Takut Disuntik? Lakukan Ini untuk Mengatasinya

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 08 April 2021
Takut Disuntik? Lakukan Ini untuk Mengatasinya

Sebagian orang takut dengan jarum suntik. (Foto: Unsplash/Sam Moqadam)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SALAH satu alasan kenapa banyak orang tidak mau divaksinasi adalah karena takut disuntik. Padahal, sangat disayangkan jika mereka tidak menerima vaksin hanya karena takut disuntik. Lalu, bagaimana sih cara untuk mengatasi rasa takutnya?

Mengutip ANTARA, dalam meta-analisis dari 35 artikel yang diterbitkan Januari 2019 di Journal of Advanced Nursing, sebanyak 16 persen orang dewasa mengatakan mereka menghindari vaksin flu karena takut jarum suntik. Penelitian sebelumnya menemukan 19 persen orang dewasa bahkan tidak mendapatkan vaksin pneumokokus karena kecemasan ini.

“Ada sejumlah hal berbeda yang dapat kami lakukan untuk membantu orang yang mengalami kesulitan,” kata Direktur UFHealth Florida Exposure and Anxiety Research (FEAR) Joe McNamara mengutip Livestrong.

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menghadapi rasa takut. Ya, memang mudah diungkapkan tapi sulit dilakukan. Ini mungkin bagian paling menakutkan dalam mengatasi ketakutan atau fobia, tapi ini penting. Dengan kata lain jika kamu tidak mau, maka kamu akan menghadapi rasa takut itu selamanya.

Baca juga:

Dua Kali Disuntik Vaksin Corona, Antibodi Ridwan Kamil Capai 99 Persen

Takut Disuntik? Lakukan ini untuk Mengatasinya
Coba lawan rasa takut. (Foto: Unsplash/Juliet Furst)


“Kecemasan yang tidak sehat dalam hal ini, ketakutan akan suntikan. Dipertahankan oleh penghindaran,” kata McNamara.

Semakin sering kamu menghadapi rasa takut, maka kebiasaan itu nantinya membuat kamu tidak lagi takut terhadap fobia. McNamara merekomendasikan membuat gambar sebuah jarum, melihat gambar itu atau mencari gambar jarum suntik di internet, dan membicarakanya dengan seseorang tentang fungsi jarum.

Atau, kamu juga bisa melihat secara fisik jarumnya dan menyentuh secara aman.

Kedua, buat janji disuntik (misalnya vaksinasi COVID-19). Apabila kamu merasa takut untuk pergi kemudian merasa lega karena sudah berakhir, itu benar-benar normal.

Baca juga:

Fasilitas Lengkap Bagi Relawan Disuntik Placebo dan Vaksin COVID-19

Takut Disuntik? Lakukan ini untuk Mengatasinya
Sangat disayangkan tidak menerima vaksin hanya karena takut disuntik. (Foto: Unsplash/Hakan Nural)


“Ini respons yang sehat dan khas untuk sebagian besar prosedur medis. Dalam hal ini, kamu ingin mencapai tempat ketika dapat melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan tujuan kesehatan,” lanjutnya.

Yang terakhir, gunakan teknik relaksasi. Saat kamu berada di janji temu vaksin, ada beberapa cara untuk mendorong respons relaksasi tubuh. Ini sangat penting jika kamu memiliki respons vasovagal (riwayat pingsan karena jarum suntik). (and)

Baca juga:

Trypanophobia, Fobia pada Jarum Suntik

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Bagikan