Tiga Metode Mudah Menerapkan Intermittent Fasting


Inttermittent fasting bisa membantu menurunkan berat badan. (foto: unsplash/renee fisher)
APAKAH kamu termasuk yang mengalami sindrom yoyo setelah Lebaran? Berat badan kamu turun ketika bulan puasa, tapi melonjak lagi setelah Lebaran usai. Padahal, kamu sudah senang hati karena menyangka diet berhasil selama bulan puasa.
Ya, berpuasa selama Ramadan memang berpotensi membuat kamu kehilangan beberapa kilogram. Namun, jika pola makan selama bulan Ramadan tak dipertahankan, misalnya kebablasan makan sajian Lebaran, jarum timbangan sudah pasti akan bergerak ke kanan lagi.
Nah, buat kamu yang masih bercita-cita kurus dengan berpuasa, lakukan diet puasa atau intermittent fasting.
BACA JUGA:
Intermittent fasting atau diet puasa seperti disebutkan Hellosehat adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Namun, di antara waktu puasa tersebut, kamu masih dapat mengonsumsi minuman nol kalori.
Jika istilah ‘diet’ membuatmu berpikir untuk mengurangi makanan secara drastis atau bahkan tak makan sama sekali, lain halnya dengan metode ini. Metode intermittent fasting cenderung lebih mengatur kebiasaan makan kamu.
Ada beberapa variasi aturan untuk menjalankan intermittent fasting. Pada umumnya sih, metode ini hanya menentukan dalam seminggu, kapan saja waktu untuk berpuasa.
Buat kamu yang ingin berdiet puasa, cobain 3 metode mudah berikut:
1. Metode 16/8

Metode ini membagi 16 jam waktu berpuasa dan 8 jam waktu mengonsumsi makanan. Misalnya nih, kamu boleh makan mulai pukul 13.00 sampai pukul 21.00. Setelah itu, kamu berpuasa hingga 16 jam mendatang.
2. Eat-Stop-Eat

Buat kamu yang kuat berpuasa, metode ini boleh dicoba. Dengan cara ini, kamu tidak mengonsumsi makanan selama 24 jam dalam beberapa hari per minggu.
Misalnya nih, kamu berhenti mengonsumsi makanan dari waktu makan malam hingga makan malam berikutnya, kemudian dilanjutkan dengan setelah satu hari tidak berpuasa.
Menghentikan makan selama 24 jam mungkin terdengar sangat sulit, tapi kamu bisa memulai metode ini secara bertahap. Tidak perlu memulai langsung 24 jam.
3. Diet 5:2

Metode ini dilakukan dengan cara mengurangi jumlah konsumsi hingga 25% dari jumlah normal, sekitar 500-600 kalori per hari atau setara dengan satu kali porsi makan. Metode ini dilakukan dalam dua hari per minggu, tapi tidak berurutan. Kamu masih dapat mengonsumsi makanan secara normal pada lima hari dalam seminggu.
Ketiga metode itu bisa kamu pilih dengan menyesuaikan pada pola makan yang biasa kamu jalani. Dengan begitu, diet ini tidak terasa berat dijalani.(dwi)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
