Tips Mengetahui Modus Vishing


Mereka akan menipu korban melalui sambungan telepon. (Unsplash/Marília Castelli)
KESADARAN masyarakat akan modus-modus penipuan siber terus berkembang. Mulai dari modus foto paket, undangan, atau bahkan surat tilang dengan format APK yang dikirimkan melalui aplikasi pesan singkat.
Belakangan ini juga muncul modus penipuan yang dilakukan oleh operator mesin atau robot yang menelepon melalui telepon rumah yang dibuat begitu meyakinkan seolah-olah mereka mewakili suatu perusahaan.
Pakar keamanan siber dan Presiden Direktur of ITSEC Asia Andri Hutama Putra menjelaskan bahwa, modus ini umumnya disebut sebagai Voice Phishing atau Vishing yang memiliki skenario beragam.
“Bahkan, pelaku kerap memanfaatkan sistem suara robot untuk menelpon korbannya. Pelaku umumnya berpura-pura berasal dari institusi resmi, seperti bank atau organisasi pemerintah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa pelaku dapat mengatasnamakan pihak lain,” tutur Andri, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com.
Baca Juga:
Lebih dari 600 Akun Instagram Dibajak untuk Phishing Keuangan

Terlepas dari sumbernya, upaya vishing biasanya bertujuan untuk membujuk korban agar memberikan data pribadi mereka atau informasi sensitif lainnya. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk melakukan pemalsuan identitas yang nantinya akan membantu para pelaku untuk melancarkan aksi-aksi mereka yang berikutnya.
Selain itu, Andri menjelaskan bahwa modus yang mereka lakukan tergolong sangat strategis karena melibatkan banyak teknis. Menurutnya, mereka menyamarkan identitas dengan menggunakan voice to text synthesizers. Bahkan sebagian dari mereka juga memakai sistem robocall untuk membuat korban seolah-olah sedang dihubungi oleh sistem robot yang tersambung langsung ke perusahaan.
"Terlepas dari sumbernya, upaya vishing biasanya bertujuan untuk membujuk korban agar memberikan data pribadi mereka atau informasi sensitif lainnya. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk melakukan pemalsuan identitas yang nantinya akan membantu para pelaku untuk melancarkan aksi-aksi mereka yang berikutnya," lanjutnya.
Di sisi lain, Dittipidsiber Bareskrim Polri IPTU Jhehan Septiano B.L mengatakan, kasus kejahatan siber menjadi masalah serius yang harus dihadapi bersama.
Baca Juga:

"Sepanjang tahun 2022, Dittipidsiber Bareskrim Polri mencatat terdapat setidaknya 1.617 kasus penipuan melalui media elektronik. Oleh karena itu kami mengajak masyarakat untuk tidak sembarangan memberikan data-data pribadi seperti nomor KTP, alamat rumah, atau nomor kartu kredit kepada orang melalui telepon, yang bisa saja digunakan untuk tindak kejahatan oleh para pelaku," kata Jhehan.
Ketika menerima panggilan yang tidak dikenal, ada beberapa hal yang perlu kita waspadai yang dapat menjadi indikasi bahwa panggilan tersebut merupakan percobaan penipuan. Hal utama yang perlu diperhatikan sebelum kita menerima panggilan adalah dengan mengidentifikasi sang penelpon. Apabila kita tidak dapat mengenali penelpon dari suara, intonasi, atau data pribadi penelpon, maka sudah sepatutnya kita merasa curiga.
Hal yang patut dicurigai berikutnya adalah ketika pelaku vishing mulai menanyakan data-data pribadi kita. Pelaku biasanya membuat skenario yang mana calon korban perlu memberikan data-data pribadi mereka secara langsung, contohnya seperti pembayaran kartu kredit, pajak, atau bahkan langganan internet. Data tersebut bisa berupa Nama, nomor KTP, nomor kartu debit dan kredit, ataupun data-data sensitif lainnya.
Tanda terkahir yang membuktikan bahwa seseorang sedang ditelepon oleh pelaku vishing adalah ketika sang pelaku mulai berbicara dengan intonasi yang tinggi, dan memberikan tekanan kepada korban.
Hal ini dilakukan oleh pelaku karena ketika seseorang merasa tertekan, mereka cenderung akan menjadi gegabah dan mengambil tindakan tanpa pikir panjang. Maka dari itu, penting bagi kita untuk dapat mengantisipasi hal tersebut dengan cara memahami karakteristik vishing. (and)
Baca Juga:
Testimoni Terlucu Belanja Online
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Super Awet! Huawei Watch GT 6 Series Mampu Bertahan hingga 21 Hari

Huawei Watch GT 6 Series Rilis di Indonesia, Smartwatch Premium dengan Fitur Kelas Atas

Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin

OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda

OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?
