PADUAN dominasi warna putih gading dan garis merah di beberapa abagian membuat seri Dakota Ivory nan dipegang "Kretek Abal-Abal" Bimo Aryo tampak berkelas apalagi dengan bagian upper menggunakan suede lining. Sementara di bagian tumit aksen merah dengan logo FUT shoes menambah kesan mewah bahkan semakin tegas lewat kotak di midsole bertulis logo sepatu FUT.
BACA JUGA:
Dakota Ivory tersebut jadi penanda peluncuran sepatu high-end FUT di outlet pertama di Jl. Kemang 1 Nomor 7, Jakarta Selatan. Berbeda dari kebanyakan merek sepatu lokal lain, menurut Owner FUT Shoes Adam Reksono, FUT shoes selain menggunakan material terbaik juga tak kalah penting mementingkan aspek kenyamanan kaki para penggunanya.
“Alas kaki FUT tak tertandingi karena kami menghadirkan tiga variasi pilihan ukuran lebar, W1, W3, dan W5 dengan teknologi ortotik dibuat dengan bahan terbaik,” katanya Adam Reksono pada peluncuran FUT shoes (29/9).
Lihat postingan ini di Instagram
Sepatu FUT, sambungnya, tetap stylish namun tanpa mengorbankan kenyamanan karena didesain khusus untuk kenyamanan pengguna dengan pilihan ukuran lebar W1, W3, dan W5 nan cocok dengan kaki orang Indonesia.
Koleksi FUT shoes dipilih dari bahan berkualitas tinggi dan melalui proses manufaktur mendetail bahkan demi mempertimbangkan aspek kenyamanan tiap produk diukur dan dihitung sesuai dengan bentuk kaki pengguna.
BACA JUGA:
“Jangan mengorbankan kenyamanan demi gaya atau gaya demi kenyamanan, alas kaki FUT memungkinkan pengguna memiliki keduanya,” katanya.
Dalam hal bentuk dan fungsi, tidak ada pesaing lain bisa menandingi dalam kemewahan, gaya, tetapi juga kenyamanan. Melalui riset cermat dan rinci, FUT mendapatkan formula pas dalam konstruksi sepatu sebagai masa depan alas kaki orang Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Presenter Bimo Aryo nan juga menjadi praktisi chiropractic menegaskan sepatu FUT sangat cocok digunakan orang dengan masalah flat foot.
“Banyak kasus bermasalah dengan kaki datar. Akibatnya, beberapa bagian tubuh mengalami sakit, dengkul bagian dalam hingga pinggul. Tapi dengan desain sepatu yang ergonomis ini, semua bisa teratasi,” kata Bimo.
Dengan menggunakan sepatu nan mempertimbangkan aspek ergonomis tersebut, lanjutnya, permasalahan kaki salah satunya flat foot akhirnya bisa teratasi. (*)
BACA JUGA: