Kesehatan

Punya Hewan Peliharaan Bermanfaat bagi Kesehatan

Andrew FrancoisAndrew Francois - Rabu, 13 Juli 2022
Punya Hewan Peliharaan Bermanfaat bagi Kesehatan

Hewan peliharaan bisa beri manfaat kesehatan bagi pemiliknya. (Foto: Instagram/@themauxiemax)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MEMELIHARA hewan, baik anjing, kucing, hingga kelinci pasti terasa menyenangkan. Namun, tak hanya menyenangkan, memiliki hewan peliharaan ternyata juga dapat membawa sejumlah manfaat kesehatan, mulai dari meredakan stres hingga meningkatkan aktivitas fisik.

Setiap orang mungkin memiliki alasan masing-masing saat memutuskan memelihara hewan di rumah, misalnya untuk menemani kegiatan sehari-hari atau menjaga rumah. Namun terlepas dari tujuannya, kehadiran hewan peliharaan di rumah nyatanya memberi manfaat positif bagi pemiliknya.

Bila kamu masih dalam dilema antara memelihara hewan di rumah atau tidak, berikut adalah sejumlah manfaat memiliki hewan peliharaan menurut dr. Merry Dame Cristy Pane dari Alodokter.

Baca juga:

10 Alasan Mengapa Kucing Adalah Hewan Peliharaan Terbaik Untukmu

1. Meningkatkan aktivitas fisik

Tingkatkan aktivitas fisik bersama hewan peliharaan. (Foto: Unsplash/Martin Dalsgaard)

Jalan-jalan sore bersama anjing, bermain tali dengan kucing, atau bermain kejar-kejaran dengan kelinci, mungkin hanya terdengar seperti kegiatan yang biasa dilakukan bersama hewan peliharaan. Namun tanpa disadari, kegiatan itu juga meningkatkan aktivitas fisik hingga membuatmu jadi lebih fit dan bugar.

2. Meredakan stres

Hewan peliharaan bisa redakan stres. (Foto: Unsplash/Madison Oren)

Penelitian menyebutkan, dengan bermain bersama hewan peliharaan dan melihat tingkah lakunya yang menggemaskan dapat membuat pikiran lebih rileks dan membantu meredakan stres. Itu bisa terjadi karena produksi hormon kebahagiaan seperti endorfin dan oxitosin meningkat.

3. Menjaga kesehatan jantung

Punya hewan peliharaan bisa bantu jaga kesehatan jantung. (Foto: Unsplash/Humberto Arellano)

Saat seseorang mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah akan lebih tinggi. Sebuah penelitian yang melibatkan pemelihara hewan menyebutkan, dengan memelihara hewan, denyut jantung dan tekanan darah yang sempat tinggi ini dapat lebih cepat kembali ke tingkat yang normal.

Baca juga:

Hewan Peliharaan Ternyata Bisa Membawa Hal Positif untuk Hidup

4. Menurunkan risiko alergi

Turunkan risiko alergi dengan merawat hewan peliharaan. (Foto: Unsplash/Alicia Jones)

Salah satu penelitian mengungkapkan bahwa ada penurunan risiko dari reaksi alergi seperti asma dan eksim, pada anak-anak yang memiliki hewan peliharaan. Hal tersebut bisa terjadi karena fungsi sistem kekebalan tubuh meningkat saat terpapar dengan hewan peliharaannya.

5. Meningkatkan kesehatan mental

Hewan peliharaan dapat bantu tingkatkan kesehatan mental. (Foto: Unsplash/Veronika Homchis)

Adanya hewan peliharaan di rumah bisa menumbuhkan rasa kasih sayang, mengurangi rasa kesepian, memunculkan kembali motivasi, hingga meningkatkan harga diri pemiliknya. Inilah alasan mengapa mempunyai hewan peliharaan disebut mampu menjaga kesehatan mental seseorang. (waf)

Baca juga:

Jangan Tinggalkan Hewan Peliharaan Saat Grooming

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan