Polusi Udara Memangkas Usia


Polusi berdampak bahaya dan dapat memangkas usia. (Foto: Pexels/Monstera Production)
DAMPAK yang ditimbulkan dari polusi udara dapat memangkas usia. Tak hanya merusak lingkungan, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan. Setiap orang berisiko terkena dampak buruk polusi, terutama anak-anak. Seperti dilansir Alodokter, Indonesia saat ini merupakan salah satu negara penghasil polusi udara terbesar di dunia.
Dalam kasus ini, WHO memperkirakan jika harapan hidup masyarakat Indonesia dapat turun sebanyak 5,5 tahun akibat menghirup polusi udara setiap hari. Polusi udara yang ada juga ternyata sangat berdampak pada hidup masyarakatnya. Di Indonesia sendiri, dampak polusi dapat memperpendek setidaknya 4,3 tahun lebih singkat.
Angka ini diperoleh dari rata-rata pengurangan usia harapan hidup di kota-kota metropolitan Indonesia selama 22 tahun terakhir. Pada 2020, setidaknya ada 18 kota metropolitan dengan jumlah penduduk sekurang-kurangnya satu juta jiwa.
Baca juga:

Hal tersebut disebutkan bukan tanpa penelitian, merujuk riset Energy Policy Institute dari University of Chicago Amerika Serikat, setiap peningkatan PM 2,5 sebesar 10 mikrogram di atas ambang batas kesehatan dapat mengurangi angka harapan hidup sebanyak 0,98 tahun. Data ini didapatkan dari Socioeconomic Data and Applications Center (SEDAC).
Kabarnya, kota-kota metropolitan di Indonesia yang polusi udaranya dapat mengurangi angka harapan hidup paling besar, adalah kota Depok, Jawa Barat, menjadi kota dengan rata-rata pengurangan angka harapan hidup terparah di angka 6,6 tahun atau 6 tahun 7 bulan.
Kejamnya polusi udara yang tinggi sangat berkontribusi pada kesehatan pernapasan warga di kota-kota besar. Data yang diambil dari Badan Pengelola Jaminan Kesehatan (BPJS) kesehatan juga menunjukkan potensi peningkatan pada jumlah kunjungan penderita penyakit pernapasan pada 2023. Lonjakan kasus penyakit pernapasan harus segera diantisipasi.
Baca juga:

Sebelumnya pada 2019 memiliki lonjakan sebanyak 16 persen, hal tersebut terjadi dengan kenaikan jumlah kunjungan penyakit pernapasan sebesar 10,9 persen. Dari 1,2 juta pasien rawat inap dan rawat jalan bertambah sekitar 130 ribu pasien menjadi 1,33 juta.
Polusi di Indonesia belum benar-benar hilang, pemerintah masih terus mengupayakan berbagai cara untuk meminimalkan polusi udara di Indonesia. Kita sebagai warga negara juga perlu melindungi kamu dari polusi udara. Salah satunya tentu dengan menggunakan masker. (zvw)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Hari Ini Kualitas Udara Serpong Terburuk di Indonesia, Jakarta Nomor 3

Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Hari Ini Udara Jakarta Peringkat Terburuk Dunia Versi IQAir, Data Pemprov Cuma Catat 2 Titik

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Jakarta di Posisi 3 sebagai Kota dengan Udara Terburuk di Dunia Hari Ini
