Tips Mudah Merawat Sistem Pengereman ABS


Kenali tips merawat sistem pengereman ABS (Foto: kabaroto.com)
SEIRING berkembangnya teknologi, terdapat sejumlah perubahan pada sepeda motor generasi terbaru. Seperti sistem pengereman yang berperan penting untuk mengontrol, memperlambat, dan menghentikan laju motor.
Terdapat dua sistem pengereman motor, yakni sistem mekanis atau tromol, dan sistem hidrolik atau disc brake. Untuk pengereman hidrolik, biasanya terdapat penambahan teknologi, agar sistem pengeremannya lebih aman, yakni Anti-lock Breaking System (ABS).
Baca Juga:
Kenali Toolkit yang Wajib Dibawa Saat Touring Motor

Sistem pengeman ABS mencegah roda terkunci, khususnya ketika melakukan pengereman mendadak. Sehingga ban tidak slip atau sliding, ini dimaksudkan agar dapat menjaga keseimbangan motor dan lebih mudah dikendalikan.
"Hadirnya sistem pengereman ABS turut membantu dalam keselamatan berkendara pengguna sepeda motor, karena itu perlu diperhatikan perawatannya agar fungsinya selalu optimal," jelas Muslian, Manager After Sales Main Dealer PT Thamrin Brothers, seperti yang dikutip dari laman kabaroto.com.
Sistem ABS akan selalu mendeteksi sensor pada roda depan dan belakang. Bila ada pengurangan kecepatan secara tiba-tiba akibat rem mendadak, sistem ABS akan mengurangi tekanan pada sistem rem, yang bisa mencegah kemungkinan roda terkunci. Selain itu pengendara juga bisa menjaga kestabilan sepeda motor, sehingga mudah dikendalikan.
Merawat rem ABS adalah dengan cara rutin melakukan penggantian cairan rem, yang dianjurkan oleh pabrikan. Kemudian cek level ketinggian cairan rem, dan periksa kebocoran.
Apabila berkurang, lakukanlah penambahan cairan rem dan lakukan proses bleeding (pembuangan angin pada sistem rem).
"Disarankan penggantian setiap 20 ribu kilometer atau setiap 1 – 2 tahun sekali sesuai dengan pemakaian motor," jelas Muslian.
Baca Juga:

Kemudian, jangan lupa cek lampu indikator ABS ketika kunci kontak diputar saat posisi on. Apabila lampu tidak menyala, maka terdapat indikasi kerusakan. Kemudian, ketika motor berjalan dan indikator ABS berkedip, maka ada masalah pada sistem pengereman ABS. Kamu bisa melakukan pengecekan lebih lanujt di bengkel resmi.
Lakukanlah pemeriksaan kampas rem setiap kelipatan 3 ribu kilometer. Bila kondisi telah aus atau tipis, maka segera lakukan pergantian. Karena hal itu bisa membuat kemampuan pengereman tidak maksmimal, dan membuat piringan cakram menjadi aus lantaran gesekan berlebih.
Ketika melakukan penggantian kampas rem, kamu periksa kondisi kaliper dan cakram rem. Kemudian bersihkan dari debu, tanah, minyak dan kotoran lain yang menempel pada komponen tersebut. Pastikan kondisinya tidak goyang maupun bergetar, karena bisa menyebabkan cepat aus.
Selanjutnya, rajinlah untuk mengecek kondisi selang rem. Apabila ada masalah seperti bocor, retak, atau tertekuk, maka bisa berimbas pada sistem pengereman yang tidak maksimal. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jadi Sarana Edukasi, Partisipasi Pengguna Motor Matic Naik di Program Berhadiah Pulsa

Rajin Ganti Oli Mobil, Pengendara Dapat Paket Liburan Rp 70 Juta hingga Logam Mulia

Mengenal Konsep Jinba Ittai Mazda, Filosofi Asal Jepang Buat Pengendara Menyatu dengan Mobil

Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai

BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!

IMOS 2025 Ditutup, Sukses Catat Lebih daripada 103 Ribu Pengunjung

JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih

Panduan Lengkap Mengunjungi IMOS 2025: Tiket, Parkir, dan Fasilitas

BAIC Meriahkan GIIAS Semarang 2025, Luncurkan BJ30 Hybrid
Sudah Dibuka, Kemenperin Harap IMOS 2025 Jadi Pendorong Inovasi bagi Industri Otomotif Nasional
