Tempe, Sumber Protein Nabati yang Setara dengan Hewani

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 26 Maret 2024
Tempe, Sumber Protein Nabati yang Setara dengan Hewani

Tempe. (Foto: Yankes.Kemenkes.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tempe mengandung protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan protein pada tempe juga setara dengan protein hewani.

Hal tersebut diungkapkan oleh Guru Besar Bidang Pangan, Gizi, dan Kesehatan Institut Pertanian Bogor (IPB) Made Astawan.

Baca juga:

3 Olahan Tempe Pas untuk Berbuka Puasa

Made mengatakan, pada tempe terdapat kandungan komponen bioaktif, gizi, hingga vitamin nan dibutuhkan oleh tubuh.

"Tempe adalah satu-satunya protein nabati yang memiliki kualitas protein sama dengan protein hewani," ujarnya dalam lokakarya tentang lika-liku tempe yang dipantau di Jakarta, Selasa (26/2), seperti dilansir Antara.

Selain itu, sambung Made, daya cerna protein pada tempe lebih tinggi, dibandingkan kedelai karena sudah melewati tahap perebusan dan fermentasi. Proses produksi tersebut juga meningkatkan vitamin pada tempe.

Bahkan, komponen-komponen bioaktif jadi terbentuk pada tempe. Padahal, tadinya tidak ada komponen tersebut pada kedelai.

"Di kedelai hanya sedikit tetapi di tempe menjadi banyak sekali. Itulah keunggulan bioaktif," kata Made.

Baca juga:

Bumil Makan Tempe ya Biar Tidak Sembelit

Menurut Made, tiap 100 gram kedelai mengandung 46,5 gram protein, 254 miligram kalsium, 0,15 miligram riboflavin, 0,67 miligram niasin, 0,08 miligram piridoksin, 0,15 mikrogram vitamin B12, dan 34 mikrogram biotin.

Sementara pada takaran 100 gram tempe, terdapat 50,5 gram protein, 347 miligram kalsium, 0,85 miligram riboflavin, 4,35 miligram niasin, 0,47 miligram piridoksin, 5 mikrogram vitamin B12, dan 71 mikrogram biotin.

"Vitamin B12 ini biasanya bersumber dari hewani, jadi tempe satu-satunya panganan nabati yang mengandung vitamin B12 yang jumlah signifikan. Ada keterlibatan mikroba dalam produksi vitamin B12 tersebut," tutup Made. (ikh)

Baca juga:

Riset Terbaru Ungkap Hubungan Sarapan Protein dengan Peningkatan Konsentrasi

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan