Waspadai! Bayi Juga Bisa Terkena Kanker Getah Bening


Sejumlah anak penyandang kanker bersiap menaiki LRT Jakarta saat berlangsungnya kegiatan pemberdayaan komunitas rentan
MerahPutih.com - Data Global Cancer Statistics (Globocan) tahun 2020, jumlah penderita kanker pada anak (0-19 tahun) sebanyak 11.156 kasus. Dari angka itu, leukemia menempati posisi pertama dengan 3.880 (34,8 persen), sedangkan kanker getah bening sekitar 640 (5,7 persen).
Dokter spesialis anak di RSUD Tanjung Priok Dian Rosita Devy menyarankan anak-anak yang mendadak lebam pada bagian tubuh perlu segera dibawa ke dokter untuk diperiksa karena bisa jadi mengalami kanker darah atau leukemia.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Sebabkan Kanker dan Tumor Otak
"Kanker paling banyak kan leukemia. Itu gejalanya misalnya anak pucat tapi kayak pelan-pelan kok pucat anaknya, atau kadang tiba-tiba ada lebam-lebam kalau bisa konsultasikan ke dokter," ujarnya di Jakarta, Selasa (20/2).
Selain lebam dan wajah yang pucat, gejala leukemia juga bisa meliputi pembesaran kelenjar atau perut dan demam yang berlangsung lama namun tidak diketahui penyebabnya. Orangtua sebaiknya mewaspadai gejala-gejala leukemia pada anak bahkan sejak dia lahir karena kanker bahkan bisa dialami sejak seseorang masih bayi.
"Bayi bisa kena kanker? Bisa saja, walau kasusnya lebih jarang. Jadi aware dari lahir, kapan kelihatan pucat, lebam-lebam itu kita harus waspada. Jadi enggak ada batasan mulai umur segini harus rajin," katanya.
Dian mengatakan, leukemia atau kanker darah menjadi yang paling banyak dialami anak-anak di Indonesia, diikuti kanker kelenjar getah bening dan kanker mata atau retinoblastoma.
Di RSUD Tanjung Priok, Dian mengatakan pernah menemukan kasus leukemia anak sejak bertugas di rumah sakit itu pada tahun 2020.
"Ketemu di kami pernah, lalu kami rujuk. Memang ada yang sudah diterapi, kalau terapi karena saya di RSUD, (penanganan) di RSUD yang lebih lanjut," katanya.
Kanker darah, seperti halnya beberapa jenis kanker lainnya, kata iam bisa disebabkan lebih dari satu faktor seperti genetik dan lingkungan, serta faktor yang belum bisa diketahui. Sehingga, belum ada cara untuk mencegah kanker khususnya pada anak. Namun, dia menyarankan orangtua dan masyarakat mengutamakan deteksi dini. (*)
Baca Juga:
Jangan Takut Deteksi Dini Kanker, Peluang Sembuh Lebih Besar
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
