Rambut Uban karena Stres Bisa Hitam Lagi


Uban yang timbul akibat stres bisa jadi hitam kembali.(123RF/lipik)
RAMBUT beruban yang sering diasosiasikan dengan stres merupakan tanda penuaan yang mudah sekali terlihat. Meskipun telah lama dikaitkan dengan tekanan pribadi, teorinya sulit dibuktikan. Sekarang, para peneliti mengatakan mereka dapat mengukur apa yang terjadi ketika rambut memutih. Mereka bahkan memberikan bukti awal bahwa peristiwa tersebut terkadang dapat dibalik.
Warna rambut hilang dan helai menjadi abu-abu saat melanin menurun. Melamin merupakan pigmen yang ditemukan di kulit, mata, dan rambut. Sebelum muncul dari kulit kepala, rambut tumbuh di bawah kulit dalam folikel yang menerima sinyal kimia dan listrik, termasuk hormon stres, dari tubuh. Begitu mereka muncul, rambut mengeras, dan struktur molekulnya dipertahankan dan tecermin dalam pigmennya.
BACA JUGA:
Dengan menggunakan pemindai resolusi tinggi, para ilmuwan kini dapat mendeteksi perubahan warna kecil pada helaian rambut manusia. Seperti diberitakan Webmd.com (8/7), para peneliti mengukur warna yang hilang pada helaian rambut manusia dari 14 sukarelawan. Mereka diminta membuat buku harian untuk mendokumentasikan tingkat stres mingguan mereka.

Hasilnya mengejutkan. Para sukarelawan yang mengalami lebih banyak stres kehilangan pigmen pada rambut mereka. Namun, saat stres mereda, rambut mereka kembali berwarna. Demikian dikatakan Martin Picard, PhD, seorang profesor kedokteran perilaku di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons di New York City, AS, yang memimpin penelitian.
Peneliti dengan dana hibah dari Wharton Fund dan National Institutes of Health itu menggunakan metode menangkap gambar potongan rambut yang sangat kecil. Gambar-gambar tersebut mewakili pertumbuhan 1 jam. Teknik yang memungkinkan para peneliti menilai pigmen yang hilang itu dikembangkan Ayelet Rosenberg, asisten peneliti di laboratorium Picard yang merupakan penulis pertama studi tersebut.

Ketika warna rambut berubah, tim melihat variasi 300 protein. Mereka lalu mengembangkan model matematika untuk memprediksi apa yang mungkin terjadi pada rambut manusia dari waktu ke waktu. Hasilnya, ada titik dalam kehidupan seseorang ketika stres sementara dapat menyebabkan warna rambut hilang. Meskipun demikian, hal itu dapat dibalik jika ketegangan dalam pikiran mereda.
Temuan-temuan itu menambah semakin banyak bukti yang menunjukkan penuaan bukanlah proses biologis yang linier dan tetap, melainkan dapat dihentikan atau bahkan dibalik untuk sementara.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dasar biologis hilangnya pigmen, ada kemungkinan uban suatu hari nanti dapat dibalikkan dengan mengunjungi kantor dokter alih-alih ke salon rambut.(aru)
Bagikan
Berita Terkait
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
