga puluhan perusahaan, ini yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan DPR RI," tegasnya.

Lebih lanjut, dikatakannya, pembentukan pansus asap lebih mendesak agar kejadian seperti ini tidak terus-terusan terulang.

"Sebetulnya, pemerintah sudah tahu siapa pelaku pembakaran hutan karena hampir setiap tahun kejadian ini terjadi, ini tugas pansus asap," tukasnya. (fdi)

 

Baca Juga:

  1. Orangutan Hamil Selamat dari Kebakaran Hutan Kalimantan
  2. Diduga Ulah Pendaki, Hutan Gunung Semeru Terbakar
  3. Pamer Hasil Buruan Kucing Hutan, Mahasiswi Diciduk Polisi
  4. Kebakaran Hutan, Jokowi Minta Rakyat Sabar
  5. Pembakaran Hutan dan Lahan di Riau Terus Berlangsung

 

#Liputan Khusus #Salamuddin Daeng #Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla)
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Efisiensi dilakukan dengan mengombinasikan operasi modifikasi cuaca dan water bombing menggunakan helikopter atau pesawat berkapasitas lebih kecil ketika titik api masih sedikit.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Indonesia
Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025
BNPB telah meminta penambahan personel TNI dan Polri untuk mengingatkan warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar atau menyalakan api di dekat lahan mineral gambut yang rentan terbakar.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025
Indonesia
Bongkar Rahasia di Balik Penurunan Drastis Karhutla Indonesia, Dari Jutaan Hektare Menjadi Ratusan Ribu Saja
Koordinasi antar-lembaga yang semakin baik juga berperan penting dalam pengambilan keputusan di lapangan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Bongkar Rahasia di Balik Penurunan Drastis Karhutla Indonesia, Dari Jutaan Hektare Menjadi Ratusan Ribu Saja
Indonesia
Kemenhut Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Tahap ke-3 Kendalikan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau
Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat bencana karhutla sejak 22 Juli hingga 4 Agustus 2025 melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor 682 Tahun 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Kemenhut Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Tahap ke-3 Kendalikan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau
Indonesia
Kemenhut Segel 10 Perusahaan Diduga Bakar Lahan, 2 Diberi Sanksi Administrasi
Berdasarkan catatan penegakan hukum, sebaran kasus per provinsi meliputi tujuh kasus di Kalbar, 10 kasus di Riau, satu kasus di Jambi, satu kasus di Sumatera Selatan, dan satu kasus di Sumatera Utara.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Kemenhut Segel 10 Perusahaan Diduga Bakar Lahan, 2 Diberi Sanksi Administrasi
Indonesia
Berbagai Daerah Rawan Karhutla di Kalsel, BMKG Minta Pemda Waspada Sampai 18 Agustus 2025
Daerah yang berpotensi sangat mudah terbakar di sebagian kecil Kabupaten Barito Kuala, sebagian kecil Kabupaten Banjar, sebagian kecil Kabupaten Tapin.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Berbagai Daerah Rawan Karhutla di Kalsel, BMKG Minta Pemda Waspada Sampai 18 Agustus 2025
Indonesia
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Semua kembali lagi ke masyarakat, bagaimana teknologi itu digunakan oleh masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Indonesia
Presiden Prabowo Perintahkan Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan Saat Kemarau Ini
Presiden menginstruksikan jajaran menterinya itu untuk mempersiapkan langkah-langkah mencegah dan mengantisipasi karhutla terutama di daerah-daerah rawan seperti Kalimantan dan Sumatera.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 02 Agustus 2025
Presiden Prabowo Perintahkan Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan Saat Kemarau Ini
Indonesia
Karhutla di Jambi Meluas, Menteri LH Perintahkan Pantau dan Jaga Lahan Gambut
Menteri LH Hanif Faisol menegaskan pentingnya deteksi dini, kesiapsiagaan sumber daya, serta penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Karhutla di Jambi Meluas, Menteri LH Perintahkan Pantau dan Jaga Lahan Gambut
Indonesia
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Dalam informasi titik panas selalu disebutkan tingkat kepercayaan sedang dengan angka 7 maupun kepercayaan tinggi dengan angka 8.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Bagikan