Kesehatan Mental

Slow Living Bukan Menyerah dari Kehidupan

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 29 Juli 2023
Slow Living Bukan Menyerah dari Kehidupan

Slow living memiliki konsep tidak menyerah dengan kehidupan yang berjalan cepat. (Foto: Freepik/Rawpixels)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SLOW living. Istilah ini mengemuka lagi dan jadi bahan perbincangan di Twitter beberapa hari lalu. Apa sih slow living?

Slow living atau menjalani kehidupan dengan lambat dan santai mungkin terdengar kontradiktif pada era serbainstan dan terburu-buru seperti saat ini. Orang-orang slow living dianggap malas-malasan atau bahkan tak punya ambisi dan motivasi mengejar kehidupan. Juga alasan untuk menyerah dari kompetisi hidup.

Benarkah?

Melansir Purewow, slow living jauh sekali dari tuduhan tadi. "Alih-alih menyerah pada tekanan masyarakat untuk mengambil bagian dalam gaya hidup yang serba cepat, kamu memperlambat dan fokus untuk menghargai hal-hal kecil yang mungkin diabaikan," tulis purewow.com.

Slow living adalah alternatif atau cara pandang lain melihat dunia.

Dunia akhir-akhir terasa bergerak cepat, bahkan terlalu cepat. Saat naik transportasi umum, orang-orang saling berebut masuk dan keluar.

Naik tangga atau eskalator di stasiun KRL juga saling berdesakan. Semua orang terburu-buru, berjalan setengah berlari. Cepat dan mungkin terlalu cepat.

Baca juga:

Slow Living, Turunkanlah Kecepatanmu, Nikmati Hidup

slow living
Slow living berfokus pada melakukan segala sesuatu dengan baik, bukan dengan cepat. (Foto: Freepik/Rawpixels)

Melihat, merasakan, dan menjalaninya terasa melelahkan. Lari, bergerak, saling berebut setiap saat membuat tubuh dan pikiran jadi kewalahan. Akhirnya, orang mulai berpikir untuk menjalankan gaya hidup slow living.

Menjalani hidup slow living berarti lebih fokus pada rutinitas, menyediakan waktu untuk melakukan hobi yang benar-benar disukai, bahkan menikmati alam tanpa harus bersama telepon genggam, menjauh dari gawai pintar sementara waktu.

Inti dari slow living adalah menjalani dan melakukan semua hal yang membuat kamu merasa lebih baik. Dengan begitu, banyak manfaat yang bisa didapat. Misalnya merasa lebih bahagia, tidak terlalu stres, dan hidup lebih damai.

Semuanya bergantung pada pola pikir bagaimana kamu ingin menjalani hidup yang lebih bermakna. Hal ini juga mencakup pemikiran tentang apa saja yang ingin kamu hargai dalam hidup.

Melalui pola pikir ini, kamu berarti mencoba melakukan segalanya dengan kecepatan yang tepat dan tidak terburu-buru. Slow living berfokus pada melakukan segala sesuatu dengan baik, bukan dengan cepat.

Baca juga:

Tetap Santai Meski Tugas Menumpuk

slow living
Slow living justru mengedepankan kualitas bukan kuantitas. (Foto: Freepik/Rawpixels)

Kamu bisa memprioritaskan waktu untuk hal yang benar-benar penting. Meskipun harus dilakukan dengan lambat dan lama, hasilnya diharapkan sempurna.

Slow living tidak mengenal istilah sibuk sama dengan sukses. Slow living justru mengedepankan kualitas bukan kuantitas.

Mereka yang menjalani hidup slow living menjalankannya dengan niat, sadar, dan telah mempertimbangkan berbagai hal yang harus dilalui.

Jika kamu masih bertanya apa itu slow living, singkatnya sama dengan mematikan autopilot dan memberi ruang merefleksikan diri dan menjalani hidup dengan kesadaran penuh.

Slow living berarti hidup lebih baik, bukan lebih cepat. Bukan tertinggal tapi mengedepankan prioritas dan kenyamanan. (dgs)

Baca juga:

Tembus Perguruan Tinggi di Korea Selatan walau Belajar Santai

#Gaya Hidup #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Fun
Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah
Dihadirkan untuk menciptakan momen afterwork yang unik bersama Heineken
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah
Lifestyle
Belanja Cepat, Kebiasaan Baru Kaum Urban
Sejalan dengan urbanisasi, gaya hidup serbacepat, serta perkembangan infrastruktur logistik di Indonesia.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
  Belanja Cepat, Kebiasaan Baru Kaum Urban
Lifestyle
Kombinasi Efisiensi dan Kenyamanan Jadi Solusi Cuci Pakaian di Era Modern
Mesin Cuci Japandi dirancang untuk menghadirkan pengalaman mencuci yang lebih efisien.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kombinasi Efisiensi dan Kenyamanan Jadi Solusi Cuci Pakaian di Era Modern
Fashion
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
Wondherland berkolaborasi dengan Scent of Indonesia (SOI), untuk membawa konsep 'anti blind buy experience' di edisi 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
Bagikan