Perjalanan Dewasa Nadin Amizah dalam Album 'Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya'


Nadin Amizah akhirnya lepas album penuh kedua. (Foto: Dok/Nadin Amizah)
BUTUH waktu lebih dari tiga tahun sejak album Selamat Ulang Tahun (2020) sang ‘perempuan gila’ akhirnya menyelesaikan album terbaruya bertajuk Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya. Perempuan bernama Nadin Amizah ini mencoba menampilkan wujud dirinya yang semakin dewasa serta piawai dalam mewujudkan visi artistiknya.
Sebagaimana yang terlihat dari lagu Rayuan Perempuan Gila, Semua Aku Dirayakan, dan Tawa yang mencoba mewakili tiga fase perjalanan cinta yang diceritakan dalam album ini.
“Di awal album tentang kebencian diri sendiri, terus di tahap keduanya lagu-lagu romantis untuk orang lain. Nah, aku ingin meleburkan konsep bahwa mungkin harus lewat dicintai orang lain dulu untuk bisa mencintai diri sendiri,” cerita Nadin dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Jumat (13/10).
Baca juga:
Cerita Balas Dendam Nadin Amizah di Lagu ‘Rayuan Perempuan Gila’
View this post on Instagram
Setelah album perdana Selamat Ulang Tahun (2019) bercerita tentang trauma masa kecil dan album mini kalah bertaruh (2021) mendokumentasikan hubungan cinta yang menuju kekandasan, Nadin kembali menuangkan narasi yang kuat di album terbarunya.
“Tema besar Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya tentang menemukan cinta untuk diri sendiri melalui cinta orang lain,” lanjut musisi berusia 21 tahun ini.
Terinspirasi oleh hubungan asmara yang sedang dijalaninya dirasakan lebih baik dibanding apa yang pernah dialami sebelumnya, niat awal Nadin memang adalah membuat album berisi lagu lagu cinta. Namun, setelah menulis beberapa lagu usai konser Selamat Ulang Tahun di akhir 2022.
Di samping membedah ketiga fase perjalanan cinta, Nadin juga memanfaatkan Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya sebagai sarana untuk meluruskan persepsi yang terbangun dari luar terhadap dirinya, terutama seputar musik dan sosoknya yang acapkali dielu-elukan sebagai ‘Ibu Peri’ yang elegan nan sempurna oleh para penggemarnya.
“Ini adalah langkah aku untuk bisa dilihat sebagai sesuatu yang lebih multi-dimensional dibanding aku yang sebelumnya. Kita akan melihat bahwa bagi Nadin, dunianya adalah Nadin, cintanya adalah Nadin. Tapi kotornya juga Nadin Amizah.”
Baca juga:
View this post on Instagram
Dalam membantu mewujudkan visinya, Nadin bekerja sama dengan lima produser pilihannya, yakni Lafa Pratomo di lagu Bunga Tidur, Rayuan Perempuan Gila, Ah, Di Akhir Perang dan Tawa. Kemudian Gusti Irwan Wibowo di lagu Jangan Ditelan dan Berpayung Tuhan. Rifan Kalbuadi di lagu Semua Aku Dirayakan dan Kekal. Lalu, Will Mara di lagu Tapi Diterima, dan Rayhan Rizki Ramadhan di Nadin Amizah.
Di samping para produser di atas, Zulqi Ramadhana turut terlibat dalam komposisi lagu Semua Aku Dirayakan, Kekal, Tawa dan Nadin Amizah, sementara Sal Priadi dan Teddy Adhitya membantu merangkai nada di Bunga Tidur.
Alhasil, di Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya muncullah lagu seperti Rayuan Perempuan Gila dengan irama keroncongnya, Tawa yang berupa lagu pop riang nan megah, serta Ah yang bernuansa indie pop santai. (far)
Baca juga:
Keharuan dan Kebahagiaan dalam Konser 'Selamat Ulang Tahun' Nadin Amizah
Bagikan
Berita Terkait
James Vickery Buka Era Baru lewat Album ‘JAMES.’

Ed Sheeran Rilis ‘Camera’, Perayaan Cinta untuk sang Istri

RADWIMPS Rayakan 2 Dekade Karier Lewat Album ‘Anew’ dan Tur Akbar di Jepang

Jackson Wang Kolaborasi iPhone 17 Pro, Rilis Videoklip ‘Let Loose’

Lirik Lagu 'Enough for You' Reality Club, Bawa Kisah Patah Hati dan Kekecewaan Mendalam

Lirik Sarat Makna Lagu 'Now & Forever', Tampilkan Sisi Introspektif dan Emosional Drake

Menyelami Pesan Religius Reality Club dalam Lagu ‘Close to You/Jauh’, Simak Lirik Lengkapnya

James Vickery Rilis Album ‘JAMES.’, Tampilkan Sisi Paling Personal dalam Kariernya

Sukses Tur Asia, Elijah Wood Perkenalkan Single Baru 'Slicked Back Hair'

Sundanis Hadirkan 'EGP', Hiphop-Dangdut Bernuansa Sunda yang Siap Guncang Industri Musik
