Parenting
Ciri Orangtua Pelaku 'Gaslighting' Waspada lakukan gaslighting pada anak (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

GASLIGHTING menjadi satu isu penting yang biasa terjadi pada toxic relationship. Secara psikologis, gaslighting merupakan tindakan manipulasi oleh pasangan sehingga korban dan orang-orang di sekitar percaya bahwa korban tidak waras walaupun pada kenyataannya dia baik-baik saja.

Terlepas dari kenyataan bahwa kondisi mentalnya baik-baik saja, korban masih percaya bahwa dia akan menjadi gila. Kekhawatiran yang menimbulkan perasaan yang sangat tidak nyaman dan seolah melegitimasi perasaan gila yang sah. Perilaku gasligthing tak hanya terjadi pada pasangan, para orangtua juga bisa berpotensi melakukan hal itu.

BACA JUGA:

4 Cara Menghadapi Quarter Life Crisis, Mulai dari Self Talk

1. Tidak semua negatif

tidak buruk
Tidak semuanya negatif (Foto: Pexels/Keira Burton)

Pelaku sering mencampuradukkan komentar positif dengan penghinaan untuk membuat korban percaya bahwa mereka benar-benar peduli kepadanya. Sisi manipulasi itu akan semakin kabur jika yang melakukan ialah orangtua sendiri.

Mereka bisa meyakinkan anak mereka bahwa yang dilakukan demi kebaikan anaknya meskipun itu beracun. Jenis perlakuan panas dan dingin ini merupakan gejala utama dari gaslighting.

Terlepas dari bagaimana hal itu terjadi, perlu dicatat bahwa kepositifan tidak menghilangkan perilaku manipulatif secara emosional. Itu tidak dapat dibenarkan sebagai cinta tidak peduli seberapa singkat perilaku negatif itu.

2. Emosi

negatif
Mereka memproyeksikan emosi ke anak.(Foto: Pexels/Kat Smith)

Orangtua yang menjadi pelaku gaslighting sering memproyeksikan masalah mereka sendiri kepada anak. Misalnya, jika pelaku mengalami kesulitan mengelola uang, mereka mungkin mengkritik pengeluaran anaknya lebih keras daripada situasi mereka sendiri. Itu menjadi cara untuk membuat anak mereka meragukan rasa realitas mereka.

3. Keraguan

gaslight
Menggiring opini. (Foto: Pexels/Khoa Vu)

Terkadang pelaku dapat memanipulasi hubungan yang dimiliki korban dengan orang lain dengan membuat mereka juga terlibat memanipulasi korban. Ini sering kali dilakukan secara kasatmata.

Misalnya, jika ingin anaknya berpikir bahwa ia merupakan anak yang pemberontak, mereka mungkin 'menularkan' opini buruk pada teman dekatnya sehingga teman sang anak akan mengakui bahwa korban memang pemberontak yang menyebalkan.

Setelah itu, mereka akan menunjukkan opini-opini yang menggiring tentang sang anak. Dengan begitu, mereka membuat anak mereka berpikir bahwa mereka melakukan sesuatu yang buruk seperti pemberontak.

4. Keburukan

orang tua
Tidak mengakui ucapannya sendiri (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

Salah satu gejala yang paling menyedihkan dari gaslighting ialah pelaku mungkin langsung menyangkal sesuatu yang mereka katakan sebelumnya. Ini sangat berbahaya karena mendorong korban untuk mulai mempertanyakan rasa realitas mereka.

Ketika seseorang mengatakan sesuatu tidak terjadi padahal terjadi, apa artinya itu untuk sisa kenyataan? Apakah mungkin untuk memiliki perasaan objektif tentang realitas ketika seseorang berbohong begitu terang-terangan?

Itulah mengapa manipulasi secara gaslighting merupakan bentuk manipulasi yang sangat berbahaya, karena dapat benar-benar masuk ke kepala seseorang dan membuat mereka mulai mempertanyakan seluruh hidupnya.

5. Mengejek

ortu
Orang tua mengolok-olok (Foto: Pexels/Kristina Paukshtite)

Satu prinsip dasar yang harus ditularkan kepada anak ialah tidak boleh mengejek atau mengolok-olok seseorang secara terang-terangan. Apa jadinya jika orangtua justru melakukan sebaliknya? Misalnya, ketika anak kecil menangis saat jatuh para orangtua pelaku gaslighting justru meniru cara menangis anaknya atau mengatakan dia seperti bayi alih-alih menolongnya.

Perilaku semacam ini bukan hanya dapat mempermalukan anak tetapi juga menimbulkan masalah di kehidupan si anak. Di masa depan, anak mungkin menekan emosi karena takut diejek psangan. Selain itu, anak mungkin akan belajar bahwa ini adalah tindakan yang dapat diterima untuk kemudian diterapkan pada anaknya kelak agar anaknya berhenti menangis. (avia)

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Tembakau Alternatif Disebut Bisa Bantu Kurangi Risiko Kerusakan Tubuh
Fun
Tembakau Alternatif Disebut Bisa Bantu Kurangi Risiko Kerusakan Tubuh

Tembakau alternatif bantu kurangi risiko dari rokok konvensional

Umumkan Pensiun, Aerosmith Siapkan Konser Tur Terakhir
ShowBiz
Umumkan Pensiun, Aerosmith Siapkan Konser Tur Terakhir

Tur final Aerosmith akan digelar di 40 lokasi.

5 Langkah Cerdas Cuan dari Pasar Forex
Hiburan & Gaya Hidup
5 Langkah Cerdas Cuan dari Pasar Forex

Pasar forex adalah pasar keuangan nan dinamis dan berkecepatan tinggi.

Creatine Miliki Manfaat Luas bukan Sekedar untuk Otot
Fun
Creatine Miliki Manfaat Luas bukan Sekedar untuk Otot

Umumnya dikenal sebagai bantuan ergogenik yang meningkatkan kinerja fisik selama latihan intensitas tinggi.

Atasi Gangguan Pernafasan Akibat Polusi Udara dengan Cara ini
Fun
Atasi Gangguan Pernafasan Akibat Polusi Udara dengan Cara ini

polusi udara di Jakarta khususnya, membuat udara pada kota ini menjadi tidak terlalu layak untuk dihirup.

Urutan Memakai Produk Skincare yang Tepat
Fun
Urutan Memakai Produk Skincare yang Tepat

Dengan memakai skincare secara berurutan wajah kamu akan terawat.

Jackson Wang Beri Sentuhan Musik Jazz dalam 'Cheetah'
ShowBiz
Jackson Wang Beri Sentuhan Musik Jazz dalam 'Cheetah'

Jackson Wang rilis lagu 'Cheetah'.

Meriahkan Olimpiade Paris 2024, Omega Luncurkan Seamaster 300M
Fashion
Meriahkan Olimpiade Paris 2024, Omega Luncurkan Seamaster 300M

Omega Seamaster 300M edisi Olimpiade Paris 2024.

Pembangkit Listrik Portabel Hadir di Pameran 'SolarTech Indonesia 2023'
Fun
Pembangkit Listrik Portabel Hadir di Pameran 'SolarTech Indonesia 2023'

'SolarTech Indonesia 2023' menghadirkan beragam inovasi.

Jadi Model La Mer, Michelle Yeoh Ungkap Rahasia Awet Muda
ShowBiz
Jadi Model La Mer, Michelle Yeoh Ungkap Rahasia Awet Muda

Tidak hanya berasal dari produk yang digunakan, tetapi juga dari kedamaian dan ketenangan dalam diri sendiri.