Startup Pangan, Memanfaatkan Iradiasi Nuklir


Mengajak para startup dalam bidang pangan memanfaatkan iradiasi nuklir. (Foto: Unsplash/Davery Gravy)
ASOSIASI Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) mengajak para entrepreneur startup khususnya di bidang pangan untuk terus berinovasi dalam menciptakan bisnis yang efisien. Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah iradiasi pangan.
Pesan ini disampaikan pada webinar Next Level with AMVESINDO-Talk With Expert Pengawetan Pangan dengan Nuklir, Diakui Aman Oleh Lebih dari 50 Negara pada 3 Agustus 2021 lalu.
“Selama ini teman-teman entrepreneur kebanyakan hadir pada lapis downstream atau hilir saja. Sedangkan pada layer upstream atau hulu juga banyak potensi untuk diberikan sentuhan inovatif,” kata Jefri Sirait selaku Ketua AMVESINDO.
Baca juga:
Demo Day Akhiri Rangkaian ‘Food Day Startup Indonesia Batch 4’

Melalui iradiasi, komoditas pangan seperti sayuran, buah-buahan, hingga olahan lainnya akan menjadi lebih awet dan higienis. Hal ini akan sangat berguna karena dalam bisnis pangan, keawetan pangan dan higienitas masih menjadi isu, terutama ketika harus melewati pengiriman antar kota serta provinsi.
Menurut Jefri tantangan utamanya terletak pada pengiriman ekspor ke luar negeri, ketika pasar ekspor komoditas pangan nasional sedang mengalami peningkatan tren.
“Tidak hanya masalah keawetan saja, tapi dengan proses iradiasi bahan makanan juga bisa terbebas dari jamur dan mikroba berbahaya lainnya,” lanjut Jefri.
Menurutnya aspek inilah yang memberikan nilai tambah yang cukup signifikan. Sejak pandemi COVID-19, kesadaran masyarakat pada konsumsi makanan sehat meningkat sangat pesat yang berdampak juga pada tren gaya hidup sehat.
Tenaga Ahli Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi BATAN, Dr. Ir. Rindy Panca Tanhindarto, M.Si mengatakan, jaminan peningkatan kualitas pangan hasil iradiasi akan sangat bermanfaat bagi pelaku usaha.
Baca juga:

“Iradiasi ini menggunakan teknologi radiasi yang memanfaatkan salah satu teknik penyesuaian tenaga nuklir. Seperti namanya, iradiasi adalah radiasi nuklir yang terarah atau terukur, melalui suatu tujuan yang jelas. Semua perhitungan terhadap aspek fungsi dan keamanan dilakukan dengan sebaik-baiknya,” kata Rindy.
Karena bisa dimanipulasi tersebut, takaran konsentrasi radiasi juga bisa diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Pada prinsipnya iradiasi bisa membunuh berbagai parasit dan mikroba jahat dalam komoditas pangan seperti e.coli, salmonella, staphylococcus, listeria, dan campylobacter.
Secara gambaran umum pula, iradiasi juga bisa mengatur intensitasnya terhadap pertumbuhan telur serangga, sehingga telur tersebut masih ada tapi tidak akan bisa menetas. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas

Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN

10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut

Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda

Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional

Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)