38 Pemasok dan Ritel Tolak Produk Sinar Mas Group

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 12 Oktober 2015
38 Pemasok dan Ritel Tolak Produk Sinar Mas Group

Pegawai memindahkan produk tisu dari Asia Pulp & Paper Group, satu dari enam perusahaan yang terlibat pembakaran hutan di Indonesia (Foto capture Channel News Asia)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Asia - Beberapa perusahaan telah membuat pernyataan tidak menggunakan bahan baku dari perusahaan jadi penyebab kebakaran lahan di Indonesia. Dari 3.000 perusahaan baru 38 yang menandatangani kesepakatan.  

Dewan Lingkungan Singapura/Singapore Environment Council (SEC) dan Asosiasi Konsumen Singapura/Consumers Association of Singapore (Case) menyatakan jumlah perusahaan yang menandatangani surat pernyataan hampir mendekati 3.000. 

Terdiri dari, 4 jaringan supermarket besar, 14 perusahaan kertas, dan sisanya perusahaan yang mengolah produk dari kayu. 

"Kami mendesak 3.000 perusahaan menyatakan bahan baku produk mereka bukan dari perusahaan pembakar lahan yang menyebabkan kabut asap," tulis SEC dalam isi pernyataannya yang dikutip Straits Times, Senin (12/10).

SEC dan Case mendesak sejumlah perusahaan agar tidak menggunakan bahan baku dari perusahaan yang sedang diinvestigasi terkait pembakaran hutan di Indonesia.

Sebelumnya, jaringan swalayan di Singapura, NTUC Fairprice menurunkan produk-produk dari Sinar Mas Group dari rak toko mereka. 

SEC menerapkan larangan penggunaan sertifikat hijau bagi produk Sinar Mas Group seperti tisu Paseo, Nice, dan Jolly Brand.

Anak perusahaan Sinar Mas Group menghadapi gugatan dari Singapura. Pada Jumat (25/8), pemerintah Singapura telah melayangkan somasi terhadap lima perusahaan Indonesia yang diduga terlibat dalam kasus pembakaran hutan beberapa waktu lalu. Selain APP, perusahaan lain yang diberi peringatan adalah Rimba Hutani Mas, Sebangun Bumi Andalas Wood Industries, Bumi Sriwijaya Sentosa dan Wachyuni Mandira 

Seperti diketahui, Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan 223 tersangka dalam kasus kebakaran hutan, 12 di antaranya adalah tersangka korporasi dan 211 orang adalah tersangka perorangan. Mereka itu terlibat dalam 242 laporan polisi dengan jumlah area terbakar seluas 42.676,68 hektare.

Dari 12 tersangka korporasi, terdapat Bumi Mekar Hijau (BMH), anak perusahaan Sinar Mas Group yang tergabung dalam kelompok Asia Pulp & Paper (APP), PT Tempirai Palm Resources (TPR) dan PT Waymusi Agro Indah (WAI). Ketiganya beroperasi di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.  

PT BMH digugat perdata oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan senilai Rp7,9 triliun. Kasusnya sendiri sedang bergulir di Pengadilan Negeri Palembang. (Luh)

Baca Juga:

  1. Malaysia Tambah Bantuan Atasi Kabut Asap
  2. Tangani Asap, Indonesia Berencana Beli 3 Pesawat Khusus
  3. Celoteh Ira Rayani Tentang Asap Kebakaran Hutan, Bikin Mata Terbuka
  4. Ini Lahan Akibat Kebakaran Hutan di Kalimantan
  5. Investor Asing Dituding Berada di Balik Kebakaran Hutan
#Sinar Mas Group #Kebakaran Hutan #Asap Kebakaran Hutan
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Dunia
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Sebagian besar Eropa Selatan masih berisiko tinggi akibat cuaca panas dan kering.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Dunia
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Peringatan panas ekstrem dikeluarkan di beberapa wilayah Italia, Prancis, Spanyol, Portugal, dan Balkan.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Indonesia
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Efisiensi dilakukan dengan mengombinasikan operasi modifikasi cuaca dan water bombing menggunakan helikopter atau pesawat berkapasitas lebih kecil ketika titik api masih sedikit.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Dunia
Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Kebakaran telah meluas hingga lebih dari 13.000 hektare.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
 Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Indonesia
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Semua kembali lagi ke masyarakat, bagaimana teknologi itu digunakan oleh masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Indonesia
Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern
Membuka lahan dengan cara membakar tidak bisa dibenarkan karena berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern
Indonesia
KPK Periksa Komut Sinarmas Sekuritas dan Dirut Pacific Sekuritas Terkait Kasus Korupsi Taspen
Dalam surat dakwaan, jaksa menyebut perbuatan Kosasih dan Ekiawan telah memperkaya sejumlah pihak, termasuk korporasi-korporasi sekuritas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 31 Juli 2025
KPK Periksa Komut Sinarmas Sekuritas dan Dirut Pacific Sekuritas Terkait Kasus Korupsi Taspen
Indonesia
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Dalam informasi titik panas selalu disebutkan tingkat kepercayaan sedang dengan angka 7 maupun kepercayaan tinggi dengan angka 8.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Indonesia
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekitar Bandara Singkawang Kalimantan Barat terus meluas semakin sulit dikendalikan
Wisnu Cipto - Rabu, 30 Juli 2025
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Indonesia
Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia
Rina juga menyoroti alokasi anggaran pada Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan untuk prasarana, sarana, dan pelibatan masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 Juli 2025
Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia
Bagikan