Film

'Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan', Dokumenter Sinema Indonesia Era Orba

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 02 November 2022
'Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan', Dokumenter Sinema Indonesia Era Orba

Sebagian besar materi film ini diambil dari materi digital kanal-kanal publik di dunia maya seperti YouTube. (Foto: Instagram/@forumlenteng)

Ukuran:
14
Audio:

SEGUDANG Wajah Para Penantang Masa Depan, film dokumenter garapan Forum Lenteng, tayang perdana secara terbuka di Indonesia, Senin (31/10) di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta. Pemutaran ini disambut antusiasme tinggi para penggemar film. Seluruh tiket yang disediakan sebanyak 300 tiket ludes dipesan.

Film yang masuk nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2022 untuk kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik ini sebelumnya telah tayang di EXiS Experimental Film and Video Festival di Seoul, Korea Selatan pada Juli 2022 dan Reassemblage Summer Film Screening di Toronto, Kanada pada September 2022.

Digarap oleh dua orang realisator, I Gde Mika dan Yuki Aditya, film ini mengisahkan bagaimana sinema Indonesia masa Orde Baru menggambarkan kehidupan masyarakat di bawah Rezim Orde Baru, salah satu rezim yang kepemimpinannya paling panjang dalam sejarah dunia modern. Rezim ini juga memiliki perhatian khusus pada film (sinema) dan menyadari kekuatan film.

"Ia adalah suatu rezim yang sadar menggunakan sinema sebagai salah satu alat untuk memberitakan kabar terkini pembangunan negara dan melanggengkan kekuasaannya melalui pola-pola narasi dan aturan yang saling terjalin erat di tengah perkembangan teknologi komunikasi yang gencar secara visual hadir sampai ke ruang-ruang keluarga lewat televisi," ungkap I Gde Mika dalam akun Instagramnya, @igdemika.

Baca juga:

5 Film Dokumenter Musisi Indonesia yang Harus Kamu Tonton

View this post on Instagram

A post shared by I Gde Mika (@igdemika)

Sebagian besar materi film ini diambil dari materi digital kanal-kanal publik di dunia maya seperti YouTube. Materi digital tersebut berupa potongan adegan dalam film yang dibuat pada masa Orde Baru. Potongan itu lalu disusun sedemikian rupa untuk membentuk gagasan yang diajukan oleh dua realisator tersebut.

Karena itulah film dokumenter ini menggunakan pendekatan film esai, sebuah pendekatan untuk membaca ulang sekaligus memberi tafsiran baru terhadap materi-materi tersebut.

Beberapa potongan dalam film itu menampilkan adegan dari film Kerikil-Kerikil Tajam dan Pengemis dan Tukang Becak yang keduanya dibintangi oleh Christine Hakim, salah satu aktris legendaris Indonesia. Dua film itu mengangkat tentang perjuangan seorang perantau di Jakarta.

Dalam film Kerikil-Kerikil Tajam, Christine berlakon sebagai seorang buruh pabrik di Jakarta yang dikhianati. Sedangkan dalam Pengemis dan Tukang Becak, dia menjadi perempuan malang yang luntang-lantung di Jakarta.

Kedua potongan film tadi diangkat untuk menggambarkan persoalan dan situasi masyarakat Indonesia saat itu. Jakarta digambarkan sebagai tempat pertemuan tak disengaja dari orang-orang yang awalnya tak saling kenal, tak saling tahu, dan tak terencana. Namun kemudian agenda baru yang solider.

Baca juga:

In a Dream, Film Dokumenter Pertama NCT DREAM Tayang November Mendatang

Menanggapi penayangan perdana film dokumenter ini, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mengapresiasi para pembuatnya. Menurut Ali Murthado, Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, film ini bisa jadi sarana pendidikan sejarah tentang kehidupan masyarakat pada masa Orde Baru.

"Selain sebagai media hiburan, film juga merupakan media edukatif, yang dapat mengomunikasikan pesan secara efektif kepada masyarakat yang menontonnya," kata Ali Murthadho, seperti dikutip Antara (1/11)

Ia berharap para pelaku seni khususnya anak muda untuk terus berkarya dan memperkenalkan kembali sejarah yang patut dikenang hingga kini.

Setelah tayang di Jakarta, film ini akan diputar di Singapore International Film Festival ke-33 di Singapura yang berlangsung 24 November-2 Desember 2022. (dru)

Baca juga:

'A Hollywood High', Film Dokumenter tentang Konser Duran Duran di Rooftop LA

#Film Dokumenter #Film Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

ShowBiz
Sarat akan Pesan Satir, Sutradara Garin Nugroho Hadirkan Film Komedi 'Dilanjutkan Salah Disudahi Perih'
Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih, yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 25 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Sarat akan Pesan Satir, Sutradara Garin Nugroho Hadirkan Film Komedi 'Dilanjutkan Salah Disudahi Perih'
ShowBiz
Nicholas Saputra Bintangi Film Tragedi 'Tukar Takdir', Siap Tayang 2 Oktober 2025
Tukar Takdir merupakan film yang mengakumulasi sisi psikologis tentang ketakutan, rasa kehilangan, penyesalan dan kekecewaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 22 Agustus 2025
Nicholas Saputra Bintangi Film Tragedi 'Tukar Takdir', Siap Tayang 2 Oktober 2025
ShowBiz
Joko Anwar Jalin Kerja Sama dengan Produser ‘Parasite’ Barunson E&A, Distribusikan Film Horor ‘Ghost in the Cell’
Memperkenalkan sinema Indonesia yang luar biasa kepada penonton global.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Joko Anwar Jalin Kerja Sama dengan Produser ‘Parasite’ Barunson E&A, Distribusikan Film Horor ‘Ghost in the Cell’
ShowBiz
23 Seconds Besutan Peter Taslim Sabet Best Action Film Star City Festival, Lolos Seleksi UASIAFF
Kemenangan ini menegaskan posisi 23 Seconds sebagai film aksi Indonesia paling menonjol tahun ini.
Wisnu Cipto - Rabu, 13 Agustus 2025
23 Seconds Besutan Peter Taslim Sabet Best Action Film Star City Festival, Lolos Seleksi UASIAFF
Fun
Sinopsis Film Komedi Horor "Harusnya Horor", Debut Reza Arap di Kursi Sutradara
Tak hanya menjadi jadi sutradara, Reza juga tampil sebagai pemeran utama.
Wisnu Cipto - Selasa, 12 Agustus 2025
Sinopsis Film Komedi Horor
ShowBiz
Film Animasi 'Garuda di Dadaku' dari Base Entertainment akan Tayang 2026
Kisah animasi Garuda di Dadaku fokus terhadap mimpi mulia seorang anak yang ingin mengharumkan nama bangsanya lewat olahraga sepak bola.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 11 Agustus 2025
Film Animasi 'Garuda di Dadaku' dari Base Entertainment akan Tayang 2026
Indonesia
Film 'Merah Putih: One For All' Dirujak Netizen se-Indonesia, DPR: Ini Bagian dari Evaluasi
Film animasi Merah Putih: One For All yang digarap Perfiki Kreasindo menuai kritik tajam.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 11 Agustus 2025
Film 'Merah Putih: One For All' Dirujak Netizen se-Indonesia, DPR: Ini Bagian dari Evaluasi
Indonesia
Bantah Kasih Duit untuk Penggarapan Film Animasi 'Merah Putih: One for All', Pemerintah Sebut Hanya Kasih Masukan soal Teknis Cerita
Wamenkraf Irene Umar jelaskan sempat menerima audiensi dari tim produksi film.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 11 Agustus 2025
Bantah Kasih Duit untuk Penggarapan Film Animasi 'Merah Putih: One for All', Pemerintah Sebut Hanya Kasih Masukan soal Teknis Cerita
Lainnya
Program 'Abraham' Nusantara TV Sabet Penghargaan Bergengsi APRA 2025 dengan Kisah Anak-Anak Korban Kebakaran yang Bikin Haru
Abraham Silaban berbagi cerita haru tentang anak-anak yang ditemuinya selama proses produksi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 07 Agustus 2025
Program 'Abraham' Nusantara TV Sabet Penghargaan Bergengsi APRA 2025 dengan Kisah Anak-Anak Korban Kebakaran yang Bikin Haru
ShowBiz
Film 'Siapa Dia' Jadi Musikal Perdana di 2025, Bertabur Bintang dan Intip Sinopsisnya
Film Siapa Dia dijadwalkan tayang di bioskop 28 Agustus 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 05 Agustus 2025
Film 'Siapa Dia' Jadi Musikal Perdana di 2025, Bertabur Bintang dan Intip Sinopsisnya
Bagikan