Musik

Special Treatment di Balik Penggarapan Album ‘Kenangan Bang Maing’ Sisitipsi

Febrian AdiFebrian Adi - Rabu, 15 Februari 2023
Special Treatment di Balik Penggarapan Album ‘Kenangan Bang Maing’ Sisitipsi
Sisitipsi rilis album ketiga bertajuk 'Kenangan Bang Maing'. (Foto: Merahputih.com/Febrian Adi)

BETOTAN kontrabass elektronik mengalun mesra bersama irama dari instrumen trombon, gitar, keyboard hingga drum mengayunkan irama swing jazz kental khas Sisitipsi dimainkan. Kemudian terdengar suara berat khas Fauzan Lubis menyanyikan salah satu karya Ismail Marzuki berjudul Kopral Jono menggema di seluruh De’Hoek Bintaro, Tangerang Selatan pada Selasa (14/2).

Salah satu unit yang terbentuk dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) baru saja menelurkan album ketiga istimewa sebagai tribute untuk komponis legendaris Ismail Marzuki bertajuk Kenangan Bang Maing.

Baca juga:

Doa Mulia Sisitipsi untuk Seorang Ibu dalam 'Pejuang 9 Bulan'

Sisitipsi rilis album ketiga sekaligus tribute untuk komponis Ismail Marzuki. (Foto: Merahputih.com/Febrian Adi)

“Kami merasa terhomat bisa menjadi sebagian dari musisi yang terus menurunkan karya-karya bang Maing untuk generasi yang lebih muda. Tentunya ini salah satu cara Sisitipsi melestarikan karya-karya agar tetap terdengar di setiap generasi,” ucap vokalis yang biasa disapa Jons di kawasan Bintaro, Selasa (14/2).

Album ketiga Sisitipsi Kenangan Bang Maing bisa tercipta berkat adanya kerja sama Bathi Records sebagai Produser Eksekutif, Triple-S Music sebagai Digital Music Label dan EAR Space (Endah n Rhesa).

“Kami buka EAR Space itu untuk antisipasi dari pandemi ini. Baru beberapa buka, secara tiba-tiba ada tawaran dari Sisitipsi untuk melakukan rekaman di sini,” Cerita Produser album Kenangan Bang Maing dari EAR Space Rendi Kopai kepada Merah Putih.

Bak menerima kejutan baik di tengah pandemi. Rendi mengungkapkan bahwa kerja samanya dengan Sisitipsi pada pertengahan 2020 silam tersebut menjadi satu kesempatan baik sekaligus menambahkan pengalamannya sebagai seorang sound engineer di waktu yang sama.

“Saat pertama ditunjuk sebagai sound engineer untuk rekaman album ini, awalnya kurang pede karena masih belajar untuk masalah rekaman ini. Namun enggak disangka anak-anak Sisitipsi memberikan kepercayaan itu,” lanjut Rendi.

Dalam proses penggarapan yang memakan waktu sekitar tiga bulan tersebut, Rendi juga menceritakan hal menarik seperti perpindahan jam rekaman yang biasanya dilakukan oleh Sisitipsi pada malam hari. Ini dikerjakan pada waktu pagi hari dan selesai di sore hari.

“Mungkin bukan sebuah tantangan atau beban ya, tapi masalah adaptasi aja. Dari yang kita biasa melakukan segala aktivitas itu di malam. Khusus rekaman ini kita lakukan di pagi hari. Beratnya paling bangun paginya saja,” jelas keyboardis Sisitipsi Angga sembari tertawa kecil.

Rendi Kopay pun mengakui, bahwa anak-anak Sisitipsi memiliki komitmen yang kuat dalam hal waktu dan juga kerja sama yang terjalin saat penggarapan album ketiga ini. Adapun beberapa special treatment yang dilakukan selama proses rekaman.

Baca juga:

Sisitipsi Aransemen Ulang Lagu 'Juwita Malam' Karya Ismail Marzuki

Rendi Kopay menceritakan 'Special Treatment' dalam penggarapan album ketiga Sisitipsi. (Foto: Merahputih.com/Febrian Adi)

“Special treatment yang dimaksud itu, misalnya ketika Amor (trombone) melakukan sesi rekaman sendiri, nah di album ini kita coba untuk melakukannya bersama personel lain. Hal ini dilakukan untuk mendorong keselarasan mereka dan terbukti berhasil,” tambah Rendi.

Album Kenangan Bang Mail berisikan delapan lagu pilihan karya komponis Ismail Marzuki di antaranya Rindu Lukisan, Juwita Malam, Aryati, Kopral Jono, Selendang Sutera, Sabda Alam, Rayuan Pulau Kelapa hingga Sepasang Bola Mata.

“Karya-karya bang Maing ini seakan memiliki kedekatan emosional untuk kami. Dengan album ini, kami harapkan bisa terus melestarikan karya Ismail Marzuki untuk selalu di dengar oleh berbagai generasi,” tutup Jons. (far)

Baca juga:

Band Etnik Asal Ambon akan Tampil di Festival Musik di Amerika Serikat

#Musik
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.
Bagikan