Kesehatan

Pentingnya Deteksi Dini Kanker Prostat

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 22 September 2023
Pentingnya Deteksi Dini Kanker Prostat

Kanker prostat harus dideteksi sejak dini. (Foto: Unsplash/Marcelo Leal)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PENYAKIT kanker prostat perlu ditanggapi dengan serius. Penyakit ini harus dideteksi sejak dini agar bisa mendapatkan penanganan tepat. Semakin cepat penanganan, maka peluang sembuh juga semakin besar.

Menurut dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K), FICRS, PhD, kalau tidak di deteksi secara cepat, maka presentase untuk sembuh akan semakin kecil. "Jika dideteksi secepat mungkin, presentase kesembuhan juga tinggi," ujar Agus pada sesi jumpa pers di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, Jumat (22/9).

Baca Juga:

Penanganan Kanker Libatkan Sejumlah Dokter Spesialis

Ia juga menambahkan gejala awal kanker prostat itu terasa saat pasien kencing. Pasien yang menderita kanker prostat awalnya akan merasa sakit saat kencing.

Kanker prostat kebanyakan dialami oleh pria berusia 45 hingga 50 tahun. (Foto: Unsplash/Mykyta Martynenko)

Kanker prostat kebanyakan dialami oleh pria berusia 45 hingga 50 tahun lebih. Ada beberapa faktor risiko yang memengaruhi timbulnya kanker prostat menurut Agus, di antaranya faktor usia, riwayat keluarga, dan obesitas.

"Jadi kebanyakan pasien yang datang ke sini itu rata rata usianya 45 sampai 50 tahun lebih, tetapi kebanyakan dari mereka melakukan cek kanker prostatnya pada saat sudah stadium tinggi. Yang kami takutkan, karena sudah stadium tinggi maka angka harapan hidupnya juga rendah,” jelasnya.

Baca Juga:

Dokter Onkologi: Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa

Berdasarkan data GLOBOCAN tahun 2020, kanker prostat merupakan penyebab kematian nomor enam tersering pada pria, dengan insiden global sebesar 30,7 per 100.000 pria dan angka kematian sebesar 7,7 per 100.000 pria.

Di Indonesia kanker prostat menempati urutan ke-5 kasus kanker terbanyak pada pasien laki-laki dengan angka kejadian sebesar 11, 6 kasus per 100.000 pria dan angka kematian sebesar 4,5 per 100.000 pria.

RSCM Kencana relaunching Prostate Centre dan Couple’s and Well-being. (Foto: merahputih.com/Aqil Baihaqi)

Deteksi dini pada kanker prostat dapat dilakukan dengan berkonsultasi kepada dokter terkait dengan keluhan yang diderita, pemeriksaan rektal pada pasien terhadap fisik prostat pasien, dan pemeriksaan kadar prostate-specific antigen (PSA) dari sampel darah. Selain itu, pasien juga bisa menjalani pemeriksaan penunjang lainnya, seperti urin, fungsi ginjal, dan ultrasonografi.

Kanker prostat tidak hanya merugikan bagi penderitanya, tetapi juga mengganggu kelangsungan hubungan seksual dengan pasangan.

RSCM Kencana pada 22 September 2023 melakukan relaunching Prostate Centre dan Couple’s and Well-being. Dalam kegiatan ini dilakukan aktivitas penting yaitu deteksi dini kanker prostat dengan Prostate Spesific Antigen (PSA) secara gratis dengan target 200 pasien yang memiliki risiko tinggi kanker prostat di RSCM dan RSUI. (aqb)

Baca Juga:

Hari Kanker Sedunia 2023, Skrining Dini Gratis di Faskes Umum

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan