Pengobatan Penyakit Jantung dan Ginjal Memiliki Kesamaan


Penyakit ginjal. (Foto: time of israel)
JANTUNG dan ginjal berkaitan erat dalam kesehatan dan penyakit. Penyakit Ginjal Kronis (PGK) dalam Diabetes Tipe 2 (DT2) merupakan penyebab utama dari penyakit ginjal stadium akhir, dengan banyak pasien pada stadium lanjut membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal untuk tetap hidup. Pasien juga berisiko tiga kali lebih besar untuk meninggal karena kejadian kardiovaskular dibandingkan hanya dengan DT2, sehingga
Perawatan dan deteksi dini penting untuk memperlambat perkembangan PGK dan mencegah hasil yang buruk pada pasien. Diperkirakan bahwa PGK memengaruhi lebih dari 160 juta orang dengan DT2 di seluruh dunia. Pada Pharma Media Day, Rabu (23/2) Bayer membagikan kemajuan terbaru untuk Finerenone, yang dikembangkan untuk pasien yang hidup dengan PGK terkait dengan DT2.
Baca Juga:
Pola Makan Sehat yang Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Ini digunakan untuk mengevaluasi terjadinya perkembangan penyakit ginjal serta kejadian kardiovaskular, baik yang fatal maupun tidak, pada lebih dari 13.000 pasien yang menderita PGK dan DT2. Selain itu, Finerenone sedang diteliti di luar indikasi saat ini untuk pengobatan gagal jantung serta penyakit ginjal non-diabetes sebagai indikasi pengobatan potensial selanjutnya. Finerenone telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) dan baru-baru ini diberikan izin edar di Uni Eropa.
Baca Juga:
Finerenone juga telah diajukan untuk mendapatkan izin edar di Tiongkok, serta beberapa negara lain di seluruh dunia yang permohonannya saat ini sedang ditinjau. Gagal jantung merupakan penyakit mematikan yang memengaruhi lebih dari 60 juta orang di seluruh dunia, yang membutuhkan pilihan dalam pengobatan.

Pengobatan gagal jantung kronis dengan gejala produksi Bayer, Vericiguat memungkinkan pendekatan khusus untuk menangani pasien gagal jantung kronis setelah terjadinya peristiwa dekompensasi yang baru terjadi, yang juga dikenal sebagai peristiwa perburukan gagal jantung. Perburukan gagal jantung menandai dimulainya perburukan penyakit dan rawat inap yang berulang- ulang. Faktanya, 56 persen pasien kembali dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu 30 hari.
Vericiguat bekerja sama dengan pendekatan yang telah ada melalui tindakan yang berbeda. Vericiguat memperbaiki defisiensi NO-sGC-cGMP, suatu kondisi yang dapat memperburuk perkembangan gejala gagal jantung. Vericiguat telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS, Komisi Eropa dan Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan (MHLW) di Jepang di antara negara-negara lain. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
