MEDIA yang setiap harinya kita gunakan, memiliki dampak baik dan buruk yang mempengaruhi otak serta perilaku manusia. Hal ini disebabkan karena kuatnya ikatan manusia dengan gawai mereka, untuk mengakses segala informasi di media.
Dilansir Psychology Today, terdapat studi yang menunjukkan bahwa menggunakan internet dapat mendorong seseorang mengalami Internet Addiction Disorder (IAD). IAD bisa menyebabkan seseorang mengalami tremor, menggigil, mual, dan meningkatkan kecemasan.
Baca Juga:

Nantinya jika dibiarkan, gangguan makan dan keinginan untuk berjudi menjadi salah satu efek yang dapat dirasakan. Seseorang yang terlalu bergantung dengan internet cenderung akan mengesampingkan keluarga, pekerjaan, hubungan sosial, bahkan diri mereka sendiri.
Padahal media menjadi sumber penting untuk mendorong adanya perilaku positif. Dimana pesan positif yang berada di media, dinilai dapat membantu penggunanya secara khusus terkait faktor-faktor kesehatan. Dengan begitu, penggunanya dinilai dapat lebih peduli dengan kesehatan. Seperti dengan melakukan diet, menurunkan berat badan, olahraga, dan hal lainnya.
Hal ini membuktikan bahwa media dapat dijadikan sebagai penggerak perubahan sosial. Dengan begitu, kita tak hanya dituntut untuk dapat menggunakan media, namun juga harus memiliki pemahaman mengenai efek media.
Penggunaan media dapat mendorong meningkatkan IQ pada anak. Hal ini disebabkan karena media memampukan terjadinya kemajuan dalam proses pembelajaran, sehingga memampukan anak untuk belajar sekaligus bermain secara interaktif. Tak hanya dalam bidang pendidikan, media juga telah membantu menumbuhkan pemahaman penggunanya terhadap banyak peristiwa dan masalah penting.
Baca Juga:
Pentingnya Provenance Ketika Membangun Pemahaman Informasi yang Diperoleh dari Internet

Di sisi lain, internet yang menampung segudang informasi dan selalu dikaitkan dengan kecepatan, justru dapat mengakibatkan pecahnya fokus penggunanya.
Pengguna yang kurang memiliki kemampuan literasi akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Ini mengakibatkan pemahaman mereka pada satu informasi dianggap terlalu cepat dan celakanya mereka tidak memiliki dasar tentang informasi yang diterimanya. Ini berakibat pada pecahnya fokus mereka.
Selain itu, media dapat memfasilitasi penggunanya untuk melakukan tindakan kekerasan. Sebab tindakan kekerasan dapat terjadi karena pengguna terlalu sering terpapar konten kekerasan di media.
Tak hanya kekerasan, perkembangan media yang begitu pesat juga memunculkan bentuk kejahatan baru. Seperti semakin maraknya pencurian identitas dan meningkatnya kasus pornografi yang melibatkan anak-anak. (cit)
Baca Juga: