Tiga Puluh Tahun Dinyatakan Hilang, Perempuan AS Ternyata Hidup di Puerto Riko

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 08 Maret 2023
Tiga Puluh Tahun Dinyatakan Hilang, Perempuan AS Ternyata Hidup di Puerto Riko
Patricia Kopta ditemukan dalam keadaan sehat tapi mengalami gangguan kesehatan mental di panti jompo wilayah Kosta Rika. (Youtube/NBC News)

PERCAYA atau tidak, Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu negara di dunia dengan kasus orang hilang tertinggi. Puluhan ribu orang dinyatakan hilang dan hingga bertahun-tahun keberadaannya tetap tak diketahui.

Bahkan berdasarkan data dari Departemen Kehakiman AS hingga kini masih ada 22.844 kasus orang hilang yang belum terpecahkan. Tak mengherankan bila seorang warga Pennsylvania AS terkejut dan lega ketika mendengar kabar istrinya yang hilang selama lebih dari 30 tahun ternyata masih hidup.

Baca Juga:

Pria Juga Bisa Mengalami Gejala Mirip PMS

hilang
Suami Patricia Kopta sempat mengajukan surat keterangan kematian istrinya karena bertahun-tahun tak ditemukan jejaknya (Youtube/NBC News)

Kasus ini menyita perhatian publik di Negeri Paman Sam mengingat kasus orang hilang apalagi yang sudah terjadi puluhan tahun lamanya jarang berakhir dengan bahagia.

Tak mengherankan bila Bob Kopta terkejut ketika mendapatkan kabar bahwa istrinya yang bernama Patricia Kopta ternyata masih hidup. Sulit ditemukannya Patricia dipicu oleh perempuan yang saat ini berusia 82 tahun itu sudah tak berada di wilayah AS tapi tinggal di Kepulauan Puerto Riko.

“Kamu tidak akan percaya apa yang telah kami hadapi selama ini. Ini sungguh melegakan ketika mengetahui ia masih hidup,” ujar Bob Kopta pada konferensi pers yang digelar pekan lalu, sebagaimana dikutip dari The Guardian (4/3).

Awal hilangnya Patricia sebenarnya harus ditarik benang merahnya tahun 1990-an. Di mana Patricia yaang saat itu tinggal di Ross Township, Pennsylvania memang masih giat bekerja dan demi mengumpulkan uang, ia mengambil banyak pekerjaan.

Selain bekerja, ia juga dikenal warga setempat sebagai perempuan yang taat beribadah. Namun lambat laun, kesehatan mental Patricia berubah.

Bob menyebut, istrinya itu mulai mengklaim bahwa dunia akan berakhir akibat nuklir. Bahkan dia tampil di muka umum untuk memperingatkan publik agar segera pulang karena dunia akan berakhir.

Kondisi ini diperparah dengan dia yang pernah dijambret sehingga kehilangan cincin pertunangan dan pernikahannya. Bahkan ia pernah ditangkap dan dokter sudah mendiagnosanya memiliki indikasi mengidap ‘waham kebesaran’.

Baca Juga:

Peneliti Harvard: Kebugaran Sosial Kunci Pertama Hidup Gembira

hilang
Patricia Kopta dinyatakan hilang sejak tahun 1992 (Youtube/NBC News)

Situasi ini mencapai puncaknya ketika Bob Kopta pulang ke rumah di tahun 1992 dan menemukan Patricia sudah tidak ada. Ia langsung melaporkannya ke polisi tapi bertahun-tahun kemudian, pihak berwajib tak memiliki jawaban di mana Patricia.

Kondisi istrinya yang tak diketahui jejaknya itu membuat Bob mencari bantuan paranormal yang mengklaim Patricia sudah meninggal di area perairan. Setelah pencarian lama, Bob akhirnya menyerah dan meminta bantuan otoritas untuk menyatakan istrinya sudah meninggal dunia.

Di momen pencarian itu dan entah apa yang dilakukan selama bertahun-tahun tapi berdasarkan dokumen yang ditemukan polisi, Patricia ternyata berkeliaran tanpa arah di Puerto Riko. Hingga akhirnya ia dirawat di panti jompo Puerto Riko pada Juni 1999.

Menariknya, ketika pihak panti jompo bertanya mengenai identitasnya, perempuan itu mengaku bahwa dirinya tiba di wilayah itu saat sedang ikut tur kapal pesiar dari Eropa.

Namun seiring berjalannya waktu, nenek itu mulai terbuka kepada pengurus panti jompo mengenai dirinya. Kemudian petugas dinas sosial setempat bekerjasama dengan Interpol untuk menghubungi Kepolisian Ross Township. Kemudian contoh DNA dari Patricia dilakukan pengecekan dan dibandingkan dengan DNA dari saudari dan keponakannya.

Dari sinilah terbukti bahwa perempuan lansia itu memang Patricia Kopta yang dinyatakan hilang sejak tahun 1992. Suami dan keluarganya berharap ia bisa kembali ke Pennsylvania dan dirawat di sini. Namun Patricia ternyata menolak dan memilih untuk tetap tinggal di panti jompo Puerto Riko. (aru)

Baca Juga:

Apakah Jamur Bikin Halusinasi?

#Viral
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan