Prabowo Dinilai Lebih Siap saat Dipancing Anies dan Ganjar dalam Debat Capres
Prabowo Subianto dalam debat capres. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww)
MerahPutih.com - Debat calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024 telah berakhir. Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto kembali menjadi ‘sasaran’ dua lawannya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menilai, baik Ganjar dan Anies kembali menunjukkan kekompakan dengan mencoba saling memancing Prabowo. Menurutnya, Prabowo kali ini lebih siap dalam menghadapi serangan-serangan di debat kelima.
"Namun penampilan Prabowo kali ini tampaknya lebih siap dibanding debat sebelumnya yang tampak hanya pasrah menikmati serangan rival,” kata Umam kepada awak media dikutip di Jakarta, Senin (5/2).
Baca Juga:
Dudung Sentil Megawati soal Netralitas TNI-Polri, PDIP: Dudung Sibuk Urus Anak Tak Lolos Akmil
Umam melihat bahwa sejumlah poin-poin penting dan detail argumen solutif bisa ia paparkan dalam debat pamungkas ini.
“Sehingga ruang serangan terhadap capres 02 relatif tidak sekuat debat-debat sebelumnya," ujar Umam.
Dia menambahkan, Prabowo cukup diuntungkan dengan diberikan kesempatan pertama untuk memaparkan visi misi.
“Sehinga dirinya bisa menghindari kegusaran akibat preemptive attack yang dilakukan oleh lawannya di momentum serangan awal," imbuh dia.
Sementara itu, Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina ini menyebut, tema pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM), memang relevan dengan Anies.
Umam menyebut Anies mampu menghadirkan sejumlah argumen filosofis tentang pentingnya investasi SDM, yang akhirnya disetujui oleh dua paslon lainnya.
"Namun, Ganjar dan Prabowo juga tampak mampu mengimbangi dengan jawaban yang berbasis pengalaman lapangan masing-masing," katanya.
Umam menyebut di debat kelima ini, ada paslon yang mencoba menggunakan sejumlah narasi dan argumen untuk dioptimalkan guna mengonsolidasikan basis dukungan elektoral.
Baca Juga:
Debat Kelima Tak Sepanas Sebelumnya, Tampilkan Semangat Rekonsiliasi
Umam menyoroti strategi Anies dan juga Prabowo. Misalnya, Anies sering menggunakan terminologi Jawa, untuk mengonsolidasikan basis pemilih dari segmen Jawa.
Anies juga beberapa kali menggunakan argumen Islam moderat, yang bisa diarahkan untuk mengonsolidasikan dukungan Nahdliyin yang saat ini terfragmentasi.
Sementara itu, janji Prabowo untuk membantu keraton-keraton kerajaan dan kesultanan, berpotensi mengonsolidasikan basis pemilih adat dan para raja-raja di tingkat lokal.
“Karena mereka masih punya pengaruh dan akar sosial-politik di wilayah masing-masing," tutup Umam. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital
Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa
Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik
Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur
Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'
Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung