PKS Sebut Kunker ke Luar Negeri akan Bernilai Positif jika Dilakukan dengan Benar
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli. Foto: DPRD DKI
MerahPutih.com - Usulan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi yang meminta anggaran untuk kunjungan ke luar negeri bagi para anggota dewan mendapatkan respons positif dari anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Taufik Zoelkifli.
Pria yang akrab disapa MTZ itu menilai kunker ke luar negeri akan berbuah positif jika dilakukan dengan benar.
Baca Juga
Ketua DPRD DKI Minta Penegak Hukum Selidiki Kasus Pemprov Beli Lahan Sendiri
"Kunjungan dinas ke luar negeri itu positif, jika dilaksanakan dengan benar, apalagi untuk Kota Jakarta," tuturnya di Jakarta, Jumat (18/8).
Menurut dia, kunjungan kerja ke Luar Negeri itu, setidaknya bisa menghasilkan tiga point yakni belajar hal-hal baru tentang pembangunan yang bisa diambil Dewan Parlemen Kebon Sirih untuk diterapkan di Jakarta.
"Lalu studi komparatif pembangunan di negara tujuan dengan hal mirip yang sudah kita lakukan di tanah air. Penjajakan kerja sama pembangunan/berkomunikasi dengan calon investor di luar negeri," ujarnya.
Jadi, kata dia, justru daerah lain di Indonesia yang perlu ke Jakarta untuk belajar pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerag (APBD).
"Kalaupun Jakarta belajar ke provinsi lain maka untuk hal-hal khusus saja yang belum dimiliki oleh Jakarta. Misalnya ke Bali untuk belajar pengelolaan pariwisata, ke Batam untuk belajar pengelolaan pelabuhan internasional, ke Maluku Utara untuk belajar pengelolaan hasil laut, dll," tuturnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi protes dengan kunjungan kerja (kunker) Legislator DKI Jakarta ke wilayah Indonesia. Karena menurut dia, bila kunker hanya ke Indonesia saja, susah untuk berkembang.
Kader PDI Perjuangan pun mengusulkan program kunjungan kerja DPRD DKI ke luar negeri.
"Daripada kunker (kunjungan kerja) ke Brebes, Tegal beli telur asin, kentutnya bau. Mendingan berangkat kami ke luar negeri," tutur Prasetyo dalam Rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta di Ruang Rapat Paripurna, Rabu (9/8) malam.
Lebih lanjut, menurut dia, kunjungan kerja ke kota lain di Indonesia tidak menghasilkan dan mendapatkan sesuatu yang baru.
"Kalau kami kunker ke Tangsel (Tangerang Selatan), Bogor, dapat apa? Gak dapat apa-apa" ujar dia. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Kenaikan Tarif Transjakarta Ibarat 'Pil Pahit' yang Wajib Ditelan Demi Bus Listrik dan Layanan Lebih Canggih
Dana Transfer Daerah Dipangkas, Pemprov DKI Hanya Bisa Uji Coba 100 Sekolah Swasta Gratis Tahun Depan
DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Pansus KTR DKI Cabut Larangan Merokok 200 Meter dari Tempat Pendidikan dan Area Anak
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci
RAPBD DKI 2026 Disesuaikan Jadi Rp 81,2 Triliun, Dana Bagi Hasil dari Pusat Turun Rp 15 Triliun