Tempe, Sumber Protein Nabati yang Setara dengan Hewani


Tempe. (Foto: Yankes.Kemenkes.go.id)
MerahPutih.com - Tempe mengandung protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan protein pada tempe juga setara dengan protein hewani.
Hal tersebut diungkapkan oleh Guru Besar Bidang Pangan, Gizi, dan Kesehatan Institut Pertanian Bogor (IPB) Made Astawan.
Baca juga:
Made mengatakan, pada tempe terdapat kandungan komponen bioaktif, gizi, hingga vitamin nan dibutuhkan oleh tubuh.
"Tempe adalah satu-satunya protein nabati yang memiliki kualitas protein sama dengan protein hewani," ujarnya dalam lokakarya tentang lika-liku tempe yang dipantau di Jakarta, Selasa (26/2), seperti dilansir Antara.
Selain itu, sambung Made, daya cerna protein pada tempe lebih tinggi, dibandingkan kedelai karena sudah melewati tahap perebusan dan fermentasi. Proses produksi tersebut juga meningkatkan vitamin pada tempe.
Bahkan, komponen-komponen bioaktif jadi terbentuk pada tempe. Padahal, tadinya tidak ada komponen tersebut pada kedelai.
"Di kedelai hanya sedikit tetapi di tempe menjadi banyak sekali. Itulah keunggulan bioaktif," kata Made.
Baca juga:
Menurut Made, tiap 100 gram kedelai mengandung 46,5 gram protein, 254 miligram kalsium, 0,15 miligram riboflavin, 0,67 miligram niasin, 0,08 miligram piridoksin, 0,15 mikrogram vitamin B12, dan 34 mikrogram biotin.
Sementara pada takaran 100 gram tempe, terdapat 50,5 gram protein, 347 miligram kalsium, 0,85 miligram riboflavin, 4,35 miligram niasin, 0,47 miligram piridoksin, 5 mikrogram vitamin B12, dan 71 mikrogram biotin.
"Vitamin B12 ini biasanya bersumber dari hewani, jadi tempe satu-satunya panganan nabati yang mengandung vitamin B12 yang jumlah signifikan. Ada keterlibatan mikroba dalam produksi vitamin B12 tersebut," tutup Made. (ikh)
Baca juga:
Riset Terbaru Ungkap Hubungan Sarapan Protein dengan Peningkatan Konsentrasi
Bagikan
Berita Terkait
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
