Tips Memasak Menggunakan Bahan Madu Kayan

Madu Kayan. (Foto: KKI Warsi Andi irawan]
HUTAN lebat yang mengelilingi pemukiman Desa Data Dian, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, merupakan anugerah alam bagi warga setempat. Sebab di dalam hutan tersebut, lebah-lebah madu membuat rumah berupa puluhan sarang di pohon-pohon yang menjulang tinggi hingga puluhan meter.
“Lebah madu, yang disebut penduduk setempat sebagai hingat, bersarang di pohon-pohon yang tinggi. Dalam satu musim panen, warga desa bisa mendapatkan 800–1.300 kilogram madu. Madu dalam jumlah besar inilah yang menjadi sumber ekonomi masyarakat desa,” kata Koordinator Divisi Komunikasi Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Sukmareni, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com.
Awalnya panen madu ini dikelola secara perorangan, namun warga membentuk Kelompok Usaha Madu Kayan bernama Uyang Lahai. Karena menggantungkan hidup pada madu hutan, mereka menjaga hutan dengan tidak menebang pohon madu yang rata-rata berusia ratusan tahun dan pohon lain yang menghasilkan bunga.
Ada cerita apa lagi di balik manisnya madu Kayan? Simak kisahnya dan jangan lupa praktikkan dua resep madu Kayan ala Mariska Tracy dan dan Aziz Amri (alumni Masterchef Indonesia 7).
Baca juga:
Tips Memasak Sederhana yang Harus Selalu Kamu Ingat
1. Pilih madu berkualitas
Setiap jenis madu punya rasa yang khas, tergantung jenis bunga yang diisap oleh lebahnya. Lalu, apa yang bikin madu Kayan berbeda?
“Cita rasanya manis, tapi tidak terlalu manis. Ada aroma dan rasa khas bunga hutan. Teksturnya lebih cair daripada madu lain yang cenderung kental. Ada buihnya, yang menunjukkan madu itu masih alami. Itu berarti kualitasnya bagus dan belum terjamah banyak proses,” kata Mariska.
Reni menambahkan, rasa madu kayan memang khas dan tajam, karena sumber pakan lebahnya adalah beragam bunga hutan yang masih sangat asri. Musim panen madu yang hanya setahun sekali mengikuti musim bunga di hutan.
Memanen madu bisa dilakukan hingga dini hari. Jika pada satu pohon terdapat banyak sarang madu, waktu satu malam tidak cukup untuk memanen. Bahkan, kalau di pohon itu terdapat 40 sarang atau lebih, waktu panen bisa sampai tiga hari. Itu pun tidak semua dipanen. Sarang yang lokasinya sulit dijangkau akan ditinggalkan dan dibiarkan mengering.
2. Bisa gantikan gula
Reni bercerita, selain menjual madu Kayan untuk mendapatkan penghasilan, warga Data Dian menyimpan sebagian untuk dikonsumsi sendiri secara langsung maupun sebagai campuran minuman. Mereka percaya madu bisa meningkatkan vitalitas dan kebugaran, serta terapi untuk pemulihan kesehatan, misalnya saat terkena flu.
“Selain memberi rasa manis pada masakan, madu juga bisa menjadi bahan panggang seperti gula. Kalau pakai madu, masakan mudah terkaramelisasi, sehingga tampilan masakan jadi lebih shiny," kata Mariska.
Kue atau kudapan yang menggunakan madu cocok bagi mereka yang tidak suka makanan terlalu manis, karena manisnya madu tidak sekuat manisnya gula. Di samping itu, kue berbahan madu bisa menjadi ide jualan kue premium, karena menggunakan madu berkualitas yang harganya mahal.
3. Serasi bagi bahan lain
Madu yang identik dengan manis ternyata tak melulu untuk membuat makanan manis seperti dessert. Madu pun bisa digunakan untuk memasak hidangan savoury.
“Kita bisa membuat bermacam minuman manis dengan madu, juga kue, puding, panna cotta, dan sebagainya. Untuk menu masakan, madu bisa digunakan untuk membuat ayam panggang, saus asam manis, maupun salad dressing,” kata Mariska.
Menariknya untuk membuat dessert, madu juga bisa dikombinasikan dengan berbagai bahan, antara lain bahan yang mengandung asam, seperti jeruk nipis, lemon, yogurt, susu, mentega, dan krim. Sedangkan untuk membuat makanan gurih, madu sangat cocok dengan daging, seafood, dan bermacam sayuran untuk salad.
Baca juga:
Tips Memasak tanpa Minyak Goreng, Lebih sehat

4. Jangan masak di suhu tinggi
Mariska menjelaskan, cara terbaik mengonsumsi madu agar khasiatnya tidak lenyap adalah dengan konsumsi langsung. Atau dicampur dengan air hangat, bukan air panas. Ia menyarankan agar kita tidak memasak atau menggunakan madu dengan suhu tinggi, seperti memanggang atau membakar, karena akan merusak madu.
“Jika menginginkan madu jadi bahan masakan, sebaiknya tuang di tahap akhir, saat makanan sudah selesai dimasak dan sudah tidak terlalu panas. Atau untuk dijadikan olesan," kata Mariska.
"Kalau perlu madu untuk memasak dengan suhu tinggi, misalnya honey chicken wings, pakailah madu dengan kualitas biasa yang harganya terbilang murah. Karena, kita tidak mengejar khasiatnya, tapi ingin mendapatkan rasa madu yang membuat cita rasa masakan jadi legit,” tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar

'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Deretan Menu Spesial ala Future Menu 2025 Ramaikan Industri Kuliner Indonesia
