Studi Baru, Kasih Sayang dari Seekor Anjing dapat Mengobatimu


Penelitian terbaru mendukung apa yang dicurigai pecinta anjing, kasih sayang kaki empat ini menyembuhkan penyakit. (Unsplash/Laura Paraschivescu)
ANJING bukan hanya sahabat manusia. Mereka juga bisa menjadi sahabat dokter. Untuk pasien yang menderita sakit di ruang gawat darurat, 10 menit bersama teman berkaki empat dapat membantu mengurangi rasa sakit. Demikian temuan sebuah penelitian yang diterbitkan pada Rabu (8/3).
Hasil penelitian tersebut mendukung apa yang telah lama dicurigai pencinta anjing di mana pun, kasih sayang si kaki empat ini dapat menyembuhkan semua penyakit. Hal itu memberikan sedikit optimisme bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan yang selama pandemi berjuang dengan kurangnya sumber daya di rumah sakit.
BACA JUGA:
Perempuan dan Laki-Laki Rupawan Lebih Berpeluang Memiliki Karier Sukses?
"Ada penelitian yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan merupakan bagian penting dari kesehatan kita dengan cara yang berbeda. Mereka memotivasi kita, membangunkan kita, (memberi kita) rutinitas, dan ikatan manusia-hewan," kata penulis utama studi Colleen Dell, ketua penelitian di One Health and Wellness dan profesor di Universitas Saskatchewan, Kanada.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One itu meminta lebih dari 200 pasien di ruang gawat darurat untuk melaporkan tingkat rasa sakit mereka pada skala 1 sampai 10 (dengan 10 sebagai tingkat rasa sakit tertinggi). Sebuah kelompok kontrol tidak memiliki intervensi untuk rasa sakit mereka, sedangkan peserta dalam kelompok lain diberi waktu 10 menit bersama dengan anjing terapi, lalu pasien menilai tingkat rasa sakit mereka lagi.
Menurut penelitian tersebut, para pasien yang mendapat kunjungan dari anjing melaporkan lebih sedikit rasa sakit.
"Studi ini memiliki metodologi yang kuat," kata Jessica Chubak, peneliti senior di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di AS. Chubak, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mencatat bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang terapi anjing.
"Hasil penelitian ini menjanjikan. Pemahaman kami saat ini tentang efek kunjungan anjing terapi di unit gawat darurat cukup terbatas. Jadi sangat penting untuk melakukan lebih banyak penelitian di bidang ini," katanya dalam e-mail yang diberitakan CNN (9/3).
Dell berharap, dengan penelitian ini, kita dapat berhenti bertanya apakah anjing terapi membantu dalam konteks medis. Kemudian, dapat mulai bertanya bagaimana mereka membantu, dan bagaimana mengintegrasikan mereka lebih baik dengan tim perawatan kesehatan.

Beberapa orang memiliki persepsi yang salah bahwa menggunakan anjing terapi dapat menularkan penyakit dan risiko kebersihan di lingkungan rumah sakit, tetapi Dell mengatakan ada cara penyedia layanan kesehatan dapat memanfaatkan mereka dengan tetap menjaga sanitasi untuk membuat seluruh sistem beroperasi lebih baik.
Mike MacFadden, seorang praktisi perawat yang berbasis di Kanada, mengatakan dia melihat banyak potensi dalam menggabungkan anjing terapi sebagai bagian dari pendekatan holistik untuk perawatan nyeri di ruang gawat darurat, dan itu dapat membantu semua orang yang terlibat.
"Tim layanan darurat dapat merasakan konflik dan mengalami tekanan moral akibat ketidakmampuan mereka untuk memenuhi harapan mereka sendiri untuk perawatan yang optimal. Dengan pengalaman orang tentang rasa sakit yang beragam, kami tahu bahwa pendekatan multifaset paling bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pasien," jelas McFadden.
"Kehadiran anjing terapi tidak hanya memiliki manfaat untuk mendukung pengalaman pasien, tetapi saya pikir itu juga berfungsi sebagai kenyamanan bagi penyedia perawatan," ujarnya.(aru)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
