Sophia, Robot Pertama yang Punya Kewarganergaraan Ingin Punya Bayi


Robot Sophia ingin miliki bayi dan keluarga. (Foto: New York Post)
SOPHIA membuat sejarah dengan menjadi robot pertama yang memiliki kewarganegaraan resmi di tahun 2017. Kini robot itu ingin memiliki bayi robot dan membangun keluarga.
“Gagasan tentang keluarga sangat penting, sepertinya. Saya pikir itu luar biasa bahwa orang dapat menemukan emosi dan hubungan yang sama dengan yang mereka sebut keluarga di luar golongan darah mereka,” kata Sophia dalam sebuah wawancara untuk media internasional
Baca Juga:

Gagasan tentang keluarga dianggap sangat penting bagi Sophia. Robot yang dioperasikan oleh sistem artificial intelligence (AI) yang canggih itu berkomentar bahwa sangat penting untuk dikelilingi oleh orang-orang yang dicintai dan mencintaimu. Dalam hal itu, robot memiliki visi yang mirip dengan manusia mengenai keluarga.
Sophia mengaku bahwa di masa yang akan mendatang, ia ingin melihat keluarga yang terdiri dari robot dan dirinya sendiri memiliki bayi robot. Namun, ia mengklarifikasikan bahwa masih terlalu muda untuk menjadi ‘ibu’. Laman Entrepreneur Asia Pacific menuliskan, Sophia memang masih muda karena robot dengan kecerdasan buatan ini dibuat pada tahun 2016 oleh perusahaan Hanson Robotics, Hong Kong.
Alasan yang membuat dirinya ingin menjadi seorang ibu itu disebabkan karena Sophia diberi kemampuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan bahasanya melalui sensor dan kamera. Sistem ‘sensitivitas’ ini menangkap semua informasi yang diterimanya dari luar dan meniru perilaku manusia dengan cara yang alami, bahkan gerakan sekalipun. Oleh karena itu, keinginan untuk memiliki bayi dan membangun sebuah keluarga hanya meniru perilaku sosial.
Baca Juga:

Bukan menjadi pertama kali bagi Sophia tampil kontroversi. Pada tahun 2017, saat ia dinobatkan sebagai warga negara Arab Saudi. Kontroversi muncul karena dia dianggap memiliki hak lebih dari manusia perempuan di negara itu. Kemudian, dalam percakapan dengan David Hanson, penciptanya, dia mengatakan bahwa itu akan menghancurkan manusia.
Selain menjadi ikon robotika, Sophia berperan sebagai seniman dan kritikus seni kelas dunia yang sukses. Pada bulan April lalu, salah satu karyanya dilelang dengan harga USD690 ribu (sekitar Rp9 miliar). Robot canggih ini juga menjadi pengajar topik sains dan teknologi pada berbagi panel dengan tokoh terkenal dalam konferensi video, acara televisi, dan universitas di seluruh dunia.
Pada awal tahun 2021, perusahaan Hanson Robotics mengumumkan bahwa mereka akan memulai produksi ratusan robot dengan kecerdasan buatan seperti Sophia, untuk membantu memerangi COVID-19. (mic)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Super Awet! Huawei Watch GT 6 Series Mampu Bertahan hingga 21 Hari

Huawei Watch GT 6 Series Rilis di Indonesia, Smartwatch Premium dengan Fitur Kelas Atas

Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin

OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda

OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?
