BUAT kamu yang belum pernah mendaki gunung, Gunung Prau bisa menjadi salah satu rekomendasi bagi pendaki pemula. Berada di Dieng, Jawa Tengah, Gunung Prau sudah kembali dibuka untuk umum sejak Agustus 2020. Ini menjadi momen yang tepat untuk kamu menyapa sang mentari kembali dari dekat.
Gunung dengan julukan Puncak Seribu Bukit ini memiliki spot foto menarik disetiap tempat pemberhentian maupun puncaknya. Nah sebelum mendakinya, yuk simak fakta-fakta menarik Gunung Prau.
Baca juga:
Tribalow Tawarkan Pengalaman Mendaki Gunung Prau dengan Minim Bujet
1. Memiliki lima jalur pendakian
Gunung Prau memiliki beberapa jalur alternatif yang bisa kamu pilih, mulai dari yang menantang sampai landai. Jalur tersebut adalah Wates, Dieng, Patakbanteng, Kalilembu, Dwarawati, dan Igirmranak. Masing-masing jalur punya jarak dan tantangannya sendiri lho, Sobat Merah Putih.
Untuk jalur Wates memiliki jalur pendakian sekitar 4,7 kilometer . Uniknya, kamu bisa menemukan sumber mata air di dekat pos tiga yang langsung bisa diminum. Buat kamu yang mager, ada fasilitas ojek yang membawamu dari basecamp ke pos satu dengan biaya Rp20 ribu saja.
Di jalur Kalilembu treknya cukup landai, lebih mudah, dan memiliki pemandangan yang lebih indah. Letak basecampnya tidak jauh dari basecamp Patakbanteng, yakni sekitar 100 meter. Untuk bisa sampai di camp area, kamu akan melewati tiga pos pendakian dan melewati Kali Serayu.

Jalur Dieng terletak di Desa Dieng Kulon dan cocok dijadikan tempat wisata. Pasalnya, basecamp ini dekat dengan Candi Arjuna, Telaga Warna, Telaga Pengilon, dan masih banyak lagi. treknya cukup panjang tapi tidak terasa lelah karena adanya pemandangan yang indah. Sayangnya, tidak ada sumber mata air saat mendaki via Dieng.
Jalur Patakbanteng merupakan jalur yang cukup menantang dan sering dipilih oleh pendaki. Hanya butuh waktu dua jam untnuk sampai di puncak dan camp area.
Yang terakhir via Igirmranak jalur yang baru dibuka sejak 2015 lalu. Basecamp ini memiliki banyak keunggulan mulai dari jarak tempuh yang singkat untuk sampai puncak hingga pemandangan alam di sepanjang jalur. Terdapat tiga pos yang akan kamu lalui untuk sampai puncak.
2. Sebagian besar pendaki hanya mencapai camping ground

Biasanya, para pendaki mendaki gunung untuk bisa sampai di puncak tertinggi. Nah di Gunung Prau, biasanya para pendaki hanya mencapai camping ground. Alasannya karena pemadangan di camping ground saja sudah sangat epik dan ramai dijadikan spot foto. Kamu sudah bisa melihat “negri di atas awan” dan perumahan warga yang sangat kecil dari camping ground.
3. Terdapat lima gunung yang bisa kamu lihat

Di jalur Wates, ketika kamu sampai di Bukit Rindu, kamu dapat melihat beberapa gunung, seperti Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Lawu. Semuanya akan indah ketika tidak ada kabut dan dalam keadaan cerah.
Uniknya lagi, para pendaki justru sebagian besar lebih sibuk mengambil foto Gunung Sindoro dan Sumbing ketimbang foto ke arah Gunung Prau.
Baca juga:
4. Ada suara lirih

Nah Sobat Merah Putih, buat kamu yang sedang tidur di tenda atau ketika sedang mendaki mendengar suara lirih, itu merupakan suara dari menara yang ada di sekitar Gunung Prau. Biasanya, suara tersebut akan terdengar malam hari dan tidak berangin. Awalnya pasti kamu akan kebingungan karena suaranya persis seperti suara siulan angin. Jadi, enggak perlu takut ya!
5. Bunga Edelweiss

Selama mendaki, kamu pasti akan dipertemukan dengan begitu banyak bunga edelewiess disepanjang trek. Bunga yang cantik ini bikin kamu jadi makin semangat mencapai puncak, apalagi kalau bareng si doi. Meski begitu, kamu harus tetap menjaga berbagai tumbuhan yang ada di sana ya. Ingat, kita harus saling menghargai sesama makhluk hidup, baik itu hewan ataupun tumbuhan, terutama ketika kamu sedang naik gunung. (and)
Baca juga: