Startup Pangan, Memanfaatkan Iradiasi Nuklir

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 26 Agustus 2021
Startup Pangan, Memanfaatkan Iradiasi Nuklir

Mengajak para startup dalam bidang pangan memanfaatkan iradiasi nuklir. (Foto: Unsplash/Davery Gravy)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ASOSIASI Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) mengajak para entrepreneur startup khususnya di bidang pangan untuk terus berinovasi dalam menciptakan bisnis yang efisien. Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah iradiasi pangan.

Pesan ini disampaikan pada webinar Next Level with AMVESINDO-Talk With Expert Pengawetan Pangan dengan Nuklir, Diakui Aman Oleh Lebih dari 50 Negara pada 3 Agustus 2021 lalu.

“Selama ini teman-teman entrepreneur kebanyakan hadir pada lapis downstream atau hilir saja. Sedangkan pada layer upstream atau hulu juga banyak potensi untuk diberikan sentuhan inovatif,” kata Jefri Sirait selaku Ketua AMVESINDO.

Baca juga:

Demo Day Akhiri Rangkaian ‘Food Day Startup Indonesia Batch 4’

Startup Pangan, Yuk Manfaatkan Iradiasi Nuklir
Jefri Sirait Ketua Umum AMVESINDO. (Foto: Ist)

Melalui iradiasi, komoditas pangan seperti sayuran, buah-buahan, hingga olahan lainnya akan menjadi lebih awet dan higienis. Hal ini akan sangat berguna karena dalam bisnis pangan, keawetan pangan dan higienitas masih menjadi isu, terutama ketika harus melewati pengiriman antar kota serta provinsi.

Menurut Jefri tantangan utamanya terletak pada pengiriman ekspor ke luar negeri, ketika pasar ekspor komoditas pangan nasional sedang mengalami peningkatan tren.

“Tidak hanya masalah keawetan saja, tapi dengan proses iradiasi bahan makanan juga bisa terbebas dari jamur dan mikroba berbahaya lainnya,” lanjut Jefri.

Menurutnya aspek inilah yang memberikan nilai tambah yang cukup signifikan. Sejak pandemi COVID-19, kesadaran masyarakat pada konsumsi makanan sehat meningkat sangat pesat yang berdampak juga pada tren gaya hidup sehat.

Tenaga Ahli Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi BATAN, Dr. Ir. Rindy Panca Tanhindarto, M.Si mengatakan, jaminan peningkatan kualitas pangan hasil iradiasi akan sangat bermanfaat bagi pelaku usaha.

Baca juga:

Sejumlah Perusahaan Startup Lawan Virus Corona

Startup Pangan, Yuk Manfaatkan Iradiasi Nuklir
Dr. Ir. Rindy Panca Tanhindarto, M.Si. (Foto: Ist)


“Iradiasi ini menggunakan teknologi radiasi yang memanfaatkan salah satu teknik penyesuaian tenaga nuklir. Seperti namanya, iradiasi adalah radiasi nuklir yang terarah atau terukur, melalui suatu tujuan yang jelas. Semua perhitungan terhadap aspek fungsi dan keamanan dilakukan dengan sebaik-baiknya,” kata Rindy.

Karena bisa dimanipulasi tersebut, takaran konsentrasi radiasi juga bisa diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Pada prinsipnya iradiasi bisa membunuh berbagai parasit dan mikroba jahat dalam komoditas pangan seperti e.coli, salmonella, staphylococcus, listeria, dan campylobacter.

Secara gambaran umum pula, iradiasi juga bisa mengatur intensitasnya terhadap pertumbuhan telur serangga, sehingga telur tersebut masih ada tapi tidak akan bisa menetas. (and)

Baca juga:

Tips Ampuh Gaet Investor Bagi Startup Pemula

#Kesehatan #Makanan #Kuliner #Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Lifestyle
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Yuk jelajahi 10 kuliner khas Kudus yang paling terkenal! Mulai dari soto kerbau legendaris, nasi pindang, hingga gethuk nyimut yang manis dan unik.
ImanK - Minggu, 19 Oktober 2025
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Lifestyle
Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
Nasi Megono dari Kota Pekalongan memiliki cita rasa yang istimewa dan unik dibandingkan Megono dari daerah lain di sekitarnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Bagikan