Sisitipsi Meremajakan Karya Ismail Marzuki Lewat Album Ketiga
Sisitipsi merilis album ketiganya untuk meremajakan musik Ismail Marzuki. (Foto: merahputih.com/Febrian Adi)
SEKELOMPOK orang memasuki ruangan dengan kacamata hitam. Lima di antaranya menggunakan topi dengan gayanya masing-masing. Mereka menghibur hadirin di atas panggung dengan latar berwarna putih yang memiliki oretan menggambarkan sosok Ismail Marzuki.
Pada bagian kiri panggung tersebut terdapat tulisan “Kenangan Bang Maing” sebagai point utama dari acara ini. Mereka adalah Sisitipsi, band jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang berdiri sejak 2014 dengan enam personel, yakni Muhammad Fauzan Lubis sebagai vokalis, Aditya Rahman pada drum, Eka Widi Astanto pada kontrabass, Hendar Dimas Anggara pada keyboard, Rian Rahmangtiar pada gitar, dan Amoroso Romadian pada trombone.
Baca Juga:
Special Treatment di Balik Penggarapan Album ‘Kenangan Bang Maing’ Sisitipsi
Sisitipsi merilis album ketiga yang mengangkat tribute untuk sang maestro Ismail Marzuki dengan tajuk Kenangan Bang Maing di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (14/2). Album ketiga ini seperti filosofi angka '3', yang berarti kekuatan dan kestabilan Sisitipsi untuk menelurkan karya lain untuk menginspirasi Teman Tipsi.
“Untuk prosesnya kita sebenarnya cukup lumayan cepat ya karena memang di samping lagu-lagunya sudah familiar dan semua semua player Sisitipsi ikut mikirin aransemennya,” kata Angga.
Proses pembuatan album ketiganya memakan waktu yang lumayan singkat, hanya sekitar tiga bulan. “Cukup lumayan cepat, namun tantangannya cukup berbeda sekali dengan membuat album sendiri,” tambah Fauzan.
Baca Juga:
Doa Mulia Sisitipsi untuk Seorang Ibu dalam 'Pejuang 9 Bulan'
Album dengan delapan lagu ini bertujuan untuk memperkenalkan lagi kepada anak muda sosok Bapak Musik Populer Indonesia Ismail Marzuki yang akrab disapa Bang Maing. Lagu yang terdapat dalam album ini antara lain Rindu Lukisan, Juwita Malam, Aryati, Kopral Jono, Selendang Sutera, Sepasang Mata Bola, Sabda Alam, dan Rayuan Pulau Kelapa.
Dalam membuat album barunya, Sisitipsi mengalami tantangan yang cukup berat karena harus bisa mempertahankan esensi musik dari Ismail Marzuki. Mereka membuat album ini dengan serius karena selain mempertahankan esensi musik aslinya, mereka juga harus mengemban tanggung jawab moral karena karya Ismail Marzuki bersifat sakral bagi Tanah Air.
"Intinya kita satu tujuan untuk mengenalkan karya ini sampai generasi berikutnya,” ucap Adit.
Sisitipsi berharap para pendengar bisa memiliki kedekatan emosional dengan sang maestro kebanggaan Indonesia. Selain untuk mengenang Bang Maing, Sisitipsi berpendapat bahwa karyanya tidak lekang oleh waktu. (vca)
Baca Juga:
Sisitipsi Aransemen Ulang Lagu 'Juwita Malam' Karya Ismail Marzuki
Bagikan
Berita Terkait
WOODZ dan Young K DAY6 Rilis Single 'Fallin', Bahas tentang Keresahan dan Kekhawatiran dalam Liriknya
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Lirik Lengkap 'Luka Tak Berdarah' dari Sigit Wardana Tentang Gambaran Perasaan Kehilangan
Virzha Mencoba Bangkit dari Titik Paling Rapuh lewat Single 'Nirwana', Simak Lirik Lengkapnya
Lirik Lagu 'Sahabatku' dari Arsya Hermansyah, Anak Anang dan Ashanty
Lirik Lagu 'Pengganti Aku' dari Raisa, Tampilkan Sisi Personal dari Perjalanan Hidupnya
Hayley Williams Rayakan Perilisan ‘Good Ol’ Days’ dengan Ego Nite secara Global
HYDE Siap Guncang Jakarta Lewat Tur Dunia 'HYDE [INSIDE] LIVE 2025', Siap-siap Kebagian Tiketnya!
Dubyouth Gandeng Lord K.I.M.O Luncurkan "Basstruck", Remix Brutal TerbujurKaku dengan Sentuhan Koplo Siap Goyang Skena Bass Music Indonesia
Lirik Lagu Batak 'Pulo Samosir', Gambarkan Keterikatan Emosional akan Tanah Kelahiran