5 Fakta Tak Terduga Pak Raden

Ana AmaliaAna Amalia - Senin, 28 November 2016
5 Fakta Tak Terduga Pak Raden

Prosesi pemakaman Pak Raden di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10). (Foto: MerahPutih/Rizky Kusumo)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Artis - Sudah satu tahun lamanya Drs.Suyadi alias Pak Raden meninggal dunia. Meski begitu, sosok Pak Raden tetap menjadi kenangan indah di benak anak-anak Indonesia hingga tumbuh dewasa.

Di balik kesuksesan Pak Raden membuat karakter boneka Si Unyil dan kawan-kawannya, ternyata ada berbagai kisah pilu yang harus dijalani Pak Raden hingga ia tutp usia.

Meski begitu, Pak Raden tetap menjalani kehidupannya secara ikhlas dan selalu tampil ceria di hadapan anak-anak. Berikut ini 5 fakta tak terduga tentang Pak Raden:

1. Hak Cipta si Unyil

Serial sandiwara boneka Indonesia 'Si Unyil' karya Pak Raden, pertama kali ditayangkan oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada tahun 1980-an.

'Si Unyil' terus menghibur anak-anak Indonesia selama 10 tahun lamanya, hingga akhirnya berhenti tayang.

Tapi sayangnya karya fenomenal ini seolah tak dihargai, Pak Raden sebagai pencipta 'Si Unyil' harus berjuang mengambil haknya dari royalti 'Si Unyil' itu.

Pak Raden harus hidup dengan kesulitan ekomi karena karya-karyanya tak dihargai. Kampanye dukungan pun digulirkan, termasuk penggalangan dana untuk membantu meringankan pengobatan penyakit osteoartritis penyakit degeneratif sendi yang dideritanya.

Hak cipta 'Si Unyi' kini dimiliki oleh Produksi Film Negara (PFN), menurut PFN, tidak ada yang salah dengan hak cipta tersebut.

Alasan pihak PFN, Pak Raden sudah menandatangani kontrak penyerahan hak cipta 'Si Unyil'.

Pak Raden ingin berjuang untuk hak cipta itu, karena menurutnya penyerahan hak cipta itu memiliki batas waktu, tidak selamanya.

Tapi sayang, hingga napas terakhirnya hak cipta Si Unyil tidak berhasil ia dapatkan, Pak Raden yang sudah tua dan sakit-sakitan kala itu hanya bisa berjuang sebatas apa yang ia bisa.

2. Tidak Memiliki Rumah

Pak Raden sudah mencurahkan seluruh pikirannya untuk dunia anak-anak Indonesia melalui karya-karyanya seperti boneka Si Unyil, dongeng-dongeng jenaka, hingga lukisan-lukisan dan sketsa yang dibuatnya.

Tapi mirisnya, bahkan Pak Raden tidak memiliki rumah untuk tinggal, selama hidup Pak Raden numpang di rumah kakaknya.

Melihat hal ini progam acara Silet, memberikan penghargaan dan hadiah untuk Pak Raden berupa Rumah untuk sang legenda tinggal melalui Silet Award yang digelar di Gedung RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (26/10/2015) malam.

"Saya seorang single fighter, jadi anak-anak saya adalah anak-anak di seluruh Indonesia.Ini bukan rumah saya, saya ini sebetulnya nebeng ke tempat kak saya. Tapi ya, tidak untuk selamanya ya, karena kakak saya juga punya anak dan cucu yang nantinya juga harus warisan. Jadi saya tidak akan tinggal di sini selamanya," ungkap Pak Raden.

"Jika jarum jam dapat berputar kembali, saya ingin tetap menjadi Suyadi, Suyadi yang lebih baik. Suyadi yang berbuat banyak untuk dunia anak, dan Suyadi dengan kondisi keuangan yang lebih baik."

Saat menerima langsung rumah dari Silet Award, Pak Raden tak dapat membendung air matanya. Ia bahkan menangis di atas kursi roda yang didorong untuk maju kepanggung oleh Deddy Corbuzier.

"Selamat malam, saya tidak tahu apa yang harus saya katakan, begitu banyak yang ingin saya katakan, tapi semuanya saya rangkum dalam satu kata "Terimakasih"," ungkap Pak Raden.

"Terimakasih pada Silet Awards atas apresiasinya pada dunia anak-anak dengan orang setua saya ini. Sekali lagi dada saya sampai sesak untuk mengatakan hal-hal yang ingin saya katakan, saya rangkum dalam satu kata, terimakasih," tambah Pak Raden terbata-bata.

3. Tidak Menikah Hingga Akhir Hayat

Sosok pendongeng Pak Raden dikenal dekat dengan dunia anak-anak. Tapi, sampai menghembuskan nafas terakhir pemilik nama asli Drs Suyadi ini tidak pernah berkeluarga alias tidak menikah.

"Ya Pak Gu (Panggilan Pak Raden) selama 82 tahun itu hidup sendiri," ungkap Maya, keponakan sang maestro dongeng itu, kepada wartawan Merahputih.com. Selama ini, Suryadi hidup bersama ditemani asistennya, Nanang yang setia mendampingi selama 39 tahun.

Maya sendiri mengaku tidak mengetahui persis alasan Pak Raden tidak menikah. Dirinya hanya mengetahui selama ini pencipta tokoh Si Unyil ini sering bepergian ke luar negeri.

"Saya sih enggak tahu kenapa Pak Gu memilih sendiri, mungkin karena dia lebih sering di luar negeri. Kan keluarganya banyak juga yang kerja di dubes," ujarnya.

Sementara kakak Pak Raden, Siswati mengatakan kecintaan kepada anak-anak membuat Pak Raden tidak menikah.

"Pak Raden memang tidak menikah, tidak berkeluarga, dan tidak punya anak. Tapi bersama asisten-asistennya sering membantu volunter di mana-mana. Jadi kami sering bilang, Pak Gu (panggilan Pak Raden), anak-anak mu banyak sekali," ungkap Siswati di Petamburan, Jakarta Barat.

4. Pencipta buku pelajaran bahasa Indonesia.

Bacaan buku pelajaran bahasa Indonesia seperti: Ini Budi, Ini Ibu Budi dan lain sebagainya adalah hasil karya Pak Raden juga loh.

5. Pecinta Kucing

Di usia senjanya, Pak Raden memiliki banyak kucing peliharaan. Tak hanya dirawat dengan diberi makan atau dibersihkan, pak Raden menyayangi kucing-kucingnya seperti anak sendiri.

"Kucingnya ada yang namanya, Pussy, Icih, Itong, Abang, Bundel dan lainnya. Salah satu kucing yang paling disayang Pak Raden, namanya Si Bundel. Saking cinta kucing-kucingnya, ia juga memberikan makanan yang enak-enak untuk kucing-kucingnya," kata kerabat Pak Raden.

Baca juga:

  1. Dukacita Para Komika dan Selebritis untuk Pak Raden
  2. Pak Raden, Pencipta Tokoh Si Unyil Tutup Usia
  3. Geluti Dunia Komik, Pepeng "NAIF" Kampanye Ayo Membaca
  4. Bayaran Mahal, Babe Cabita Pilih Stand Up Comedy daripada Film
  5. Pandji Pragiwaksono Perlihatkan Kondisi Bangsa Lewat Tur Stand Up Comedy

 

#Drs Suyadi #Pak Raden
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Bagikan