MerahPutih.com - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa bagian Tengah memperkirakan kenaikan konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax Series di wilayah Solo Raya selama Lebaran 2023 akan mengalami peningkatan sebesar 27 persen dibandingkan rata-rata harian normal.
Area Manager Communication, Relation dan Coroporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, selama masa Ramadan dan Lebaran tren konsumsi BBM mengalami peningkatan.
Baca Juga
KPK Periksa Direktur Pertagas Niaga Terkait Korupsi LNG Pertamina
"Wilayah Solo Raya konsumsi gasolin diperkirakan meningkat sekitar 27 persen, yakni dari sekitar 2.400 kiloliter/hari menjadi 3.100 kl/hari," kata Brasto, Rabu (12/4).
Meskipun konsumsi gasoline meningkat selama Lebaran, kata Brasto, untuk konsumsi BBM jenis gasoil (Biosolar dan Dex Series) akan mengalami penurunan.
"Penurunan konsumsi BBM gasoil disebabkan karena aktivitas industri selama periode Idul Fitri 2023 mengalami penurunan," ujarnya.
Baca Juga
Dikatakannya, penurunannya sekitar 2 persen dari normal yakni 1.343 KL menjadi 1.322 KL. Brasto juga mengatakan selama Lebaran, Pertamina Patra menyediakan layanan Pertamina Delivery Service 135 di tempat yang dinilai kritis di jalur mudik atau rest area.
"Layanan ini kami berilan untuk memudahkan pelayana bagi pemudik apabila kesulitan mendapatkan pasokan BBM," katanya
Brasto mengatakan SPBU yang berada di beberapa lokasi strategis akan beroperasi selama 24 jam. Diprediksi puncak arus mudik Lebaran terjadi pada 19 April 2023.
"Antisipasi padatnya arus mudik Lebaran yang menyebabkan kemacetan, kami menyiapkan SPBU kantong berupa mobil tangki. Ini kita disiagakan sebagai kantong/cadangan suplai BBM di titik-titik yang rawan kemacetan," papar Brasto.
Disamping menyediakan stok gasoline dan gasoil, Pertamina juga menjamin ketersediaan elpiji baik yang subsidi maupun non subsidi selama Lebaran
Pertamina menyiapkan penambahan stok elpiji hingga 3,7 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian atau setara 1,6 juta tabung dari rata-rata normalnya yakni periode Januari-Februari 2023 sebesar 1,54 juta tabung. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga