Sejarah Tebing Breksi, Tambang Batu yang Disulap Jadi Lokasi Wisata


Di Tebing Breksi kamu dapat melihat dengan jelas seni pahatan di alam bebas (Foto: Merahputih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Wisata - Tebing Breksi belum genap dua tahun menjadi objek wisata, yang dibuka sejak Mei 2015 untuk para wisatawan. Lokasi wisata ini langsung menjadi objek wisata favorit banyak orang terutama bagi mereka anak-anak muda yang mulai mempublish tempat ini melalui media sosial mereka.
Sebelum jadi lokasi wisata, Tebing Breksi hanyalah tebing-tebing bebatuan. Tak ada keindahan yang menarik wisatawan. Hanya tampak alam liar yang dieksploitasi manusia dengan cara penambangan.
"Dulunya ini tambang batu biasa terus sering diteliti mahasiswa. Ini ternyata endapan abu vulkanik purba," kata Ketua Pengelola Tebing Breksi, Kholiq Widiyanto, saat ditemui merahputih.com di Sambirejo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (15/12).
Penambangan batu sudah dimulai sejak lama. Kholiq tidak dapat memperkirakan kapan dimulainya terjadi penambangan batu. Menurutnya, penambangan dilakukan warga sekitar Prambanan beserta warga di luar Prambanan untuk kebutuhan ekonomi. Namun, sejak tahun 2005, kawasan tebing mulai telantar.
Di tengah telantarnya Tebing Breksi, warga sekitar sesekali berdatangan di waktu sore. Tujuannya, sekadar menikmati senja di puncak tebing. Sebagian besar mereka adalah remaja, karena pesona alam di puncak tebingnya menyuguhkan panorama Gunung Merapi dan Merbabu dari kejauhan.
Dari situlah, warga sekitar Sambirejo mulai berpikir bahwa kawasan tersebut layak dikelola sebagai tempat wisata. Satu per satu diperbaiki, ditata, hingga dibentuk kelompok pengelola wisata Tebing Breksi. Tebing pun "disulap" jadi karya seni yang indah. Memanfaatkan seniman lokal Yogyakarta, tebing pun dipahat membentuk karya seni berupa tokoh-tokoh pewayangan. Anak tangga dan lokasi pertunjukan seni dibangun. Semua dilakukan untuk memanjakan atau menjadi daya tarik wisatawan.
Dana pembangunan awal dibantu pemerintah, melalui peran Gubernur DI Yogyakarta. "Bantuan dari pemerintah ada, itu tahap pertama saya kurang tau pastinya, kalau denger-denger sih sekitar 100 juta gitulah. Kalau tahap kedua itu 750 juta, tapi setahu saya itu bantuan dari Gubernur," pungkas Kholiq. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf

12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!

Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia

Industri Hotel Merana di Libur Panjang, DPR Ingin Pemerintah Lakukan Hal Ini

Pengembangan Pariwisata Berbasis Minat, Respon Indonesia terhadap Tantangan Ekonomi Global

Jangan Panik! Tarif Trump Justru Buka Pintu Emas Pariwisata Lokal Jadi Tulang Punggung Negeri

Indonesia Tourism Board, Strategi Mewujudkan Indonesia sebagai Destinasi Wisata Unggulan ASEAN

Emirates Airlines Ingin Tambah Penerbangan ke Indonesia, Siap Kerahkan Pesawat Besar Airbus A380 dan Boeing 777
