Protes HFPA, Tom Cruise Kembalikan Piala Golden Globe
Tom Cruise bergabung dalam protes terhadap HFPA. (flipboard.com)
EFEK domino terus bergulir sebagai bentuk protes kepada Hollywood Foreign Press Association (HFPA) atas kontroversi seputar kurangnya keragaman dalam keanggotaan mereka. Setelah berbagai studio mengumumkan baikot mereka, Tom Cruise bergabung dalam protes dengan mengembalikan tiga piala Golden Globe yang ia peroleh. Demikian kabar yang telah dikonfirmasi Variety (11/5).
Ketiga penghargaan itu diperoleh Tom Cruise untuk Born on the Fourth of July dalam kategori aktor terbaik drama pada 1990; dalam Jerry Maguire sebagai aktor terbaik komedi atau musikal pada 1997; dan dalam Magnolia sebagai aktor pendukung terbaik pada 2000.
BACA JUGA:
Pengembalian piala ini menjadi penolakan dengan angka paling tinggi kepada HFPA dari satu aktor, setelah sebelumnya beberapa aktor, termasuk Scarlett Johansson dan Mark Ruffalo, menyerukan industri film Hollywood untuk "mundur" dari Golden Globe sampai reformasi yang lebih substansial dilakukan di dalam organisasi HFPA.
Seruan tersebut diikuti dengan Netflix, Amazon, dan WarnerMedia semuanya telah mengumumkan boikot HFPA. NBCUniversal juga mengumumkan pada hari Senin (10/5) bahwa NBC tidak akan menayangkan Globes pada tahun 2022.
Pengenai pengembalian piala, film maker Ava DuVernay memuji tindakan Cruise di Twitter, “Ketika Tom Cruise mengirim @goldenglobes miliknya dari 'Jerry Maguire', 'Magnolia' dan 'Born on the Fourth of July' dalam kotak yang sebenarnya ke meja resepsionis HFPA untuk melawan praktik pengucilan, pelecehan, dan bias yang bersifat seksis, homofobik, rasis."
Pada tanggal 3 Mei, HFPA mengumumkan akan menambah 20 anggota baru pada tahun 2021, dengan tujuan untuk meningkatkan keanggotaan penuh sebesar 50% dalam 18 bulan, semua dengan fokus pada perekrutan kelompok yang kurang terwakili. Rencana itu disetujui oleh keanggotaan penuh - yang berjumlah kurang dari 90 orang. Namun, seperti yang diberitakan Variety, belum ada dokumen apa pun yang menunjukkan perubahan itu sudah dilakukan. Suara kecaman kepada HFPA pun terus berlanjut.
HFPA pertama kali berada di bawah pengawasan setelah Los Angeles Times melaporkan pada awal tahun ini bahwa tidak ada anggota kulit hitam dalam HFPA. Mantan presiden HFPA Meher Tatna juga memberi tahu Variety bahwa grup tersebut tidak memiliki anggota kulit hitam setidaknya sejak 2002, ketika dia pertama kali bergabung.
Selain mengenai keanggotaan, praktik HFPA yang lebih luas, dari menuntut perlakuan khusus dan fasilitas mewah hingga pertanyaan seksis, homofobik, dan tidak sensitif rasial di acara pers, juga mendapat kecaman.
Pada bulan April, HFPA juga memberhentikan mantan presiden Phil Berk di tengah badai kritik lainnya setelah Berk mengirim email ke anggota yang menyebut Black Lives Matter sebagai "gerakan kebencian rasial". Sebelumnya, Berk sempat dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap aktor Brendan Fraser, tetapi diizinkan untuk tetap menjadi anggota setelah HFPA menyelidiki insiden tersebut dan memutuskan bahwa itu adalah lelucon.(aru)
Bagikan
Berita Terkait
Film The Moment Jadi Debut Layar Lebar Charli XCX, Angkat Kisah di Balik Album 'Brat'
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Film Marti Supreme Tayang 25 Desmber 2025, Timothée Chalamet Perankan Legenda Pingpong
Lukisan Pertama 'Star Wars' Terjual Rp 64,9 Miliar dalam Lelang, Catat Rekor Harga Memorabilia
Vino G Bastian Refleksi Diri lewat Peran Aktor Kena Kutukan di ‘Lupa Daratan’, Mengenang Dukungan di Masa Awal Karier
'Lupa Daratan' Kisahkan Aktor tak Bisa Akting Mematahkan Kutukan, Komedi Mengocok Perut Berbalut Cerita Brotherhood
Nonton Film Bioskop dari Rumah: HBO Max dan Viu Umumkan Paket Bundling di Asia Tenggara
Manga 'Look Back' Diadaptasi Jadi Film Live-Action, Kore-eda Hirokazu Siap Hadirkan Fujino ke Layar Lebar di 2026
Film ‘Ready or Not 2: Here I Come’ akan Hadir April 2026, Trailer Baru Tampilkan Teror Lebih Mencekam
Angga Dwimas Sasongko Hadirkan ‘Ratu Malaka’, Perpaduan Aksi dan Budaya Asia Tenggara