GANGGUAN depresi memang bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Entah masih di usia muda dengan banyak potensi atau sudah berada di usia senja tak menutup kemungkinan seseorang terhindar dari gangguan depresi. Begitu juga dengan ibu hamil yang sedang menantikan kelahiran sang buah hati.
Menurut Caringforkids, sebagian besar orang menganggap kehamilan merupakan sebuah fase dalam hidup yang sangat membahagiakan. Bagaimana tidak? Kamu dan pasangan sedang menantikan buah cinta yang telah dinantikan untuk menjadi pelengkap keluarga. Namun, berbagai gejala kehamilan yang acapkali membuat ibu hamil merasa tidak nyaman selama sembilan bulan lamanya berisiko menyebabkan depresi.
Oleh karenanya ibu tak merasa senang dengan kehamilannya dan cenderung mengabaikan kebutuhan anak sejak dalam kandungan. Apalagi ibu akan langsung sibuk mengurus si kecil setelah melahirkan tanpa sempat memikirkan diri sendiri untuk sekadar me-time atau healing. Depresi sejak masa kehamilan ditambah depresi pasca melahirkan sangat berpengaruh dalam kehidupan awal si kecil loh. Apa saja bahayanya?
Baca Juga:

Keguguran
Masa kehamilan memang tak mudah. Perubahan bentuk tubuh serta kacaunya hormon di dalam tubuh ibu hamil dapat menyebabkan perubahaan mood secara drastis. Ketika mengalami stres berkepanjangan ibu hamil biasanya tak memerhatikan asupan gizi harian yang dibutuhkan oleh janin. Bahkan kebanyakan tak sanggup menelan makanan meskipun hanya satu sendok saja. Karena kekurangan asupan gizi dan kalori, janin pun tak berkembang secara optimal sehingga tubuh secara otomatis menggugurkan janin tersebut.
Prematur
Selama masa kehamilan ada hormon yang berfungsi untuk mengatur berapa lama janin akan berkembang di dalam rahim. Dalam keadaan depresi, hormon ini akan meningkat sehingga berpotensi menyebabkan bayi lahir sebelum waktunya atau yang biasa disebut dengan kelahiran prematur.
Baca Juga:

Pertumbuhan bayi kurang baik
Saat masa kehamilan ibu bukan hanya memikirkan kebutuhan janin seperti asupan gizi saja tetapi juga lingkungan sosial. Usahakan untuk mempertahankan lingkaran sosial yang memang mendukung dan membantumu melewati masa kehamilan ini dengan tenang serta bahagia. Untuk sementara hindari konflik agar kamu tidak mengalami depresi selama kehamilan karena dapat menimbulkan kelainan fisik pada janin. Tak hanya itu, depresi pada ibu hamil juga menghambat pertumbuhan otak janin akibat kekurangan suplai makanan dan suplai oksigen.
Kesehatan mental anak
Kata siapa kekuatan mental anak baru terbentuk setelah dilahirkan? Perlu kamu ketahui, baik atau tidaknya kondisi mental anak ditentukan sejak dalam kandungan. Janin akan mengetahui apakah ibunya bahagia memiliki dirinya di dalam kandungan atau tidak. Akibatnya bayi bisa lahir dengan berat badan rendah, berbagai komplikasi seperti penyakit jantung bawaan, kelainan kromosom, dan gangguan mental seperti gangguan kecemasan, kurang percaya diri, cenderung menutup diri yang pada akhirnya terbawa hingga dewasa. (Mar)
Baca Juga: