Tips Minta Maaf Kepada Tamu Ketika Hidangan Lebaran 'Zonk'

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Kamis, 13 Mei 2021
Tips Minta Maaf Kepada Tamu Ketika Hidangan Lebaran 'Zonk'

Gambaran keluarga di kaleng Khong Guan. (Pinterest)

Ukuran:
14
Audio:

TAMU mengenakan busana muslim terbaik bertandang mengambil posisi di ruang tamu. Mereka mengucap minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin. Bergantian sembari beroleh 'salam tempel'. Tuan rumah lantas mempersilakan mencicipi hidangan kue lebaran. Di atas meja, melingkar toples bundar bening berisi kue nastar, kaastangel, semprit, kacang, putri salju, dan lainnya.

Baca Juga:

Deretan Cara Minta Maaf Paling Ekstrem, Yakin Berani?

Satu tamu mau mencicip, mengambil satu toples, mencoba mengangkat tutup tapi enggan lepas. Malah tutup terangkat setoplesnya. Duh! Ternyata selotip belum dilepas dari setoples. Masih disegel. Bukan main malunya apalagi tamu agung. Suasana berubah sedikit kikuk.

Kalau sudah begitu, sebaiknya empunya rumah mengeluarkan jurus jitu mencairkan suasana. "Aduhhh masih disegel berarti milik pemerintah. Coba saya buka dulu biar jadi milik bersama". Tawa pun pecah. Suasana kembali hangat.

Hanya gara-gara selotip belum dibuka terkadang suasana bisa berubah menjadi kaku. Kejadian kue lebaran masih disegel memang sering ditemui di kala lebaran. Selain harus dipastikan ulang saat akan menaruh kue di meja tamu, sebaiknya siapkan langkah-langkah antisipasi bila ada kejadian 'zonk' terkait hidangan lebaran.

Buka isolasi pada toples kue kering sebelum disuguhkan pada tamu (Foto: instagram @papacowcake)

Selain ingin bertemu keluarga, menunggu 'salam tempel', mencicip hidangan spesial di hari lebaran menjadi harmoni tersendiri. Mulai hidangan utama, seperti opor ayam, sayur pepaya, ketupat, gulai, sambal goreng kentanag, rendang, sampai kue kering, meliputi nastar, kaastangel, semprit, kue kacang, putri salju, akar kelapa, biji ketapang, kue bawang, dan kue kaleng merek ternama.

Tiga pondasi di saat lebaran tersebut enggak boleh hilang. Berkurang satu sudah enggak lengkap vibe lebarannya. Nah, begitu ketiganya sudah lengkap, jangan sampai ibaratnya 'nila setitik rusak susu sebelanga' seperti selotip belum dibuka, rendang kebanyakan lengkuas, air mineral kemasan gelas tanpa sedotan, dan khong guan isi rengginang.

Pasti tamu akan kesal sudah ambil tiga rendang, begitu digigit semuanya ternyata lengkuas. Zonk! Bahkan saking sudah jadi incaran, lauk lain sama sekali enggak dilirik. Tujuannya rendang. Berantakan imaji tentang makan rendang di hari nan fitri. Apalagi sebelum makan sempat dibuat snapgram lagi.

Waspada dalam memilih daging rendang (Foto: istimewa)

Bila sudah demikian, biasanya sang tamu sungkan untuk mengambil daging lagi. Alhasil tamu bisa bete seharian, karena hanya mendapat lengkuas dengan balutan bumbu rendang. Sepanjang makan melumat bumbu ditemani ketupat.

Di sisi empunya rumah, sebaiknya ketika dihidangkan lengkuas dipisahkan. Cukup sajikan daging berlumur bumbu. Enggak perlu lagi ada lengkuas, sereh, apalagi daun salam. Mungkin memasak rendang dengan banyak pelengkap termasuk lengkuas bertujuan meningkatkan rasa. Namun, enggak perlu lagi membuat repot tamu memisahkan mana daging mana lengkuas.

Bila sudah terlanjur, sebaiknya minta maaf dengan sedikit ditambah bumbu humor. Bilang saja memang salang hidang, karena seharusnya lengkuas disingkirkan malah dihidangkan. "Silakan ambil lagi. Sepuasnya. Dijamin daging semua. Ayo jangan malu-malu". Empunya rumah pun sebaiknya ikut mengambil ulang biar tamu enggak merasa sendiri.

Kaleng Biskuit Khong Guan isi Rangginang kerap terjadi ketika berkunjung ke kampun halaman (Foto: instagram @mayanggitari)

Kejadian 'zonk' lainnya di hari lebaran mendapati isi kaleng Khong Ghuan bukan biskuit sesungguhnya, melainkan rengginang. Kejadian seperti ini sudah sangat sering ditemukan, bahkan banyak meme tentang isi kaleng Khong Guan.

Alih-alih tamu berekspektasi memakan wafer favorit di bagian paling atas biskuit kaleng Khong Guan, justru begitu dibukan isinya rengginang semua. Tentunya sangat menyebalkan. Namun, di sisi lain tamu enggak bisa protes, karena nanti dianggap tidak menghargai suguhan.

Sebaiknya, di awal pemilik rumah sudah membuat pengumuman kaleng Khong Guan dengan isi biskuit cuma ada gambar dua anak dan ibu, sementara ditambah sosok bapak di dalamnya isi rengginang. Bila tamu lebih suka rengginang silakan pilih gambar keluarga lengkap.

Lagi-lagi bila sudah kejadian, lebih baik minta maaf kepada tamu ditamabah humor bernas. "Oh sengaja memang itu Khong Guan kearifan lokal".

Baca Juga:

Alasan Minta Maaf Paling Basi Ketika Lupa Hari Ulang Tahun Pasangan

'Zonk' selanjutnya ketika sang tamu disuguhkan air mineral kemasan gelas di meja, namun tidak diberikan sedotan. Hal ini cukup membuat 'PR' dalam membukanya. Masalah kecil, tapi terkadang bikin repot satu rombongan.

Kebayang enggak sih tamu udah makan putri salju sepuluh, ditambah, rengginang dua, kerupuk kulit lima, pas mau minum enggak ada sedotannya. Sumpah pasti seret. Paling-paling akhirnya coblos pakai jari. Kalau jarinya kuat, kalau enggak kan justru terkilir. Repot lagi cari tukang urut di hari lebaran. Emang tukang urut enggak libur. Parahnya lagi begitu dicoblos pakai jari air akan muncrat tanpa arah.

Sebaiknya pemilik rumah sebelumnya meminta maaf bila sedotan air mineral gelasnya habis. Namun jangan hanya itu, seharusnya pemilik rumah menyediakan 'tusukan' untuk membuka kemasan tersebut.

Sediakan aqua gelas lengkap dengan sedotannya, agar tamu tak kesulitan untuk minum (Foto: instagram @gallery.harmony)

Berbagai kejadian hidangan enggak sesuai ekspektasi atau 'zonk' tersebut, memang kerap terjadi saat hari lebaran. Mungkin terlihat sepele, namun bila tak segera diantisipasi akan menjadi masalah mengganjal. Sebaiknya ketika menyuguhkan hidangan bagi tamu saat lebaran, diperhitungan matang-matang.

Dari mulai jumlah makanan jangan sampai kurang, memberitahukan apa saja makanan tersedia, menyuguhkan biskuit asli (bukan khong guan isi rengginang), menyediakan minuman mineral kemasan gelas lengkap dengan sedotan, serta membuka terlebih dahulu selotip pada kue kering.

Tak kalah penting, sopan santun dalam menyuguhkan pun perlu dilakukan. Seperti menawarkan tamu makanan, menanyakan minuman apa disukai, dan menerima tamu dengan sikap baik dan bersahabat. Dengan begitu, silaturahmi akan terjalin lancar, dan hubungamu dengan tamu akan semakin hangat. (Ryn)

Baca Juga:

Mpok Minah 'The Queen' of Minta Maaf

#Mei Negeri Aing Maaf-maafan #Lebaran
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit
Saat lebaran 2024 lalu, Basarnas mencatatkan rata-rata waktu respons untuk kondisi darurat, baik di darat maupun perairan mencapai 30 menit atau setengah jam.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 April 2025
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit
Indonesia
Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025
Setelah penerapan WFA, terjadi perubahan pola pergerakan pada H-10 sampai dengan H+2 Lebaran.
Dwi Astarini - Rabu, 23 April 2025
Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025
Tradisi
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Cari tahu sejarah lengkap tradisi halalbihalal di Indonesia! Dari gagasan elite politik hingga budaya silaturahmi yang mengakar, semua terangkum dalam penelusuran sejarah yang menarik dan informatif.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 17 April 2025
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Indonesia
H-1 Lebaran, Mantan Artis Sekar Arum Masukkan Uang Palsu Rp 10 ke Kotak Amal Istiqlal
Mantan artis drama kolosal itu ternyata sempat beramal di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat menggunakan uang palsu sebesar Rp 10 juta jelang lebaran, tepatnya H-1 lebaran.
Wisnu Cipto - Rabu, 16 April 2025
H-1 Lebaran, Mantan Artis Sekar Arum Masukkan Uang Palsu Rp 10 ke Kotak Amal Istiqlal
Indonesia
Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta
Sistem Lost and Found milik KAI menjadi wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap keamanan dan kenyamanan pelanggan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta
Berita Foto
Pekerja Kantoran Mulai Kembali Bekerja usai Libur Lebaran di Kawasan Perkantoran Jakarta
Suasana pekerja kantoran saat jam pulang kerja di Trotoar Jalan Sudirman-Thamrin, Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 09 April 2025
Pekerja Kantoran Mulai Kembali Bekerja usai Libur Lebaran di Kawasan Perkantoran Jakarta
Berita Foto
Kemacetan Lalu-Lintas Jakarta Hari Pertama Kerja usai Libur Lebaran
Suasana kemacetan lalu lintas saat pulang kerja di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 08 April 2025
Kemacetan Lalu-Lintas Jakarta Hari Pertama Kerja usai Libur Lebaran
Indonesia
Kendaraan Pemudik Lewat Gerbang Tol Ngemplak Boyolali Naik 72,06 Persen Selama Arus Mudik dan Balik
Untuk peningkatan lalu lintas kendaraan tertinggi terjadi pada H+2 atau tanggal 3 April 2025 yakni sebanyak 23.777 kendaraan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Kendaraan Pemudik Lewat Gerbang Tol Ngemplak Boyolali Naik 72,06 Persen Selama Arus Mudik dan Balik
Tradisi
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Sesuai namanya, Bakdan Sapi merupakan perayaan khusus untuk hewan ternak milik warga, terutama sapi.
Dwi Astarini - Selasa, 08 April 2025
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Indonesia
Pram-Doel Gelar Halalbihal Dengan Pegawai, 2,37 Persen Pegawai Tidak Hadir Hari Pertama Kerja Usai Libur.
Meski masih diizinkan untuk bekerja dari mana saja (WFA), persentase ketidakhadiran pegawai Pemprov DKI terbilang kecil.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Pram-Doel Gelar Halalbihal Dengan Pegawai, 2,37 Persen Pegawai Tidak Hadir Hari Pertama Kerja Usai Libur.
Bagikan