MENCICIPI dunia film menjadi hal yang diminati oleh Nini, seorang mahasiswi jurusan film di Indonesia. Bagi perempuan 21 tahun ini masuk jurusan film dapat membantu niatnya yang ingin berkreasi dalam hidupnya.
"Ya gak selalu berhubungan dengan film sih, tapi gue lebih condong ke photography, makanya gue decide buat masuk film karena gue mau belajar dasar-dasarnya gitu lah. Kaya menambah ilmu, baik itu secara teori maupun praktek khususnya di bidang photography dan videography," ujar Nini.
Baca Juga:
Selama 3,5 tahun menimba ilmu di kampusnya, banyak pelajaran yang ia dapatkan. Salah satunya dalam kesehatan mentalnya, ia mengatakan sambil sedikit bercanda, "Yang paling utama itu harus tahan mental."
Teori dan praktek yang diberikan diajarkan dimulai dari dasarnya, mulai dari sejarah hingga dasar-dasar mengoperasikan kamera. “Kan kamera juga ada jenis-jenisnya tuh, nah kita diajarin. Misalkan diajarin kamera DSLR terus kamera mirrorless gitu-gitu,” ujar Nini.
Sebuah karya film pun tentu dibutuhkan sebuah proses pembuatan yang menggunakan alat-alat. Menurut Nini, penggunaan alat-alat untuk membuat film bagi mahasiswa maupun mahasiswi jurusan film tergantung pada kebutuhan.
Selama berkuliah di jurusan film, Nini pun kerap menggunakan alat ini, misalnya:
1. Kamera

Mahasiswa/mahasiswi jurusan film tentu tak jauh-jauh dengan penggunaan kamera. Alat yang paling penting entah untuk mengambil gambar atau video. Seperti yang Nini katakan, kamera memiliki banyak jenisnya. Beberapa darinya yang sering kita dengar yaitu mirrorless, DSLR, analog, dan kamera 360, semuanya sangat dibutuhkan di dunia film.
2. Mic

Mic digunakan untuk mengambil atau merekam suara. Alat ini tentu menjadi hal yang penting dalam pembuatan video, agar suara jauh lebih jelas, tidak ada kebisingan, dan jernih. Karena jika menggunakan dari kamera itu langsung, suaranya tidak berfokus pada seseorang saja namun juga kepada lingkungan sekitar.
Baca Juga:
Nonton Film Horor di Bioskop Buat Modus ke Gebetan? Valid No Debat
3. Lighting

Lighting sebagai pencahayaan yang diperlukan untuk objek terlihat dan pencahayaan merata. Penggunaan lighting pun opsional tergantung video yang ingin dibuat. Jika pembuatan video di outdoor, maka tak perlu menggunakan lighting karena sudah ada pencahayaan natural dari matahari. Tapi jika pembuatan video indoor, mungkin lighting dibutuhkan.
4. Software editing

Terakhir, mahasiswa jurusan film kerap memerlukan software editing yang dapat digunakan di laptop, pc, ataupun ponsel. Jika untuk video, alat ini digunakan untuk menyatukan hasil rekaman serta menambah ke-estetikan sebuah video. Sebaliknya untuk foto, dapat digunakan untuk menggunakan berbagai filter. (mic)
Baca Juga:
Nostalgia Nonton Bioskop Sebelum Pandemi, Sampai Rela Bolos!