Merawat Ingat

Playboy Indonesia Hadir Penuh Kontroversi

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 07 April 2022
Playboy Indonesia Hadir Penuh Kontroversi
Majalah Playboy Indonesia yang dihujat masyrakat Indonesia. (Foto: bukalapak)

PADA tahun 2000-an, ketika majalah cetak sedang jaya-jayanya, bermunculan majalah-majalah lisensi di Indonesia. Berbagai penerbit dan perusahaan media berlomba-lomba mendatangkan majalah seperti Elle, InStyle, National Geographic ke Indonesia.

Dari sekian banyak majalah lisensi yang masuk Indonesia, ada satu yang paling mengundang banyak kontroversi. Meskipun banyak menerima kecaman Majalah Playboy Indonesia akhirnya dapat terbit perdana pada 7 April 2006. Berbagai kasus yang melanda majalah laki-laki dewasa tersebut, membuat usianya hanya bertahan 10 edisi. Belum sampai satu tahun, majalah lisensi dari AS itu pun tutup.

Baca Juga:

Universitas Sebelas Maret Lahir dari Gabungan Lembaga Pendidikan Tinggi

majalah
Hakim menjatuhkan pidana terhadap Pemimpin Redaksi Playboy Indonesia Erwin Arnada selama dua tahun penjara. (Foto: BBC)

Pembelian izin (lisensi) penerbitan Playboy Indonesia dikabarkan mencapai Rp3 miliar. Pada edisi perdananya, Playboy Indonesia memuat wawancara panjang dengan sastrawan Pramoedya Ananta Toer dalam rubrik Playboy Interview. Model sampul pada edisi itu adalah Andhara Early dan Playmate pertama Kartika Oktaviani Gunawan. Berbeda dengan majalah lisensi lain yang biasanya masih mengandalkan konten asli dari negara asal, termasuk cover, Playboy Indonesia isinya 70 persen adalah konten lokal.

Kontroversi majalah ini muncul sejak rencana penerbitannya beredar. Banyak ormas Islam dan perkumpulan masyarakat yang tidak setuju. KAPMI (Kesatuan Aksi Pemudi Muslim Indonesia) dan MAPPI (Masyarakat Anti- Pembajakan dan Pornografi Indonesia) menentang penerbitan majalah Playboy. Mereka pun mendukung RUU Anti-Pornografi dan Pornoaksi disahkan.

Beberapa minggu setelah penerbitannya, terkait dengan demonstrasi yang mengarah kepada perusakan, polisi memanggil Pemimpin Redaksi Erwin Arnada. Setelah melalui pemeriksaan selama enam jam, Erwin menyatakan penerbitan Playboy edisi kedua ditangguhkan. Setelah tidak terbit untuk edisi Mei 2006 akibat kontroversi dan ancaman yang merebak, Playboy Indonesia kembali terbit pada 7 Juni 2006.

Kantor Playboy Indonesia pun pindah ke Bali setelah kantor di Jakarta beberapa kali dirusak Front Pembela Islam (FPI) dan ormas-ormas lain yang menolak kehadiran Playboy di Indonesia. Playboy edisi Juni 2006 tidak memiliki satu pun iklan di dalamnya, tapi pada setiap halaman yang seharusnya diisi iklan tertuliskan "Halaman ini didedikasikan untuk klien-klien loyal kami yang menerima ancaman karena memasang iklan di majalah kami."

Baca Juga:

Lagu 'Anyer 10 Maret' Penuh Nuansa Magis

majalah
Belum sampai satu tahun, setelah 10 edisi, majalah lisensi dari AS itu pun tutup. (Foto: Twitter@Bisnis Indonesia)

Pada 5 April 2007, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutus bebas terdakwa Pemimpin Redaksi Majalah Playboy Erwin Arnada dalam perkara kesusilaan. Namun, pada 6 April 2007, Amir Majelis Mujahiddin Indonesia (MMI) Abu Bakar Ba’asyir mengecam keputusan PN Jakarta Selatan yang membebaskan pimpinan redaksi majalah Playboy dari seluruh dakwaan.

Kemudian, pada 12 April 2007, FPI bersama Forum Umat Islam melaporkan vonis bebas yang dijatuhkan Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan dalam memutus perkara kesusilaan dengan terdakwa Erwin Arnada ke Komisi Yudisial. Pada 29 Juli 2009, putusan Majelis Hakim Kasasi Mahkamah Agung memenangkan FPI dalam kasus Playboy dengan menyatakan terdakwa Erwin Arnada selaku Pimpinan Redaksi Majalah Playboy Indonesia, terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana kesusilaan.

Hakim menjatuhkan pidana terhadap Erwin selama dua tahun penjara. Namun, pada 26 Agustus 2010, Dewan Pers membela majalah Playboy. Putusan MA tersebut dikategorikan sebagai kriminalisasi terhadap pers. Menurut Dewan Pers masih ada upaya hukum yang bisa dilakukan oleh Erwin atas putusan MA tersebut.(aru)

Baca Juga:

Jalan Tol Jagorawi, Jalan Tol Tertua di Indonesia

#Merawat Ingat
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan