Penyaluran Beras SPHP Telah Mencapai 264.808 Ton


Beras. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemerintah memutuskan untuk mempercepat distribusi beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Selain itu, berupaya memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) menjelang momen Ramadhan dan Idul Fitri atau Lebaran.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengklaim terus melakukan upaya optimalisasi cadangan beras pemerintah (CBP) untuk memenuhi kebutuhan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di tengah dinamika harga beras.
Baca Juga:
Beras Premium di Pasar Ritel Modern Mengalami Kenaikan Harga
"Upaya strategis Bapanas dalam menjaga stabilitas antara lain melalui kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP beras yang telah mencapai 264.808 ton dari target 1,2 juta ton," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa di Jakarta, Selasa (20/2).
Ia menyampaikan, perlunya meredam gejolak pasokan dan harga pangan apalagi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah. Bahwa upaya tersebut dilakukan Bapanas dengan bersinergi dan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga, asosiasi pelaku usaha, hingga masyarakat.
Penyaluran beras komersial, kepada para pelaku usaha penggilingan padi/gabah dengan target mencapai 250.000 ton. Hal ini juga termasuk dengan penyaluran pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta hingga mencapai 50.000 ton.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan ritel modern, Bapanas bersama Perum Bulog telah bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk memasok beras SPHP dan komersial dengan pembatasan pembelian maksimal dua kemasan per hari untuk menghindari risiko penyalahgunaan.
"Pembelian beras SPHP memang sengaja kami batasi karena ini diambil dari CBP yang mana kami juga telah menghitung konsumsi rumah tangga tidak akan melebihi dari 10 kilogram per bulan," ujarnya.
Astawa menyampaikan, terkait gerakan pangan murah (GPM) yang dilaksanakan di berbagai daerah untuk memberikan akses pangan dengan harga wajar bagi masyarakat. Gerakan tersebut telah mencapai 720 kali pada periode Januari hingga awal Februari 2024.
"Ke depan, juga telah disiapkan anggaran dana dekonsentrasi kepada dinas pangan daerah untuk penyelenggaraan dua kali GPM jelang HBKN Ramadhan dan Idul Fitri di seluruh daerah," tambahnya.
Bapanas juga melakukan pemantauan dan monitoring bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui enumerator yang ada dan tersebar di berbagai pasar tradisional dan ritel modern tingkat kabupaten/kota dalam waktu dekat Bapanas juga akan menggelar rapat koordinasi (rakor) HBKN bersama kementerian/lembaga terkait sebagai upaya pengendalian stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi, yang akan dilanjutkan dengan rakor bersama dinas pangan daerah dari 38 provinsi di Bandung, Jawa Barat, pada 22 Februari mendatang.
Baca Juga:
Tiwul, Olahan Singkong Pengganti Beras
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bulog Jadi Pemasok Beras Premium Buat MBG

Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat

Standar Kualitas Bantuan Pangan Diperketat, Bapanas Wajibkan Bulog Lakukan 'Treatment' Stok Lama di Gudang

Bapanas Jamin Bantuan Beras yang Didistribusikan Oktober Hingga November Aman untuk Dikonsumsi

Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan

Bulog Gunakan Kemasan Seragam pada Beras SPHP Sebagai Kunci Utama Memastikan Pasokan Merata dan Terjangkau

DPR Desak Food Station dan Satgas Pangan Perketat Pengawasan Mutu Usai Pemerinteh Menaikan HET Beras

Mudahkan Pengawasan, Kemasan Beras SPHP Hanya Satu Warna dan Desain

Bantuan Pangan Ditambah; Bukan Hanya Beras Tapi Ada 2 Liter Minyak Goreng

Bapanas Minta Seluruh Pihak Waspada Jelang Akhir Tahun, Cadangan Pangan Pemerintah Ibarat 'Rem dan Gas'
